H-18

888 85 4
                                    

         "Bubu!" pekikan Winter terdengar riang bersamaan dengan sepasang kakinya yang berlari kecil ke arah dimana Taeyong menunggu putranya.

Dasar anak Doyoung satu ini. Batin Taeyong sambil terkikik melihat betapa menggemaskannya Winter sekarang. "Hai, Minjeong." balas Taeyong kemudian mengusap lengan Winter —gemas.

"Beomgyu nya?" lanjut Taeyong dengan mata yang tertuju ke balik badan Winter. Berusaha menemukan keberadaan Beomgyu yang biasanya selalu menempel bersama Winter dan Ryujin.

"Ya?" tanya Winter dengan kening berkerut.

Jantung Taeyong seolah mencelos saat mendapati reaksi dari Winter ketika ditanya soal keberadaan Beomgyu.

Seperti dugaannya benar. Beomgyu bolos sekolah.

"Bubu!" pekikan lain kembali mengalihkan perhatian Taeyong, dan kali ini Winter juga ikut menoleh.

Kerutan di keningnya sangat sulit untuk Winter sembunyikan, sebab siswa yang baru beberapa hari menjadi teman sekelasnya kini berhamburan memeluk Taeyong.

"Ayo, bu." ajak Sungchan bahkan tidak menyadari atensi Winter yang beberapa saat lalu menjadi pusat perhatiannya.

Setelah memastikan Sungchan duduk di kursi penumpang dengan nyaman, Taeyong kembali mendekat pada Winter.

"Ada hal yang Bubu belum bisa jelaskan, sayang. Kalau Minjeong bertemu Bam, tolong minta Bam balas pesan Bubu ya?"

Setelahnya, Taeyong melepaskan genggaman tangannya di kedua telapak tangan Winter kemudian berlalu ke kursi kemudi.

"Minjeong, sini!"

Dari arah samping, Ryujin sudah berdiri dengan bertolak pinggang. Jangan lewatkan tatapan tajamnya ke arah mobil yang Taeyong kemudikan.

Dengan sesekali menoleh pada mobil Taeyong, Winter mendekat pada Ryujin, "Ryu, itu Sungchan kenapa-"

"Sungchan juga anak Bubu." potong Ryujin.

Winter mengangguk sambil ber-oh ria —belum sadar sampai, "Hah??? Anak Bubu? Maksudnya saudara Bam?"

Ryujin hanya membalas dengan satu anggukan.

"Kandung? Ngga sih, saudara tiri kan pasti?" duga Winter.

Sebenarnya Ryujin enggan menjawab, tapi melihat Winter dan spekulasinya, ia jadi tak tega membiarkan sang sahabat penasaran. "Kandung."

"Memangnya pernah kita tau Bubu pernah nikah dua kali? Dari dulu kita tau kan Bubu sendiri aja sejak pisah sama Bapak nya si Bam." lanjut Ryujin.

Kedua mata cantik Winter membulat nyaris sempurna, "Berarti? Sungchan anak Bapaknya Ryu juga dong?"

Plaak

Ryujin menepuk keningnya sendiri.

Harusnya dia tidak perlu menjelaskan detail pada Winter.

"Ryu? Kalau Sungchan sudah ketemu Bubu, Bam sekarang ga ada kabar, dan Ryu juga tau semua ... berarti kalian sudah sempat ketemu?"

Sudut mata Winter mulai basah karena air mata, "Terus Ryu sama Bam gimana?"

Seharusnya Ryujin yang kesal pada situasi ini, tapi malah Winter yang sekarang sesenggukan.

Tak ada pilihan lain selain Ryujin memeluk sahabatnya, "Gue gapapa, Bam juga. Kemarin lusa Bang Jeno yang pastikan semua akan baik-baik aja." tuturnya mengusap pundak Winter yang naik turun karena isakannya.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HIRAETH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang