Joselyn mengernyitkan dahi ketika melihat notifikasi yang baru saja ia terima dari aplikasi Instagram. Penasaran, ibu jarinya pun bergerak untuk menekan notifikasi itu hanya untuk mendapati bahwa yang ia lihat barusan benar-benar nyata terjadi.
aldnatarjsaa mulai mengikuti anda.
Seperti tak puas dengan bukti itu, ibu jarinya kembali bergerak secara reflek menekan profil akun yang baru saja mengikutinya di aplikasi itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mulai heran, gadis itu akhirnya menyikut sahabatnya yang duduk di sebelahnya, "Hap, gue mau nanya."
"Anj-" yang disikut menatap nanar catatannya yang kini ternodai dengan coretan akibat sikutan Joselyn, "-bisa gak kalo manggil gausah sambil nyikut??"
Joselyn menoleh lalu mengeluarkan cengirannya saat melihat tatapan tajam Happy. Berbanding balik dengan namanya, gadis itu selalu menakutkan ketika marah. Tetapi gadis itu memang ceria 24/7, sih. Yang tentunya beda cerita kalo moodnya udah jelek atau lagi PMS, nama bukanlah deskripsi sifat dirinya lagi saat itu.
"Hehe,"
Happy berdecak, "tawa lo, njing?"
"Ih, kamu kasar."
"Iyuh, kamu."
Joselyn yang awalnya berniat mencairkan emosi gadis itu akhirnya berdecak kesal, "udah, ah! Ini gue mau nanya."
"Yaudah nanya apaan?? Nanya tinggal nanya juga."
"Sialan."
Joselyn pun dengan cepat mengulurkan tangannya untuk menempatkan ponselnya tepat di depan mata Happy yang segera memicing ketika penglihatannya diserang kecerahan layar ponsel Joselyn.
"Bangsat, gak usah deket-deket, keles! Lo kira gue buta?" Protesnya dan segera menepis tangan Joselyn.
"Oh, gue kirain iya."
Happy mendengus dan segera mengambil ponsel sahabatnya. Tak butuh waktu lama untuk Happy meletakkan kembali ponsel itu lalu menatap Joselyn dengan mata membulat, "lo difollow kak Raja??" Tanyanya histeris.
"As you see," Joselyn mengendikkan bahunya, "lo kenal sama dia?"
"Lah? Lo gak kenal? Dia temen sekelasnya kak Kenzo, Jos!!"
"Yang man- OH, YANG ITU!!"
"IYA."
"YANG TINGGI?"
"HOOH!"
"YANG SIPIT?"
"IYA, JOS! YANG CAKEP BANGET!"
Raut wajah Joselyn yang semula terkejut pun memudar digantikan wajah datar, "cakepan kak Kenzo."
Happy yang mendengarnya spontan memukul mejanya itu. Tak peduli dengan respon Joselyn juga teman sekelasnya yang mengalihkan atensi padanya, Happy tidak setuju dan sangat keberatan dengan pernyataan Joselyn barusan.
