Another Bad Luck Today

122 18 3
                                    

Sumpah gue keknya ngantuk banget waktu ngetik chapter 06, tuh. Entah kalian sadar atau nggak, banyak banget kesalahannya😭

Cuma udah gue revisi, maklum, gue kalo ngetik satu chapter perhari tuh bawaannya lupa sama cerita sebelumnya. Mana kesalahannya ngaruh ke alur lagi, untung gue sadar.

Tidak bagus sama sekali.

Kalau tau pertemuan ini juga melibatkan Raja (sebagai anak kelas 12), mungkin Joselyn tidak akan hadir meskipun dibayar sekalipun. Kenapa juga Joselyn bisa lupa kalau Raja salah satu anggota ekskul dance yang paling orang-orang kagumi. Apa ini efek hanya menghadiri eskul waktu lomba? Waktunya menyalahkan dirinya yang dengan percaya diri mendaftarkan namanya dalam 2 ekskul sekaligus.

Dulu waktu kelas 10, Joselyn tertarik dengan ekskul fotografi dan dance, gadis itu tidak bisa memutuskan untuk hanya mengikuti salah satunya. Maka dari itu, atas saran dari Happy pula, Joselyn pun mengikuti keduanya sekaligus. Dan begitu ia masuk pun ia langsung ditunjuk untuk ikut tampil di acara Sekolah bulan depannya. Saat itu, Raja tidak ikut berpartisipasi seperti kakak kelas lainnya, jadi bisa dibilang Joselyn tak pernah tau dan melihat kehadiran Raja di ruang latihan.

Namun Joselyn ingat jelas alasan kenapa ekskul dance sangat diminati para gadis. Siapa lagi kalau bukan karena Aldinata Rajasa? Lelaki itu pandai sekali menarik perhatian orang-orang dengan tariannya di lapangan saat hari MPLS. Strategi yang menarik juga dari ekskul itu untuk menunjuk Raja sebagai center saat itu.

Joselyn akui tarian Raja memang mengesankan, gadis itu baru saja melihat kemampuan lelaki itu beberapa detik yang lalu. Heran soalnya, kenapa lelaki menyebalkan ini ada di meja yang sama dengan Haikal dan dirinya.

"Nunggu siapa lagi, kak?" Tanya Joselyn ketika sadar mereka sudah duduk di sana selama 20 menit.

Haikal menoleh padanya, "2 orang lagi, ini otw katanya."

"Oh," Joselyn mengangguk-anggukan kepalanya dan bersandar pada kursi, "siapa emang?"

"Tuh!"

Tak hanya Joselyn, namun Raja yang sedari tadi hanya menyimak pun ikut menoleh ke arah 2 orang yang baru saja memasuki cafe.

"Serena juga ikut dance??" Alis Joselyn menaut saat mengucap kalimat itu dalam hati. Ia heran, bingung dan juga terkejut. Tapi begitulah nasib ikut ekskul cuma setengah semester, mana tau apa yang terjadi selama ini.

Selain itu ada juga Haris, teman sekelas Raja yang langsung bergabung untuk duduk di sebelah Raja setelah bersalaman dengan Haikal. Sedangkan Serena menyapa Joselyn dengan senyum tipis sebelum duduk di sebelahnya.

Dari semua yang ada di sini, hanya Haris yang Joselyn tidak pertanyakan kehadirannya.

"Sip, udah lengkap, gue langsung aja, ya," Haikal merogoh tasnya untuk mengeluarkan selebaran berwarna biru dengan pengumuman perlombaan untuk 2 orang, "jadi gue dapet pengumuman ini Minggu lalu dari temen gue. Tapi anak kelas 10 nggak ada yang mau ikut, soalnya mereka nggak punya anggota laki-laki juga, sedangkan syaratnya harus cowo sama cewe. Jadi, karena hadiahnya lumayan, dan bisa jadi sarana promosi ekskul juga, ada yang mau ikut?"

"Hadiah juara utama 5 juta, uang pendaftaran cuma 100 ribu? Pesertanya sebanyak apa tuh?" Celetuk Haris.

"Tingkat kota, lo pikir sendiri sebanyak apa," jawab Raja.

"Ini kalo terbuka buat umum berarti yang nggak dari Sekolah juga ikut, ya?"

"Betul, saingan lo pada bakal dari berbagai tingkatan umur. Poin plusnya lo pada bisa dapet tawaran masuk ke kelas dance tanpa seleksi kalo mereka gak dari Sekolah. Video rekaman waktu lomba juga bisa kita jadiin sarana promosi ekskul sama Sekolah, uangnya buat kalian, dan banyak lagi. Poin minusnya kalian harus punya ambisi besar buat latihan, lawan kalian gak selemah sewaktu lomba yang dulu-dulu, dan kalian harus ngerelain weekend kalian buat latihan."

Chasing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang