Accidentally Met(chmaker)

119 21 0
                                    

Layaknya kaum jomblo diluar sana, Joselyn menghabiskan malam Minggunya dengan bermalas-malasan di Kost. Dengan camilan dan tontonan yang membludak, Joselyn kira ia bisa betah di ruangan luas dihiaskan sofa dan TV itu, tapi nyatanya tidak. Joselyn sedang berada di fase jiwa sosialnya memberontak ingin keluar menghirup polusi udara malam hari dengan kemacetannya.

Maka ketika Raya melewati ruang tengah dengan tubuh yang sudah rapi dan wajah yang dirias, Joselyn pun tersentak, "Kak Raya mau kemana??" Tanyanya menggebu-gebu.

"Nongkrong."

"Ikut!"

Raya yang tadinya tak acuh dengan Joselyn pun segera berbalik, "dih?? Ngapain?"

"Bosen, anjir. Ga ada film yang bagus, My Demon juga rilisnya nanti jam 10, gue gatau harus nonton apa."

"Aelah, gue mau nongkrong sampe jam 10 lebih."

"Yaudah, bagus dong! Gue nungguin dramanya rilis sambil ngopi-ngopi."

Raya menepuk dahinya, "terus? Gue nganterin lo pulang gitu?"

"Gak usah, lah. Gue nonton di Hp aja, entar," Joselyn bangkit dan memasang wajah melasnya, "boleh?"

Jarang sekali Raya melihat sisi melas Joselyn yang satu ini. Biasanya anak ini selalu kurang ajar dan laknat padanya.

Raya tersenyum, "bilang gue cakep, pintar, dan rajin menabung dulu."

"Mending gue nguntit lo aja daripada bareng," ucap Joselyn setelah mendatarkan raut wajahnya.

"Gue bikin tersesat kalo gitu."

"Yaudah, tersesat berdua."

Yang lebih tua mendecak ketika sadar dirinya tak ada pilihan lain, "fak kata gue teh."

Joselyn tergelak puas dan segera pergi ke kamarnya sebelum ditinggal Raya. Memang benar kata orang tuanya, mandi sore itu penting, misalnya kalo harus keluar dadakan kayak gini kan dia gak perlu repot mikirin bau badannya. Hanya perlu mengganti pakaian rumahnya dengan baju yang lebih nongkrong-able.

Gadis itu hanya memakai cushion, bedan, dan liptint untuk membuat wajahnya tidak terlalu polos. Nanti saat sampai di lokasinya, dia tambah lagi dengan eyeliner dan maskara. The power of dadakan, kalo mau ke Sekolah dandanannya begini mah Joselyn mana mau berangkat.

Untuk masalah rambut, mudahnya ia ikat saja model ponytail, karena kalau harus catokan dulu itu repot, memakan waktu banyak dan yang ada nanti malah ditinggal sama Raya.

"Cus!" Pekiknya pada Raya yang tengah memainkan ponselnya di sofa.

"Lama amat."

Joselyn menyalakan ponselnya untuk mengecek jam, "8 menit lama dari mananya?" Tanyanya tidak habis pikir.

"Gue gak ada 5 menit juga jadi."

"Ya elo cuma pake liptint, kan??"

Raya memutar bola matanya lalu mengeluarkan wajah songongnya, "nggak, tuh," tangan kanannya berada di bawah dagu dengan jari yang menari-nari untuk menunjukkan wajahnya yang kini berbeda dengan hari biasanya.

Mata Joselyn sontak memicing, "mau ngegodain siapa lo?"

"Owner kafenya, lah!" Balasnya bangga.

"The hell?" Joselyn memasang wajah tidak percaya, "ownernya masih muda?"

Dari sekian banyaknya pertanyaan, hanya itu yang ada di pikirannya.

"Muda, dong, bos! Fresh graduate, cuy. Kating gue, sih, sebenernya."

Chasing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang