HAIIII, LAMA BANGET YA UPDATENYA??? Setelah dipantau, chapter kemaren gak begitu rame, jadi bingung harus lanjutin atau nggak. JUJUR GUE LAGI OLENG KE HAECHAN ANJIR, AMPE UDAH BIKIN CERITANYA, CERITA INI HAMPIR NGANGGUR ANJAY. TAKUT GAK NGEFEEL CHAPTERNYA KE KELEN.
•
•
•
Ngeliat langit malam waktu kepala lagi pusing-pusingnya itu jadi obat tersendiri buat Joselyn. Masalah di kepalanya emang nggak hilang gitu aja, tapi sejenak terlupakan aja. Apalagi malam ini langitnya lebih cerah dari hari-hari sebelumnya, bintang-bintang jadi kelihatan lebih terang juga. Ada Orion, bulan purnama, dan satu bintang yang kelap-kelip, mereka berhasil ngalihin atensi Joselyn sejak berpuluh-puluh menit yang lalu.
"Hancuk!"
Umpatan brutal itu membuat Joselyn menoleh ke belakang, menemukan Raya yang menatapnya mendelik sembari mengapit rokok di bibirnya.
"Napa, njir??"
Raya menghela nafas lega sembari memegang dada kirinya, "gue kirain lo jurig, gila! Lo ngapain duduk di sini sendirian, sih?"
"Susu gue."
"Susu lo kenapa?" Raya menanyakannya sembari tak lupa menatap objek yang ditanyakan.
Joselyn memutar bola mata malas, "suka-suka gue, nyet."
"Yaudah, sih, ngegas!"
"Otak lu kotor!"
"Siapa yang gak kotor kalo lo ngomongnya kek tadi gue tanya??"
"Yaudah, sih, ngegas," Joselyn menirukan nada bicara Raya sebelumnya.
"Lu ngeselin, babi."
Joselyn tergelak puas, sedangkan Raya mengambil duduk di sebelahnya sembari menyalakan koreknya itu untuk menyumat rokok di bibirnya.
"Kak, lo suka kak Haikal, ya?" Tembak Joselyn tanpa aba-aba.
Raya yang jelas lagi mendalami angin sejuk malam itu mendadak melotot sambil noleh ke Joselyn penuh tanya, perasaan dia gada cerita apa-apaan ke nih anak, "kok lo tau???"
"Udah jadian?"
"Dilirik aja kaga."
"Emang lo ngepepet dia gimana?"
"Spontan."
Yang lebih muda natap heran, "maksudnya?"
"Kadang kalo gue pengen dia, ya gue coba pepet, kalo gak pengen ya diem aja."
"Emang bisa begitu?"
Raya mengangguk, "ya gue mah sadar diri kalo cuman naksir doang, gue cuma suka ngelihat dia, denger suara dia, tapi gak lebih dari itu. Tapi, kan, cewe pasti ada fase pengen banget punya pacar, nah pas fase itu ya gue datengin aja kafenya."
"Emang apa bedanya naksir sama suka?"
"Ada, kalo naksir cuma suka lihat fisiknya doang, kalo suka apa gitu gue lupa, pokoknya beda tingkatan lah mereka. Suka sama cinta juga beda lagi."
"Kalo nyaman masuk tingkatan apa?"
"Cinta ... Kali," Raya mengangkat sebelah alisnya, "lo lagi nyaman sama cowok?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You
FanfictionAt first we walked on rocks, then it all flattened out so i could run chasing you. © goldenjun, 2024 1st in #mochibie 25 January 2024 1st in #jisungyuna 21 February 2024 1st in #yunasung 21 February 2024 1st in #yoonseeun 27 February 2024 1st in #oh...