An Unwanted Feeling

68 13 4
                                    

"benjol gak?"

"Pake nanya!"

Tatapannya sama sekali tak memancarkan aura bahagia, namun ia tetap menyunggingkan senyum tipis saat video yang ia ambil berakhir. Helaan nafas keluar bersamaan dengan tangan kanannya yang meletakkan ponsel itu ke samping kepalanya.

Lagi-lagi ia harus menghadapi realita yang berat, realita kalau Raja sudah mulai melakukan pendekatan pada Joselyn.

Padahal ia kira lelaki itu lupa, padahal ia sangat mengharapkan kalau apa yang ia dengar beberapa bulan lalu tidaklah benar.

Padahal Happy kira Raja hanya bercanda saat itu.

"Beneran naksir rupanya..." Happy menggumam lirih.

Semenjak pulang dari Sekolah, Happy belum beranjak sama sekali dari kasurnya. Seragamnya belum diganti, rambutnya masih diikat model ponytail, dan otaknya pun masih sibuk memutar kejadian tentang Joselyn dan Raja itu.

Dia cemburu, tapi Happy sadar dia tidak punya hak untuk itu.

Ting!

Lamunan Happy buyar, tangannya pun kembali meraih benda pipih miliknya lalu membaca kiriman pesan yang masuk.

(Extra) joss
|Hap
|Kalo lo cemburu
|Gue rela deh ke rumah lo sekarang buat minta maaf

Dramatis banget njing|

|Tapi sebelum berangkat, gue mau nanya aja kalo lo cemburu banget apa cemburu biasa ke gue?

B ajah|

|Oh yaudah
|minta maaf di atas materai aja besok

Anak sinting|
Udahlah gausah ngerasa bersalah, pikirin tuh lomba lo. Masa gegara gue, lo harus jadi kaku kayak tadi kalo ngedance?|

Jelek banget, anjing|

Kalo gue jadi jurinya, gue lempar meja lo berdua|

|Tai
|Tapi beneran gue minta maaf ama lo

APASIH JOS APAAA|
Gue aja bukan pacarnya|

|Tapi lo temen gue

Happy mendengus lalu mematikan ponselnya, "susah temenan sama lo, Jos. Kenapa, sih, gue harus temenan sama lo? Nggak-

-kenapa, sih, cewe yang dia suka tuh lo, Jos??"

***

"Rena, kamu punya uang?"

Langkah Serena terhenti setelah mendengar kalimat sambutan untuknya dari sang ibu. Gadis itu hanya diam, tak kunjung menjawab, namun matanya senantiasa memperhatikan wajah memelas ibunya.

"Mama pikir aku punya atau nggak?" Jawabnya.

Serena bersekolah 8 jam lamanya, memang benar ia mengambil kerja part time namun pengeluaran Serena sendiri pun sudah cukup besar. Serena kira ia sudah cukup meringankan beban ibunya dengan tidak meminta.

Namun ternyata dia salah.

"Mama mau pinjem buat bayar listrik soalnya tenggatnya besok."

"Ma..." Serena menghela nafas dan menyugar rambutnya ke belakang, "uang SPP aku yang bulan lalu aja belum ku bayar, kalo mama pinjem, SPP buat bulan ini bisa-bisa juga gak ku bayar."

"Uangnya bakal mama kembaliin kok, hari Jumat, Jumat pasti mama balikin."

"Mending aku gelap-gelapan di rumah daripada nggak bisa Sekolah!!"

Chasing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang