A Suddenly Appearance

77 14 6
                                    

Asap putih yang tengah dihisapnya itu pun ditiupkan ke wajah gadis yang berdiri di depannya. Membuat Vanessa sontak menahan nafas dan memejamkan matanya guna menghindari asap itu.

Sedangkan disisi lain, Ganessa terkekeh melihatnya, "gue lihat lo makin suka pulang malem ya akhir-akhir ini. Kenapa? Takut sama gue?"

Vanessa menajamkan tatapannya, "dih."

Hanya 1 kata, namun nada Vanessa mampu membuat Ganessa merasa terhina dan seketika kehilangan kesabaran saat itu juga. Ia pun menarik rambut Vanessa lalu mengarahkannya ke lapangan, "mana anak yang kemarin nendang gue?"

"Mana gue tau, anjing!"

"Lo kasih tau gue kelasnya? Atau lo mau gue jatuhin dari sini??"

Vanessa menggigit bibir bawahnya untuk menahan rasa takutnya lalu melirik Ganessa tajam, "gue gak pernah takut sama ancaman lo, do it!"

Yang lebih tua mendesis, nyatanya yang Vanessa bilang memang benar, ia tak pernah takut akan ancaman Ganessa, karena Ganessa tak sebodoh itu untuk memenjarakan dirinya sendiri

"AAAAKHH!!"

Pekikan kencang Vanessa membuat beberapa siswa menghentikkan aktivitas mereka bahkan menoleh kesana-kemari untuk menemukan sumber suara. Namun Vanessa tak lagi dihadapkam ke arah lapangan.

Namun dirinya ditarik menjauh dari pagar rooftop dan lehernya disundut rokok yang dihisap Ganessa tadi lantaran gadis itu tak kuasa menahan amarahnya.

"Lo tuh gak bisa banget ya nurut sama gue?"

***

"Tumben hari ini gue gak ngelihat lo ke kakak kesayangan lo lagi, Jos."

Joselyn yang sedang mengunyah makanannya itu seketika berhenti, pupilnya melirik Happy sekilas lalu kembali mengunyah meskipun kini makanannya seperti terasa hambar dan tidak seenak beberapa detik yang lalu.

Kenapa juga Happy harus mengatakan hal itu saat ia makan? Selera makannya jadi menghilang.

"Gue udah sadar diri."

4 kata lucu hari ini, "gue udah sadar diri," keluar dari mulut Joselyn yang selama ini selalu bersikeras membela cintanya pada Kenzo di depan Happy.

"Kurang telat gak, sih? Kenapa gak lo sadarnya pas dia lulus aja?? Nanggung amat lo buang-buang waktu 1,5 tahun cuman buat sadar diri ya kan?"

"Anjing lo, Hap."

Happy mengangkat sebelah alisnya, "ya lagian elo-"

"Iya tau gue kalo gue bulol abis, sampe kaga tau kak Kenzo sama Serena deket, tau gue, Hap. Lo juga kalo tau kenapa nggak ngomong ke gue coba??"

Bagai disambar petir di siang bolong, Happy dibuat terdiam mendengarnya, "Serena deket sama siapa?"

"Kak Kenzo."

"..."

"Lo gak denger? kak Kenzo, budeg-"

"Gue denger, tolol."

Joselyn yang hendak memaki sahabatnya itu cengengesan, "oh, kirain kagak."

"Mereka deket dalam konteks apa? PDKT atau emang temenan aja tapi lo gak tau?"

"Gak tau, sat, mau nyari tau juga udah keburu males."

"Dih, lebih hopeless dari gue, najis," Happy memakan suapan terakhirnya, "berarti 1, 5 tahun beneran cuma buat buang-buang waktu, ya?"

"Bacot banget, lo gue jejelin bakso 1 baskom lama-lama."

"Hidup lo kenapa gini amat sih, Jos?"

"Tai, tai, tai, tai, tai," Joselyn mengulang-ulang kalimat itu sambil menutup telinganya sedangkan Happy terus tergelak mengetahui fakta bahwa kisah percintaan Joselyn sangat menyedihkan.

Chasing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang