Semua orang panik akan kejadian menimpa Aruni di ayunan. Terlebih lagi Pangeran, dirinya tak kuasa manahan rasa sakitnya. Rasanya seperti teriris pisau tajam. Sangat tajam.
Apalagi sampai saat ini kekasihnya tak kunjung sadarkan diri sampai detik ini."Aruni! Bertahanlah Ar!"
Pangeran menangis sejadi-jadinya. Dirinya tak memikirkan orang-orang sekitarnya yang menatapnya.
Pandangannya fokus ke paras cantik Aruni. Hingga bola mata miliknya sembap. "Melihatmu terbaring sakit, membuat hatiku terasa remuk redam, kekasih."
***
"Aku di mana?" tanya gadis itu sembari mengucek-ucek bola mata miliknya.
"Siapapun yang berada di sini, tolong jawab!"
"Di rumah sakit," balas pria yang barusan mendengengar tutur kata Aruni.
"Tapi, tenang aja bentar lagi kamu sembuh," sambungnya.
"Lo siapa?"
"Kamu nggak perlu tau aku siapa."
Kemudian, terdengar suara pintu terbuka. Pintu tersebut berhasil menampilkan paras Pangeran beserta kedua orang tua gadis itu.
Bunda terlihat panik. Ia memegang erat lengan putrinya seraya berkata, "Aruni! Bunda khawatir sama kamu, Nak," lirih sang bunda menyapa dengan nada cemas.
Sang bunda tidak bisa tidur nyenyak dari kemarin malam. Kepalanya kian bising memikirkan sang anak.
Bagaimana kalau Aruni kenapa-napa? Bagaimana kalau Aruni sakit? Bagaimana kalau nyawa Aruni tidak bisa diselamatkan lagi?
"Kamu kok bisa sampai seperti ini?" tanya Ayah dengan raut wajah yang begitu tegang dan khawatir melihat sekujur tubuh putrinya yang terbaring lemah di rumah sakit.
Ayah meneguk salivanya dalam-dalam. Mencoba tenang. Namun sayang, itu tidak bisa.
Sedangkan Bunda? Jangan ditanya. Bunda sudah pingsan melihat putrinya.
Detik ini juga, bersamaan dengan kedua orang tua Aruni, Pangeran panik bukan main. Pria itu mencoba menawarkan bantuan kepada Ayah Aruni.
"Aku bantu, Om ...,"
***
"Ada yang sakit, Sayang?"
Aruni pun berusaha bernapas. Indra penciumannya belum terlihat normal. Jari-jarinya gemetar. Punggung tangannya masih berinfus. Ia mencoba menjawab pertanyaan yang dari Pangeran sebisanya.
"Kalo nggak bisa ngomong dulu, nggak apa-apa," ucap Pangeran yang tampak khawatir nggak karuan.
***
Walau kau tak sanggup...
Ku takkan menyerah...
Ku ada untukmu...
Kapanpun mimpi terasa jauh...
Oh ingatlah sesuatu...
Ku akan selalu...
Jadi sayap pelindungmu..."Dear Aruni, janganlah kamu menangis. Aku mohon, berbahagialah. Jangan ada luka yang menyelimutimu. Aku berharap kamu selalu dalam keadaan bahagia. Meski dari jauh aku saja tak bisa membahagiakanmu dan membuatmu tertawa," batin Pangeran.
Ia melangkah pulang, dengan membawa barang-barangnya di dalam ransel. Karena perintah guru-guru di sini, terpaksa Pangeran menurutinya, padahal dirinya ingin berlama-lama di sini. Menemani Aruni yang masih terbaring sakit. Entah kenapa, ia merasa tidak bisa menjadi pria yang baik saat tidak bersama Aruni.
***
"Kamu tahu bahwa tidak ada manusia yang bisa hidup tanpa udara, bukan? Aku pikir kamu adalah udaraku karena aku akan berhenti ada di bumi ini tanpa kamu dalam hidupku."
"Aku mencintaimu dengan segenap hatiku."
"Jika membuatmu bahagia adalah langit dan senja, aku akan sepekat dan gelap langit bisa apa? Jika yang membuatmu tangguh adalah matahari, aku yang sekecil bintang mau bagaimana?"
"Kamu adalah anugerah yang tidak pernah berani aku minta. Cinta yang telah kamu tunjukkan kepadaku adalah cinta yang tidak pernah berpikir bahwa seseorang dapat menunjukkannya padaku."
Gadis itu menatap intens tulisan yang sedari tadi dirinya tulis. Dengan tangan kanan yang masih memegang pulpen.
"Sok, puitis banget ya gue," cibir Aruni menyindir dirinya sendiri."
***
"Good morning, Aruni cantik dan baik hati," goda seorang pria tepat di telinga Aruni.
Entah jin apa yang merasukinya hari ini?
Aruni yang kala itu sedang melamun pun sontak terkaget atas kedatangan abangnya ini. "Kesambet jin apa lo, Bang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stoor Me Niet! [TERBIT]
Horror‼️Dilarang Keras Plagiat. Yang Plagiat Hidupnya Tidak Berkah‼️ Tentang seorang gadis SMA dengan sejuta misteri, doyan mengambil kata-kata kehidupan. Memiliki harapan hidup tenang seperti sediakala tanpa ada gangguan. Derasnya air hujan turun dari se...