17. Penyelidikan

77 44 0
                                    

Flashback on ...

"Bagaimana kejadian yang sebenarnya? Kenapa bisa-bisanya ada kasus yang seperti ini? Kalian tidak pernah memperhatikan teman kalian sendiri, kah?" tanya Kiran, perempuan cantik yang baru saja tiba di depan pagar rumahnya itu.

Tidak ada seorang pun yang berada di sini sekarang kecuali Kiran dan beberapa warga.

Namun, saat Kiran telah tiba di depan rumah miliknya yang dekat dengan sekolah, sudah sangat ramai dengan banyaknya orang yang memiliki rasa keingintahuan yang sangat tinggi.

Ditambah lagi, dengan adanya garis polisi yang membatasi jalan penemuan mayat.

Tanpa ingin membuang waktu lebih banyak lagi. Kiran langsung menerobos masuk ke kerumunan orang-orang.

"Ini, Pak salah satu penghuni rumah ini," ucap salah satu warga yang memang tengah hadir dan menyaksikan.

Kiran menganggukkan kepala, memberi pertanda jika apa yang diutarakan oleh warga tersebut adalah benar.

Detik itu juga Kiran langsung diinterogasi oleh pihak kepolisian, mengenai bagaimana kejadian dan juga informasi yang memang sangat dibutuhkan oleh pihak kepolisian tersebut.

Sebenarnya, sangat tak bisa dipungkiri, jika saat mendapat rentetan pertanyaan yang cukup banyak, Kiran merasa sedikit gugup dan tidak tenang.

Suasana hatinya saat ini sangat campur aduk, antara takut, kecewa, sedih, dan gagal.

Pasalnya, hanya ia saja yang pulang terlambat, tetapi bahkan ia sendiri tidak
mengetahui jika ada penghuni di depan rumahnya yang mengalami depresi.

Bahkan, sampai-sampai melakukan hal untuk mempersingkat hidup.

"Ya Tuhan, mengapa jadi seperti ini?" gumam Kiran, dengan suara yang
Sangat lemah. Bahkan, hampir tak terdengar oleh siapa pun. Tak ada lagi air mata yang mengalir dari ujung kedua Matanya itu.

Stoor Me Niet! [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang