12. Berubah

45 38 2
                                    

"Bun, bisa tolong ajarin aku buat jadi pribadi yang lebih baik?" tanya Aruni yang sedari tadi menatap sang Bunda memasak.

Gadis ini kena angin apa ya? Bisa-bisanya berkata seperti itu? Tidak bisa dipungkiri, mendengar kata yang keluar dari mulut putrinya itu, Hanin sangat senang.

Hanin terkekeh pelan dan tak menyangka anaknya ini mampu berkata hal seperti itu.

"Boleh," jawab Hanin dengan senang hati. Ia memberikan senyuman indah seperti bulan sabit seraya menatap sang putri. Bangga sekali Hanin memiliki putri seperti Aruni.

"MasyaAllah, sayang, semoga Allah swt. Selalu memberikan lindungannya kepadamu. Doa Bunda yang terbaik buat kamu," batin Hanin seraya mengelus pucuk kepala sang putri.

Entah mengapa tangan Hanin beralih mematikan kompor kemudian duduk si samping putrinya di meja makan. "Baik, langkah-langkahnya, 5 tips berhijrah bagi umat islam, niat dan hati yang ikhlas, bersihkan hati, jiwa dan raga, berkumpul dengan orang sholeh, jangan menunda untuk hijrah, nikmati proses dengan penuh kesabaran," ucap Hanin sembari mengelus pucuk kepala anaknya. Kemudian, mencium keningnya, pipinya dan matanya.

"Bunda selalu meridhoi setiap langkah kamu, Arun.."

Aruni mengganguk sembari bertanya lagi pada Hanin tentang tindakan apa yang harus ia lakukan sekarang untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.

"Sholat?"

"Udah, Bun."

"Kalo begitu, gimana kalo mantapkan hati untuk berhijab?"

"Memangnya cewek wajib berhijab, ya, Bun?"

Hanin mengangguk, sembari mengulas senyum tipis.

"Iya, Sayang. Wajib hukumnya bagi umat Islam, menutup aurat juga menghindarkan dari tindakan kriminal, perbuatan maksiat, pemerkosaan, perzinahan, naudzubillah min dzalik. Batasan aurat bagi perempuan semua anggota tubuh, kecuali muka atau wajah dan telapak tangan."

Aruni sangat khusyuk mendengarkan nasihat-nasihat dari sang Bunda. Berharap suatu saat bisa melaksanakan kewajibannya sebagai muslimah.

Gadis itu masih terpikirkan kejadian tadi malam. Bisa-bisanya Pangeran berkata seperti itu?

Hati Aruni seakan hancur berkeping-keping. Ia hampir tidak bisa tidur kemarin malam karena memikirkan hal bodoh dari Pangeran ini. Ia takut Pangeran berbuat macam-macam di luar sana. Ia takut Pangeran selingkuh darinya. Overthinking orang jatuh cinta memang beda.

Aruni semakin dibuat trust issue oleh Pangeran. Tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Pangeran tidak sadar, ya? Kalau sudah melukai hati Aruni?

Mungkin ini terdengar alay, tetapi beginilah kalau orang sedang jatuh cinta.

Sejak tadi malam merenung. Hati kecil Aruni mengatakan ingin berubah menjadi lebih baik dan menuruti semua nasihat yang diberikan bunda dan abangnya.

***

Tok! Tok! Tok!

Aruni yang sedari tadi menatap sang bunda dengan ulasan senyum. Seketika hatinya badmood karena hadirnya tamu.

"Run, bukain tuh," ujar Hanin dengan spatula yang berada di tangannya. Hanin menggoreng ikan yang saat ini sedang berendam di dalam wajan.

Stoor Me Niet! [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang