05. Berhenti Toxic!

109 69 23
                                    

Pria itu mebulatkan matanya melotot. "Intinya kamu nggak boleh toxic lagi!" titah Fantasi tanpa ada bantahan.
Bibir atasnya perlahan terangkat, menampilkan gigi gingsulnya. Kedua alis miliknya berkerut.

Matanya tambah melotot. Paras pria itu terlihat merah padam."Sutt! Berhenti pakai kata gue atau lo sama yang lebih tua!" Fantasi mengarahkan jari telunjuknya tetap di depan mulut sang Adik.

Dia merasa tak terima abangnya berlaku tegas sekarang. Sebelumnya Fantasi tak pernah menegurnya sampai se-tegang ini.

"Tap ...,"

Belum sempat melanjutkan ucapannya. sudah terpotong oleh Fantasi.

"Nggak ada kata tapi." Fantasi harus tegas kali ini. Sungguh, dia tidak mau adiknya berbuat semena-mena. Pantaskah sekarang muslimah berkata demikian?

"Mulai sekarang! Jangan ada kata kebun binatang yang keluar dari mulutmu!"

***

Zafeer

Gila banget asli!

Kenapa, Ar?


***


"Aruni udah sholat belum?" Sang bunda bertanya seraya mengambil mukena putih yang berada di atas nakas beserta sajadahnya.

Aruni menggelengkan kepalanya. "Belum."

Bunda memberikan mukena tersebut. Seraya berkata,"Sholat dulu, gih," ujar Bunda dengan nada lembut.

***

Kan ku arungi tujuh laut samudra...

Kan ku daki pegunungan himalaya..
A

papun kan ku lakukan tuk dirimu sayang...
Oh penjaga hatiku...

"Gue kangen lo, Ar, kapan kita bisa ketemu lagi? Nyanyi pakai gitar, kalo gak ada pacar, gak seru, anjir," batin Pangeran tersiksa.

Sebagaimana orang yang di tinggal pacar. Pangeran juga manusia, bukan malaikat. Aruni pacar pertama Pangeran, sudah 2 tahun lebih mereka menjalani hubungan.


***


Aruni dan Fantasi duduk berseberangan. Aruni duduk disofa, sedangkan Fantasi duduk di kasur rumah sakit. Terbalik, 'kan?


Dengan tangan yang membawa infus. Aruni beranjak dari tempat duduk di sofa. Berjalan pelan menuju abangnya. Kemudian, mengintip sedikit, kitab apa yang sedang dibaca oleh Fantasi.

"Kitab apa tuh?"


"Kitab shorof, Dek," balas Fantasi.

"BUSE ...,"

Belum juga sempat melanjutkan ucapannya, Sudah ditipas oleh Fantasi,

"Sutt! Nggak boleh toxic!" potongnya sembari mendaratkan tangan dimulut Aruni.

Gadis itu menepisnya dan berdecih, "Cih, gak asik banget, sih. Sakit tau. Padahal aku cuma pengen tau," beber Aruni.


"ALHAMDULILLAH!"


"Alhamdulillah? Buat apa?"

Stoor Me Niet! [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang