chapter 17

61 21 1
                                    

Hallo everyone
Pa kbr sengku?
Vote n comment ya

Happy Reading

***

Mereka melajukan motornya tak terasa telah sampai diperkarangan rumah arka. Gerbang menjulang tinggi, dion mengklakson motornya meminta untuk sarpam rumah membukakan pintu, mereka melajukan motornya kedalam perkarangan rumah arka. Kayra memandang kagum rumah arka yang terlihat sangat besar, rumah tiga tingkat, halamannya sangat luas, ada taman bunga bundar ditengah halaman itu, air mancur berbentuk singa berada ditengah-tengah bunga itu, rumah bercat putih dan emas itu terlihat sangat mewah seperti mansion. Rumahnya pun tak terlalu sebesar ini. Clarita dan yovanca tak berhenti berdecak kagum pada rumah arka, ternyata arka sangat kaya.

"Gilak" Decak kagum clarita, rava mendengarnya diam saja, karna memang rumah arka sangat besar dibanding mereka. Mereka pun memarkirkan motornya digarasi. Kayra turun dari motor dion.

"I-ini rumah kak arka?" Tanya kayra pada dion, dion mengangguk tersenyum melihat kayra yang memandang kagum rumah arka.

"Ngedip woi" Teriak jevon depan yovanca yang belum juga turun dari motornya. Yovanca kikuk sendiri karna ketauan.

"Hehe" Cengir yovanca, lalu turun dari motornya menyusul mereka. Dion memencet bel rumah arka, ia tak mengucapkan salam, karna tak mungkin didengar, pintunya saja menjulang tinggi tak akan didengar. Tak lama pintu dibuka, terlihat bik asri, yang dari dulu berkerja dirumah arka, ia ketua pembantu yang mengatur perkerjaaan rumah. Bik asri sudah mengenal sahabat arka karna mereka sudah sering berkumpul dirumah arka.

"Oh teman nya den arka" Ucap bik asri melihat mereka. Dion mengangguk.

"Mari masuk, silahkan duduk"ajak bik asri, mereka pun masuk kedalam rumah arka, dan duduk disofa ruang tamu. Kayra hanya diam, melihat rumah arka yang sangat besar. Begitupun sahabatnya.

"Arka nya mana bik?" Tanya dion pada bik asri.

"Den arka dikamar, bibi panggilkan dulu" Ujar bik asri lalu pergi menaiki tangga menuju kamar arka. Kayra dan kawan nya sangat canggung berada didalam rumah arka mereka hanya diam memainkan ponsel. Tak lama terlihat menuruni tangga. Kening arka mengernyit melihat ada perempuan bersama mereka, ternyata kayra dan sahabatnya.

"Wes masbro sakit nih" Ujar jevon melihat arka yang sudah didepan mereka.

"Sakit apa ka?" Tanya rava, arka menaikan sebelah alisnya binggung. Lalu menatap dion, dion meneguk ludahnya kasar.

Kayra melihat arka yang sangat tampan walaupun dengan hanya memakai baju hitam dan celana pendek saja. Apalagi clarita dan Yovanca juga memandang arka kagum.

"Kan.. Kan lo bilang lagi batuk, batuk kan disebabkan gak enak badan" Ujar dion menggaruk tengkuknya.

"Gak, cuman semalam batuk dikit" Ujar arka, matanya beralih menatap kayra dan kawannya.

mata kayra bertemu dengan mata arka, kayra yang ditatap seperti itu menunduk gugup. Dion yang mengerti arka binggung melihat mereka lalu menjelaskan.

"Tadi gue sama mereka pas jalan kesini ngeliat kayra dipinggir jalan, mobil mereka mogok, gue bantu telpon montir, mobilnya dibawa ke bengkel, jadi gue tumpangin mereka pulang, gue udah bilang gue mau kerumah lo dulu, mereka gapapa, yaudah gue ajak" Jelas dion, arka mengangguk mengerti.

you are only mine!  (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang