chapter 21

50 13 2
                                    

Happy reading

***

Arka dan teman-temannya sedang berada dirumah rava, mereka sangat suka nongkrong dihalaman rumah rava karna rumah rava sangat sejuk. Halamannya tidak panas walaupun siang hari karna ditutupi pepohonan. Mereka sedang duduk dikursi kayu, ada sebuah meja ukir bundar disana, snack dan minuman mereka bercecer dimeja. Rava mengeluarkan gitarnya, mereka bernyanyi.

Asomasow 3x
Emeresker 3x
eh masken..
Asken asken atchu
Chu enesken esken atchu de
i might, i might kill my ex
not the best idea
his new girlfriend's next
how'd i get here
i might kill my ex
dari orang tuamu

Dion menyanyikan lagi yang sedang viral ditiktok, mereka juga ikut bernyanyi. Jevon live ditiktok, followers nya di tiktok lumayan banyak, ia menaruh ponselnya di meja, mengarah kan ke mereka agar terlihat di live. Tak berselang lama sudah banyak yang menonton livenya, bahkan anak sekolahnya juga menonton terutama cewek yang memfollow dirinya. Banyak sekali komen memuja mereka tampan. Bahkan minta gabung live, tapi jevon membiarkannya, ia menyapa balik penontonnya.

Arka memainkan ponselnya tanpa memperdulikan live jevon, ia dipinggir, tetap terlihat dilive, banyak yang mengagumi arka, bahkan fansnya ikut menonton live jevon untuk melihat arka. arka meletakan ponselnya, ia merogoh saku hoodienya mengambil rokok dan korek.

"Ka lo di sapa fans mulu nih" Ujar jevon menengok arka.

"Arka emang cuek gays" Timpal rava ia melihat komen juga.

"Yang ini? Namanya saga, jangan senggol nanti dibacok"ucap jevon tertawa. Saga meliriknya sejenak lalu mendengus.

"Suara kak dion bagus banget kak, belum aja gue nyanyi, lebih merdu" Ujar jevon. Rava meliriknya sinis.

"Boong dia, cempreng gitu"timpal rava. Mereka membalas komenan penonton, penonton live jevon sudah 10 ribu penonton. Fans-fans mereka berkunpul dilive jevon melihat orang yang mereka sukai.

Disisi lain kayra memakan eskrimnya duduk di kursi ayun, dekat kolam renangnya. Ia menscrool tiktok, Tiba-tiba live muncul difypnya, ia mengernyit, ternyata arka dan sahabatnya. Ia memencet live itu. Ia melihat arka yang tak memperdulikan live jevon, dion sedang bernyanyi dengan gitarnya, ia menatap yang dipegang arka, ternyata rokok, ia baru tau jika arka merokok, tapi tak apa, ia tak mempermasalahkan itu, ia tak apa jika arka merokok, cowok mana yang tak merokok?. Ia tersenyum melihat pergerakan arka, ia ingin iseng komen.

'Hallo kaka'

"Hallo kaka, Ntar ini kayra sapa ya, tengok dah ni" Terdengar jevon bertanya pasal komenannya. Rava juga ikut melihat.

"Coba pencet profil nya" Rava terlihat memencet profil kayra dengan wajah serius, bahkan dion menghentikan nyanyiannya, tapi ia tetap memetik gitarnya.

"Woah njir kayra ade kelas kita yang tadi" Ucap rava, jevon tertawa.

"Dede kayra toh, ciee nonton live A'ak jevon" Sapa jevon.

"Kay gabung sini" Ajak rava. Kayra tertawa

'Malu kak' balas kayra dikomenan

"Alah pake malu-malu segala, ayo lah kay" Ujar rava, memencet tombol meminta gabung. Kayra berpikir sebantar, lalu ia tersenyum, ia memutuskan menerima karna ada arka.  Kayra memencet tombol setuju. Ia  menutup kamernya, ia agak malu.

you are only mine!  (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang