40.

12.3K 695 96
                                    


40.

🙌🦋

~~~~~

"Maaf pak, bu Salma nya akan segera kami urus dulu" ucap dokter menepuk bahu Rony.

"Dokter liat kan betapa saya kehilangan dia?, tolong jangan ganggu saya bisa?" balas Rony.

"Ini untuk kebaikan bu Salma pak, kasian kalau di lama lama kan seperti ini" setelah berpikir Rony pun menyingkirkan tubuh nya, sebelum itu Rony mengecup dahi Salma lama.

"Sayang aku keluar dulu yaa, nanti kita ketemu lagi setelah aku melihat kamu di pakaikan kain putih yang mungkin aku akan membenci kain seperti itu. I love you, always. " ucap Rony sebelum pergi meninggalkan ruangan terakhir dimana ia dan istri nya masih sempat berkomunikasi.

Setelah keluar dari ruangan, Rony melihat orang tua nya dan juga orang tua Salma yang masih menangis. Rony tak memperdulikan nya karena diri nya pun masih sangat terpuruk.

"Ron" panggil papa Demis. Rony masih tidak menggubris panggilan itu, ia masih duduk terdiam dengan pandangan lurus ke depan. "Kita ikhlasin Salma sama sama ya nak. Sama papa pun merasa sangat kehilangan dunia nya papa, papa juga yakin pasti Rony merasakan hal yang sama bukan?" ucap papa demis menghampiri Rony.

"Pah, rasa nya baru kemarin Rony milikin salma. Sekarang kita sudah berpisah untuk selama nya. Sakit pah, rasa nya sakit sekali" lirih rony. "Rony bukan cuma kehilangan dunia nya Rony, tapi Rony juga kehilangan semesta nya Rony pah. "

"Kita semua paham sekali rasa nya menjadi Rony, kita pun merasakan semua yang Rony rasakan. Kita berjuang untuk mengikhlaskan kepergian Salma ya nak." ucap mama Ita mengusap bahu Rony.

"Rony, lihat anak mu nak. Wajah nya ganteng persis seperti kamu dan masih terlihat jelas wajah salma di wajah nya. Ayok adzan kan anak mu" kata mama Yati membawa anak Rony dan Salma.

Dengan perasaan yang tak karuan, Rony mengambil anak nya dari gendongan mama Yati. Ia menatap lekat wajah anak nya. Betapa kasian sekali jika anak nya ini tidak dapat melihat sosok ibu nya yang hebat. Puas menatap anak nya, Rony segera mengadzani anak nya.

"Selamat datang di dunia yang kejam ini jagoan papah. Tapi papah usahakan dunia ini tidak akan berani membuat jagoan papah sedih, kekurangan, walaupun kamu sudah kehilangan yang benar benar dunia nya kamu. Selamat berjuang untuk kita hidup tanpa mama ya sayang. Papah yakin kamu anak yang kuat seperti mama kamu. Zavero Remondye Nainggolan." ucap Rony setelah mengadzani anak nya.

"Permisi bapak, untuk almarhum atas nama ibu Salma sudah selesai kami urus, untuk selanjut nya akan di bawa ke mana?" tanya petugas rumah sakit.

"Pihak rumah sakit bisa ikuti mobil kami, nanti mobil ambulance nya bisa di belakang mobil kami pak" jawab ayah Aron.

"Baik pak, ada yang mau ikut di mobil ambulance kami?"

"Saya pak" balas Rony mengangkat tangan nya. "Biar saya dan anak saya berada di mobil ambulance untuk menemani istri saya." ucap Rony.

"Maaf pak, bayi nya dilarang untuk di dalam mobil ambulance karena suara kebisingan nya akan mengganggu pendengaran nya.

"Benar Rony, biar anak mu bersama kami aja ya" ucap mama Ita. Benar juga pikir Rony, jadi ia membiarkan anak nya bersama orang tua nya.

ENDS WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang