Chapter 10

807 109 29
                                    

jeongmal mianhe huhuhu, udah lama nunggu, ya? makasii buat yang selalu nunggu cerita ini, luv u 💞

Di sarankan vote dan komen yeo
robun, enjoy...

Happy Reading 💜

•••

Taehyung berlari sekuat tenaga dan mendorong pintu besar itu dengan gerakan cepat.

Pintu terbuka dan pandangannya langsung bertabrakan dengan Jennie yang berdiri di depan sana dengan pendeta yang berdiri di sampingnya.

Taehyung melambatkan langkahnya sembari mengatur deru napasnya yang berantakan. Senyumnya terukir mengingat hari ini ia dan Jennie akan menghalalkan status mereka dan sialnya Taehyung malah terlambat karena harus berseteru dahulu dengan Heesung.

Taehyung merapikan kemejanya dan berlagak merapikan rambutnya agar ia tak terlihat salah tingkah. Maniknya diam-diam melirik Jennie yang kini berada di depannya dengan dress putih polos selutut yang jauh dari kata mahal dan mewah. Taehyung sedih, namun apa boleh buat ia tak memiliki banyak uang untuk membelikan Jennie gaun pengantin.

Di dalam gereja itu tidak ada siapa-siapa selain mereka bertiga. Biarlah Tuhan dan sang pastor yang menjadi saksi pernikahan mereka.

"Apa kalian sudah siap?"

Sebetulnya Taehyung belum begitu siap, namun kendati begitu ia harus tetap melakukannya sebagai sikap pertanggungjawabannya.

2 minggu Taehyung menimbang-nimbang hal tersebut sembari mengumpulkan uang dan memantapkan hatinya meyakinkan bahwa ia tidak akan menyesal suatu hari nanti.

Taehyung menatap Jennie dengan pandangan canggung, ia malu terlihat salah tingkah di depan gadis yang akan menjadi istrinya ini.

"Kami siap."

Pendeta mengangguk dan mulai menuntun Taehyung mengucapkan janji suci pernikahan. Setelah selesai dengan Taehyung, barulah bagian Jennie.

Degup Jantung keduanya sama-sama menggila. Tak pernah terbayang jika di usia mereka yang masih 18 tahun harus mengucap janji pernikahan tanpa adanya landasan cinta, lebih parahnya mereka menikah karena keadaan yang memaksa.

"Kini kalian sudah resmi menjadi sepasang suami istri."

Kalimat itu meluncur dari sang pastor setelah Jennie selesai mengucapkan janji pernikahan. Rasanya lega, dan entah mengapa ada desiran aneh di dalam hatinya.

Taehyung yang pertama mengukir senyum dan diikuti oleh Jennie yang senyum malu-malu. Sulit di percaya jika kini mereka sudah menikah.

Taehyung mendekat dan mengeluarkan kotak cincin yang telah ia beli 3 hari yang lalu hasil dari jerih payahnya. Cincin itu merupakan bentuk dari pengorbanan dan rasa tanggung jawabnya.

Cincin yang tidak nampak mahal itu pun melingkar indah di jari manis Jennie dalam hitungan detik. Jennie melakukan hal serupa dan menyematkan cincin di jari manis Taehyung.

"Kau nampak cantik dengan dress itu," Taehyung memberanikan diri untuk membuka pembicaraan di antara mereka. Rasanya dua kali lebih canggung saat pastor mulai menjauhi mereka dan meninggalkan mereka berdua.

"Kau juga tampan dengan kemejamu," balas Jennie sembari menunduk malu.

Taehyung tersenyum mendengar respon Jennie yang balik memujinya. Kemudian lelaki itu semakin dekat dan merengkuh tubuh mungil Jennie ke dalam pelukan hangatnya alih-alih mencium bibirnya seperti sepasang pengantin pada umumnya.

HEARTBEAT| taennie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang