Chapter 2

1K 131 32
                                    

Happy Reading 💜

•••

TOK TOK TOK!!

Jennie mengernyit mendengar ketukan pintu di malam hari, namun ia berusaha abai dan tetap melanjutkan tidurnya.

TOK TOK TOK!!!

TOK TOK TOK!!!

Ketukan pintu itu amat sangat mengganggu tidurnya hingga mau tak mau Jennie terpaksa membuka mata dan melirik ke arah pintu kost nya.

Asal kalian tahu, kost yang Jennie tempati adalah sebuah gedung yang sangat kumuh dan kecil sehingga tak heran jika uang sewanya terhitung murah. Bahkan, kamar serta dapur berada di ruangan yang sama, sedangkan di sebelah kiri terdapat kamar mandi yang tidak terlalu luas. Terbayang betapa pengapnya ruangan itu.

Jennie mengikat rambutnya asal dan berjalan menuju pintu.

CEKLEK

Jennie nyaris menjerit kala maniknya menemukan sosok lelaki yang begitu babak belur di hadapannya.

Jennie membelalak menatap lelaki itu yang berdiri tepat di depannya.

"Izinkan aku masuk."

Seolah tersadar Jennie langsung merentangkan kedua tangannya menolak agar lelaki itu masuk ke kamarnya.

"Ini sudah malam, aku tak tahu harus pergi ke mana lagi. Aku diusir dari rumah," akunya sedikit memelas agar Jennie mengizinkannya menginap.

Jennie membelalak, "KAU DIUSIR? Bagaimana bisa?!"

Taehyung berdecak dan memutar kedua bola matanya mendengar teriakan Jennie yang berlebihan.

"Bagaimana lagi? Aku memutuskan untuk bertanggung jawab. Sudahlah, aku lelah dan menumpang tidur di sini, ya."

Lelaki itu menyerobot masuk dan langsung berjalan menuju ranjang, namun sebelum itu, Taehyung menyapu pandangannya ke seluruh ruangan yang pengap ini.

"Kau serius tinggal di tempat sekecil ini? Ini bukan kost! Tapi kandang babi!"

Jennie menghampiri lelaki itu setelah menutup pintu.

"Setidaknya rumah ini nyaman untukku."

Taehyung terkekeh miring dengan sudut bibirnya yang sobek, "Ruangan ini bahkan tidak lebih besar dari kamar mandi di rumahku!"

"Pergilah jika rumahku tak membuatmu nyaman. Aku sama sekali tak meminta pertanggungjawabanmu. Dan... Aku akan mengurusnya dengan baik jadi kau tak perlu cemas," Jennie diam-diam melirik Taehyung yang kini mulai merebahkan tubuhnya di atas ranjang milik Jennie yang sempit dan cukup keras itu.

"Aku rasa aku harus memperbaiki ucapanku."

"Maksudmu?" Jennie mengernyit mendengar penuturan itu.

Taehyung menyangga kepalanya dengan kedua tangan dan menatap langit-langit kamar.

"Ayo rawat bayi itu bersama-sama."

"APA?! Dasar gila! Jelas aku tidak mau!"

"Kenapa hobi sekali berteriak, sih? Jika tetangga mendengarnya bagaimana?"

HEARTBEAT| taennie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang