Chapter 15

850 116 41
                                    

vote yang buanyakkk, yak, enjoy....

Happy Reading 💜

•••

"Lebih baik kita kembali ke villa saja."

Jennie kontan menghentikan langkahnya dan menoleh pada Taehyung yang tengah ngos-ngosan.

Merasa ditatap tajam oleh istrinya refleks membuat Taehyung berdiri tegak dan salah tingkah.

"Aku kasihan padamu. Bagaimana bisa perempuan hamil sepertimu menanjak bukit?!"

"Ya! Bukit ini tidak terlalu tinggi, kenapa kau lebay sekali, sih?! Ayo lanjutkan, sebentar lagi kita sampai di puncaknya!" Jennie nampak begitu bersemangat menaiki bukit yang berada di desa Gongjin itu.

Setelah setengah hari mereka berkeliling desa dengan dua wanita yang senantiasa membimbing mereka, akhirnya kini Jennie serta Taehyung menaiki bukit yang salah satu wanita paruh baya bilang bisa meraih kebahagiaan jikalau menaiki bukit tersebut.

Taehyung melihat punggung Jennie yang mulai kembali berjalan, ia saja sudah ngos-ngosan kenapa perempuan itu terlihat baik-baik saja?

"Ya! Perhatikan langkahmu! Banyak batu di sini, aishhh! Ya! Tunggu aku!" Taehyung kembali berlari untuk mengimbangi langkahnya dengan Jennie yang sudah meninggalkannya.

20 menit kemudian keduanya sampai di puncak bukit itu. Jennie nampak puas dan menyapu pandangannya di mana menampilkan matahari terbenam. Berbeda dengan Taehyung yang nampak lesu dan meraup oksigen sebanyak-banyaknya, lelaki itu nampak sangat sekarat saking kelelahannya.

"Jennie... kau tak lelah...?" tanya Taehyung dengan suara yang tercekat karena kering.

Jennie menoleh dengan binar bahagia, perempuan itu menggeleng, "Tidak sama sekali. Waahhh... Ini indah sekali, aku bahagia! Kalau kau?"

Taehyung mendelik mendengar pertanyaan itu. "Tidak sama sekali. Aku kelelahan tahu! Tidak seharusnya kita ke sini karena hanya melihat kau saja aku sudah bahagia!"

Krik.

Krik.

"Apa?" Jennie menoleh perlahan.

Taehyung tak menjawab, lelaki itu masih sibuk menarik napas. Setelah kembali stabil, lelaki itu menegakkan tubuhnya dan menatap Jennie penuh keyakinan.

"Sumber kebahagiaanku bukanlah melihat pemandangan indah atau pun melihat matahari terbenam, melainkan kau. Kaulah kebahagiaanku Jennie. Tidak ada yang lebih menyenangkan dibandingkan melihatmu tersenyum karenaku."

Serentetan kalimat itu mampu membuat Jennie tak berkutik, kendati begitu degup jantungnya pun tak bisa berdebar normal sebab mendengar celotehan yang baru saja Taehyung katakan.

Taehyung berjalan mendekat dan berdiri satu meter di depan Jennie. Lelaki itu menatap sekeliling yang menampilkan langit senja yang indah, namun semua objek itu kalah indah dengan perempuan yang berdiri tepat di depannya sekarang.

Jennie mengerjap saat kedua tangannya diraih lembut oleh Taehyung. Tatapan keduanya bertemu dan terkunci.

"Alasanku hidup kini bukan lagi untuk membayar dosaku padamu, Jennie. Aku ingin terus hidup agar bisa terus bersamamu dan melihat anak kita tumbuh. Mungkin kau tidak akan percaya karena mendengar kalimat panjang ini dari lelaki brengsek sepertiku, namun aku sangat berharap bahwa kau akan menerimaku dalam hidupmu dalam waktu yang lama."

Entah kenapa Jennie merasa matanya mendadak perih, padahal seharusnya tak perlu sedih saat pemandangan indah tersuguh di depan matanya. Tapi, setelah mendengar penuturan Taehyung yang sangat menyentuh membuah Jennie merasa terharu dan air matanya tak bisa ia bendung.

HEARTBEAT| taennie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang