Chapter 17

633 115 32
                                    

ramaikan seperti biasa guys. enjoy...

Happy Reading 💜

•••

"Akhir-akhir ini kenapa kau sulit dihubungi? Ponselmu hilang, ya?"

Taehyung meneguk birnya dan menjawab, "Ponselku rusak."

"Bukankah itu bukan masalah besar? Belilah ponsel baru," Heesung seperti biasa selalu menyepelekan semua hal.

Jaemin yang berada di samping Taehyung melirik kaleng qbir yang baru saja Taehyung minum. Tanpa sepengetahuan mereka, Jaemin meraih kaleng bir itu dan ia teguk persis seperti Taehyung meminumnya tadi. Lelaki itu pun menempelkan bibirnya di mana bekas Taehyung berada.

Semuanya nampak berbincang sehingga tak nenyadari hal tersebut, terlebih Jaemin pun tak bertingkah aneh yang memancing kecurigaan teman-temannya.

"Jadi, kemana kau selama ini? Tiga hari kau izin sekolah, tumben sekali," Gichan mulai bersuara setelah selesai dengan game di ponselnya.

"Aku ada perlu sesuatu. Kau tidak perlu tahu," balas Taehyung enteng.

"Ck! Asal kau tahu saja Jung Sara mencarimu ke penjuru sekolah. Aku rasa dia memang sudah cinta mati padamu," Heesung menghisap rokoknya dan menghembuskan asap.

"Aku tak peduli. Dia bukan urusanku."

"Bukankah kalian berpacaran?" Soojae terheran-heran.

"Tidak. Itu hanya rumor."

Tiba-tiba Haeyi datang dan langsung menghampiri Jaemin. Mereka sontak menjadi perhatian semuanya.

"Waw! Kalian pasangan yang harmonis!" puji Soojae sembari tertawa.

"Kalian pasti tak pernah bertengkar, ya?" Gichan menimpali, namun Jaemin sama sekali tak menggubrisnya. Lelaki itu justru beberapa kali melirik Taehyung yang tengah menghisap rokoknya.

"Astaga... Aku stres sekali karena Ayahku mendesakku terus-menerus," Heesung mulai bercerita sembari menyandarkan punggungnya pada kursi.

"Orang sepertimu bisa stres juga?" ledek Taehyung yang kini mematikan rokoknya ke dalam asbak.

"Ya! Bagaimana mungkin aku tidak stres? Ayahku terus meminta, oh bukan, tapi memaksaku agar masuk fakultas hukum. Dia ingin aku mengikuti jejaknya! Yang benar saja! Belajar di sekolah saja sudah membuatku nyaris gila!"

"Jadi, kau ingin hidup bagaimana? Sudah enak pendidikanmu dijamin orang tua, masih saja kau mengeluh!" cibir Soojae.

"Aku hanya ingin hidup seperti apa yang aku inginkan. Oh ya, Taehyung, kau bagaimana? Aku dengar kau akan melanjutkan studimu di AS, ya?"

Jaemin ikut mengalihkan pandangannya ke arah Taehyung yang terlihat sama sekali tak terganggu oleh pertanyaan itu.

"Aku tidak akan kemana-mana. Setelah lulus sekolah, aku akan bekerja."

"Daebak! Kau akan kerja apa? Jadi magang di perusahaan ayahmu? Atau jadi pimpinan di sana?" Gichan nampak penasaran.

"Bekerja? Bukankah melamar pekerjaan pun butuh pendidikan yang bagus? Jika pendidikanmu bagus, pekerjaanmu juga ak___"

"Aku tak keberatan bekerja apa saja yang penting hidup keluargaku tak melarat."

Semuanya bungkam setelah mendengar penuturan Taehyung. Terlebih Jaemin karena Taehyung yang menyela ucapannya begitu saja.

Heesung menatap satu persatu teman-temannya dan merasakan situasi canggung. Lelaki itu lantas tertawa dan menegakkan tubuhnya.

"Yaaaa.... Jawabanmu barusan seperti hidupmu sedang susah saja. Lagipula, bagaimana bisa kau yang bekerja? Ayahmu kan seorang walikota. Dasar gila. Bicaramu tak jelas!"

HEARTBEAT| taennie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang