guys, maafin ya telat banget updatenya. semoga chapter ini bisa mengobati kerinduan kalian.
ramein lagi dengan keantusiasan kalian buat lanjut chapter selanjutnya!! enjoy...
Happy Reading 💜
•••
CEKLEK"Kau sedang apa?"
Kepalang terkejut akibat pertanyaan itu, Jennie tak sengaja menjatuhkan ponsel Taehyung ke atas lantai hingga menimbulkan bunyi nyaring. Taehyung membelalak dan segera meraih ponselnya.
"Mm.. Maafkan aku, aku tidak___"
"Kenapa melihat ponselku tanpa sepengetahuanku?"
Jennie mengangkat pandangannya, namun tiba-tiba Taehyung menarik tubuhnya hingga kepala Jennie menubruk dada bidang lelaki itu.
Jennie mengerjap mencerna perlakuan Taehyung barusan. Jennie kira lelaki itu akan memarahinya sebab Jennie yang telah lancang membuka ponsel lelaki itu.
"Kau lihat apa di ponselku?" Taehyung masih bertanya untuk memastikan.
"Ibumu___"
"Begitu? Ya sudah, sekarang giliranmu yang mandi, cepat sana."
Taehyung tak ingin dengar. Ia takut Jennie membaca pesan atau mengangkat panggilan dari ibunya.
Taehyung menggiring Jennie ke kamar mandi setelah meraih handuk dan membiarkan Jennie membersihkan dirinya. Sementara dibalik pintu kamar mandi, Jennie terheran-heran dengan sikap Taehyung yang seolah menyembunyikan sesuatu darinya, padahal tanpa Taehyung ketahui, Jennie sudah menbaca semua pesan yang ibunya kirimkan tadi.
Taehyung mengacak rambutnya dan memeriksa ponselnya setelah duduk ditepi ranjang.
Jantungnya berdegup lebih cepat setelah terlihat tanda pesan dari ibunya telah terbaca, itu berarti Jennie membacanya. Taehyung semakin frustrasi dibuatnya dan membanting ponselnya ke atas bantal.
Tak lama, getaran ponselnya terasa setelah satu menit Taehyung lempar. Terlihat nama sang ibu yang tertera di sana. Dengan berat hati Taehyung meraih kembali ponselnya dan ia angkat sambungan itu.
"Taehyung, kenapa tak balas pesan Ibu??! Di mana kau sekar___"
"Kenapa Ibu terus mengusikku?"
Untuk sesaat tidak ada sahutan dari seberang, mungkin merasa terkejut akibat lontaran yang baru saja Taehyung katakan.
"Ibu mengusikmu?" Mina memastikan pendengarannya. Tak lama kekehan miris terdengar dirungu Taehyung.
"Ibu akui gadis itu berhasil merubahmu, Taehyung. Ibu bahkan merasa asing dengan putra Ibu sendiri."
Taehyung diam. Apakah begitu? Jika memang keluarganya berniat memisahkannya dengan Jennie, maka tak akan Taehyung biarkan itu terjadi. Sebab seluruh kehidupannya kini sudah berpusat pada Jennie dan Taehyung sebagai kepala rumah tangga memang sudah seharusnya bertanggung jawab, ia tak akan lari bak pengecut.
Taehyung melirik kamar mandi yang tak lagi terdengar gemercik air, "Sekarang Ibu ingin apa lagi? Sudah cukup Ayah mengusirku dari rumah. Aku tak akan pernah kembali ke sana!"
"Taehyung, meski begitu dia tetap Ayahmu. Dia peduli padamu dan merasa kecewa karena kau tak bisa menjaga pergaulanmu!"
"Lantas? Aku harus apa? Lari dan tak bertanggung jawab? Itu yang kalian inginkan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT| taennie
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM BACA] _____________________________________________ 'Akankah denyut jantungku berdebar kencang tatkala kebersamaan kita yang tidak di rencanakan itu semakin membuat kita kian saling bergantungan?' "Kau mengandung anakku." "Tidak. Kar...