"Tuan Muda Arzali!" Teriakan itu dihiraukan oleh anak lelaki yang dipanggil. Matanya masih fokus menatap jasad ayah dan ibunya. Bibirnya terkatup rapat, air mata masih mengalir meski ia tidak terisak.
"Tuan muda!" Seorang pria usia kepala tiga menghampirinya. Dia adalah asisten pribadi daddynya.
"Anda baik-baik saja?" tanyanya sembari merangkum wajah Arzali.
Arzali hanya mengangguk, mata hitam legamnya masih tertuju pada satu objek. Mata itu belum mau beralih, remaja tiga belas tahun itu masih merekam semua dalam benaknya.
Melihat itu si pria dewasa hanya bisa menghela napas. Dia menyesal karena menuruti perintah bosnya untuk pergi. Andai dia ada, mungkin semua tidak akan jadi seperti ini.
"Mari pergi, Tuan Muda. Polisi pasti akan segera datang!" ajaknya tapi anak itu masih bergeming.
"Uncle," panggilnya lebih seperti bisikan.
"Iya Tuan?"
"Kenapa mereka semua begitu bodoh?" Suara Arzali tercekat ketika bertanya. Sang asisten hanya diam. Dia tidak memiliki jawaban apa pun untuk pertanyaan tiba-tiba si Tuan Muda.
"Mas!" pekikan itu adalah suara dari istri si asisten.
Wanita itu langsung berlari mendekat. Jiwa keibuannya membuat ia langsung merengkuh Arzali.
"Are you okay?" tanyanya pada Arzali.
"Hm." Suara gumaman Arzali membuat jantungnya terperas. Rasa sesak hadir ketika ia membayangkan, apa yang dirasakan anak seusia ini melihat kematian orang tuanya yang mengerikan di depan matanya sendiri?
"Syukurlah kamu baik-baik, saja, Nak. Ayo kita pergi!" Ia berjalan sambil merangkul lengan Arzali. Di dekat pintu anak itu menoleh ke belakang. Menatap sekali lagi jasad orang tuanya.
"Aku baik-baik saja. Tapi mereka meninggal dunia. Apa yang harus aku lakukan sekarang?" tanyanya entah pada siapa.
"Ikutlah dengan kami, Tuan Muda. Anggaplah kami orang tuamu," kata si wanita.
"Kita akan ke dokter, mari Tuan kita periksa keadaanmu." Si asisten membukakan pintu mobil bagian belakang.
Arzali menatap pria itu dengan tatapan sulit diartikan.
"My body is good, but my soul seems dead!" gumamnya yang masih dapat didengar suami-istri itu. Mereka hanya bisa diam, mungkin anak itu masih mengalami trauma.
**
PENDEK BANGET? TENTU IYA, INI BARU PEMBUKA.
SIAP UNTUK 30 HARI KE DEPAN?
BARSHA AKAN UPDATE RUTIN SETIAP HARI!
ADA YANG PENASARAN? KALAU GAADA YA GAPAPA TETEP BAKAL UP WKWK
UNTUK CERITA SATUNYA UPDATE SEMINGGU 1 ATAU 2 KALI YAP
BARSHA TETAP USAHAKAN SEMUA TER UPDATE DENGAN RAPIH
SELAMAT MEMBACA DAN TIDAK PERNAH BOSAN MENGINGATKAN TINGGALKAN JEJAK DENGAN VOTE DAN KOMEN
SAMPAI JUMPA BESOK!
KAMU SEDANG MEMBACA
Arzali
RomanceMelupakan menjadi sesuatu yang hampir mustahil bagi setiap manusia. Begitu pun bagi seorang Arzali. Dokter berusia hampir kepala tiga yang belum bisa melupakan kenangan buruk yang terus menghantui dirinya. Baginya, wanita dan cinta adalah dua hal ya...