21. Menemui Yang Ingin Ditemui

21 3 1
                                    

Setelah dirasa tidak ada lagi yang perlu dilihat dari rumah ini, dia mengajakku melihat seseorang di rumah sebelah.
Disebelah rumahku ada sebuah rumah, itu adalah rumah almarhumah nenekku. Dulu ketika nenek masih ada, rumah itu tidak sebagus dan serapih sekarang. Beliau adalah nenek yang paling aku sayang, yang biasa jadi tempat aku mengadu.

Rumah ini seringkali kosong, karena tanteku yang merupakan anak dari nenek pergi ke luar negeri untuk bekerja. Beberapa kali aku tak sengaja mendengar perbincangan om Yazdan dan ibuku katanya disalah satu kamar, tepatnya di kamar paling ujung yang berada di samping ruang tamu ada seseorang yang menempati, yaitu nenek. Dahulu sebelum direnovasi, kamar itu memang kamar nenek.

"Mau bertemu seseorang?" tanyanya ketika aku sedang agak melamun.

"Siapa?" tanyaku.

Namun, alih-alih menjawab pertanyaan ku dia malah memegang tanganku.

"Lembut, tapi dingin." gumamku saat merasakan genggaman tangannya.

Dia menggenggam ku dan menuntunku ke rumah nenek.

Sesampainya di depan rumah nenek, terlihat pintu rumah itu tertutup rapat.

"Lihat dan fokuslah." ucapnya tanpa menoleh ke arah ku.

Aku menuruti apa yg dia ucapkan. Aku fokus melihat kearah pintu rumah itu dan sesaat setelah itu, pintu tersebut perlahan-lahan mulai terbuka dan menampakkan seseorang yang tak lama ini pergi meninggalkanku.

"Tante?"

Sontak aku terkejut ketika melihat siapa yang membukakan pintu tersebut. Dan lebih terkejutnya lagi, ketika aku melihat ke ruangan paling ujung, di sana aku melihat seorang perempuan yang sudah paruh baya. Perempuan itu semakin memperjelas wujudnya sehingga aku bisa langsung menembak siapa dia sebenarnya,

"Nenek!"

Aku tidak bisa menahan derai air mataku kala itu. Sesaat kemudian, tangisanku pecah. Nenek bangun dari duduknya dan perlahan berjalan ke arahku dengan postur badan yang terlihat bungkuk.
Namun, ketika nenek sudah hampir sampai di ambang pintu, perasaanku berubah menjadi campur aduk. Aku takut maksud sebenarnya adalah untuk menjemput ku.
Sesaat setelah nenek sampai diambang pintu dan hendak mengulurkan tangannya, anak kecil yang sejak awal berada di sampingku, terlebih dahulu menepuk pundak ku. Hal itu membuat aku tersadar dan terbangun dari mimpi aneh ini.

- Off

"Barusan aku mimpi apa?" gumamku pelan.

Tanpa sadar, setetes air keluar dari pupil mataku. Aku melihat handphoneku dan ternyata waktu masih menunjukkan pukul 03:00 dini hari.
Aku memutuskan untuk melanjutkan tidurku dan tidak mempedulikan mimpi yang baru saja terjadi.

Pagi pun datang. Sabtu ini, suasana disekitar rumahku sangat sejuk. Angin berhembus tidak terlalu kencang namun bisa membuat rambutku tertiup olehnya. Aku duduk di salah satu bangku di teras rumahku untuk menikmati sarapan pagi sambil terus memandangi rumah yang berada tepat disebelah rumahku. Itu rumah nenek, rumah yang berada dalam mimpiku semalam.

"Apa mimpi semalam ada maksud yang lain? Atau mimpi itu hanya mimpi biasa? Apa benar di sana ada nenek, sama seperti apa yang dikatakan om Yazdan dan Ibu?" Banyak pertanyaan yang muncul di benakku kala aku memandangi rumah itu. Hanya satu yang aku ketahui, di sana terdapat sebuah keris, dan keris itu ada di kamar itu. Namun, yang terpenting saat ini adalah siapa anak kecil itu? Aku ingin tahu namanya dan wajahnya. Kenapa dia mengajakku jalan-jalan di rumahku sendiri? Apa yang dimaksud jalan-jalan olehnya? Kenapa dia mempertemukan aku dengan keluargaku yang sudah pergi? Dan semua yang aku lihat dalam mimpi itu benar adanya, karena semua ini juga saling berkaitan dengan hal-hal yang pernah terjadi sebelumnya.

Setelah berperang dengan pertanyaan-pertanyaan yang terus muncul dibenak ku, aku beranjak pergi melihat ruangan yang semalam aku lihat dimimpi itu. Entah benar atau tidak, yang terpenting saat ini aku ingin melihat ruangan-ruangan itu lagi. Namun, aku merasa merinding di sekujur badanku.

Aku menghela nafas panjang-panjang,
"Kenapa aku merasa ada yang mengikuti ku?" gumamku pelan.

Dari Aku 'Yang Tak Berjudul'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang