Keep the distance

32 15 5
                                    

Suatu hari, Selly menemukan Namjoon tak sadarkan diri di suatu tempat. Sepertinya terjadi sesuatu padanya sebelum dia pingsan. Saat Namjoon bangun, dia bertanya.

"Apakah Anda yang menyelamatkannya saya barusan?"

"Maksudnya?" Selly tak mengerti maksudnya.

"Jadilah pacarku." kata Namjoon mengira Selly yang menyelematkannya.

Flashback end.

"Kenapa kamu begitu berani menyelamatkan seorang pria mabuk yang bahkan tidak kamu kenal."

"Itu bukan apa-apa. Lagipula itu sudah berlalu. Bukankah yang paling penting adalah saat ini?" Ujar Selly lalu memakan makanannya dan tak sengaja meninggalkan saus putih di bibirnya.

"Sekarang aku memiliki sebuah alasan." Namjoon beranjak bangkit untuk mengelap bibir Selly.

Tiba-tiba Selly menyentuh tangannya. Namjoon tampak jelas tak nyaman dengan sentuhan itu, tapi dia berusaha bertahan dengan mengepalkan tangannya erat-erat.

"Apa dia pikir kalau dia lagi pemotretan untuk poster pasangan? Lagi ada aku, kenapa mereka malah bersikap lovey-dovey begitu?" Sinis Anna dari kejauhan. "Aku ingin mendapatkan barangku secepatnya lalu pergi."

"Namjoon, aku sangat menyukaimu. Tak peduli bagaimana kita bermula, aku ingin kita tetap pacaran seperti ini, yah?"

Tak tahan lagi dengan sentuhan Anna, Namjoon langsung melepaskan tangannya dengan agak kasar. Tapi dia punya hadiah untuk Selly, sebuah kalung yang dia simpan di dalam amplop pink yang dibawanya tadi.

"Apa kau mengenali benda ini?"

"Apa itu produk baru yang dibuat oleh perusahaanmu? Tapi kalung itu sangat simple. Tidak terlihat seperti gaya perusahaan Bighit Entertainment."

Namjoon agak merasa aneh dengan komentar Selly itu. "Aku salah ambil barang." (Oh, sepertinya Namjoon mencari pemilik kalung itu dan sekarang dia tahu bukan Selly orangnya).

Namjoon lalu mengeluarkan kalung lain lalu mengalungkannya di leher Selly sambil menyuruh Selly untuk melupakan kalung yang pertama tadi.

"Kalung inilah yang benar untukmu, ini produk terbaru Bighit."

"Wah, cantik sekali." Selly senang dan langsung menyentuh tangan Namjoon tadi dan kontan membuat Namjoon tak nyaman.

Dia buru-buru melepaskan tangannya dan agak menjauh sambil berkomentar. "Kalung itu sangat cocok untukku."

Melihat itu membuat Anna mendadak punya ide. Dengan alasan mau mengiri ulang wine-nya Namjoon, dia pura-pura tak sengaja menumpahkan wine-nya ke jasnya Namjoon. Usahanya sukses membuat Namjoon melepaskan jasnya dan Anna pun akhirnya berhasil mendapatkan amplop pink-nya.

Eh, tapi itu cuma khayalan ding. Wkwkwk! Nyatanya dia masih berdiri di sana sambil nyengir gaje memikirkan rencananya itu.

Tapi saat akhirnya dia sadar, dia malah melihat kedua orang itu hendak pergi. Dia buru-buru ingin melaksanakan rencananya dan menawarkan wine-nya.

Tapi tentu saja ditolak oleh Namjoon.

"Anda tidak lihat kami sudah selesai makan apa?

"Tapi kan..masih sisa banyak?"

"Apa ada masalah dengan pikiran wanita ini? Kenapa dia selalu muncul di saat yang salah?" Batin Namjoon heran.

Anna mau membuntuti mereka, tapi Namjoon dengan cepat menghentikannya dan memperingatkannya untuk jaga jarak.

"Aku bahkan benci dengan fakta kau berada dalam jarak napas pribadiku!" Geram Namjoon lalu pergi.

Anna tak percaya mendengarnya. "Lo pikir gua mau dekat-dekat dengan lo?! Kalau bukan karena..."

Take A Chance With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang