Mencari Pekerjaan

13 6 0
                                    

Setelah Anna dan Seokjin pergi, pria yang bersama Selly itu langsung memberikan instruksi pada kedua pria sangar di belakang. Hmm, sepertinya mereka mau melakukan sesuatu pada Namjoon malam ini.

Pria itu bahkan memperingatkan mereka untuk berhati-hati agar Namjoon tidak sampai mengendus jejak mereka. Mereka lalu pergi ke bar untuk melaksanakan misi mereka.

~~~~~~~

Setibanya di rumah, Anna cs membicarakan tentang Seokjin.

"Gue kenal Seokjin dan gue satu universitas. Tapi gue heran, memangnya dia sepintar itu?"

"Tentu saja, dia sangat pintar. Sejak kecil, dia selalu juara satu. Dia bahkan mendapat nilai tertinggi di UAN"

Eun Ae santai saja. "Siapa juga mahasiswa di Yonsei yang tidak memiliki prestasi semacam itu?"

Anna tak percaya mendengarnya. "Masalah belajar kayak gitu adalah perkara mudah saja. Lo benar-benar mirip dengan Seokjin. Gue rasa kalian harus saling bertemu."

"Kita lihat saja. Gue tidak tertarik dengan orang yang kepintarannya di bawah gue."

"Fida bantu gue untuk mencarikan pekerjaan. Apa saja boleh deh, tak peduli biarpun capek. Soalnya gue berencana mau mengambil S2 semester depan. Jadi gue harus menabung sebanyak-banyaknya."

"Sini gue lihat wajah lo dulu. Bisa-bisa, cantik juga. Tidak perlu pakai makeup. Sebentar lagi, lo langsung saja pergi kerja." Ujar Fida.

Anna sontak memeluk Fida saking senangnya.

"Kalau gitu sekarang lo ganti baju dan dalemannya sekalian."

"Ah, ngomong-ngomong tentang daleman. Di mana daleman motif macan berenda yang lo pesan?"

"Bukankah gue sudah menyuruh lo untuk menerima pesanannya itu?"

"Tidak."

Fida tambah bingung. "Kenapa paket gue belakangan ini suka menghilang?"

Si pintar Eun Ae dengan cepat menduga apa masalahnya.

"Lo pasti salah tulis alamat. Jika lo memakai alamat yang biasanya lo pakai, kemungkinan paket itu terkirim ke lantai atas."

"Hah?"

"Jadi begini, apartemen kita ini kan aslinya direnovasi dari sebuah studio dan berada di lantai satu. Tapi apartemen kita ini disewakan secara terpisah dari lantai dua dan tiga yang merupakan bangunan utama gedung ini. Karena awalnya tak ada yang tinggal di sini selain kita berdua, jadi dulu paket ke alamat ini selalu terkirim ke mereka. Tapi sekarang, pemilik gedung ini sudah kembali dan sepertinya si kurir mengira kalau lantai satu dan lantai atas adalah satu gedung yang sama."

Ah, Fida baru ingat. "Belakangan ini gue memang pernah melihat seorang pemuda yang pindah ke lantai atas."

"Telepon aneh yang gue Terima sore tadi. Si penelepon tadi mengatakan sesuatu seperti: macan, berenda, dll."

Anna cepat-cepat menghubungi nomor tadi, tapi mereka malah mendengar dering ponsel dari lantai atas.

"Astaga, si cabul itu tinggal di atas kita."

Fida langsung menyeret Anna bersamanya untuk menangkap si cabul itu.

~~~~~

Fida langsung memencet bel dan menggedor pintu rumah tetangga barunya itu dengan penuh emosi. Taehyung akhirnya membuka pintu sambil bawa palu, terang saja Fida merasa terancam langsung mengambil sapu sebagai senjata.

"Lo mau ngapain pakai palu itu?!"

Anna langsung mengenalinya. Tapi alih-alih menjawab Fida dengan cara baik-baik, Taehyung malah menjawabnya dengan memukuli bel rumah itu sampai hancur. Dia bahkan mau langsung menutup pintunya lagi.

Take A Chance With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang