Namjoon lalu melihat-lihat isi presentasi-nya Anna dan mendapati ada salah satu foto lukisan karyanya Hyungwon.
"Anda juga suka Hyungwon?"
"Benar, aku adalah penggemar berat, sudah 5 tahun aku mengagumi Hyungwon."
Namjoon heran, "memangnya apa yang dimiliki Hyungwon itu sampai dia disukai sebesar itu? Dia bahkan tidak bisa mengungkap jati dirinya, apanya yang musti disukai dari orang itu?"
"Setidaknya dia jujur pada dirinya sendiri! Karya seninya adalah jati dirinya!" Protes Anna tak terima. "Menurutku terasa seperti anak-anak sekaligus dewasa. Dan juga terasa ada iblis dalam satu orang. Itu yang aku rasakan dari karyanya Hyungwon."
Ucapan Anna itu kontan membuat Namjoon teringat masa lalunya. Saat suatu hari, guru lukisnya membandingkan lukisan Namjoon dengan lukisan seorang anak.
Lukisan Namjoon adalah lukisan pemandangan sedangkan lukisan anak itu adalah lukisan abstrak. Tapi Guru menilai lukisan si anak jauh lebih bagus, dia bahkan menilai itu adalah lukisan seorang jenius.
Namjoon tidak terima dan langsung mencaci lukisan abstrak nggak jelas itu. Tapi Guru bisa langsung tahu maksud lukisan itu adalah tentang... ngompol.
"Taehyung tadi kebelet," Guru mulai menjelaskan. "Tapi karena tidak ada waktu, dia jadi terpaksa harus menahannya. Lihatlah bentuk dari karyanya ini, bukankah ini terlihat seperti sesuatu yang hampir bocor ribuan mil? Dan saat dia pulang, cealnanya sudah ganti. Itu pasti karena dia tidak bisa menahannya dalam perjalanan pulang. Makanya dia ngompol."
"Aku benci Guru Yan!" Taehyung sebel yang jelas membenarkan dugaan Guru Yan.
Heran mendengar ucapan Anna tadi, Namjoon penasaran "apakah Anda pernah bertemu Hyungwon sebelumnya?"
"Tidak!"
"Anda benar-benar harus meramal nasibmu."
"Kamu bilang apa?"
Namjoon tiba-tiba mendekat dan mengurung Anna di antara dirinya. Jelas saja Anna jadi panik.
"Kamu mau ngapain?!"
"Saya ingin membantu Anda untuk menatap wajah saya. "
"Tapi, bukankah kita harus melakukan presentasi? Kenapa malah berubah jadi menatap wajahmu."
Namjoon cuma tersenyum singkat dan akhirnya menjauh lalu mempersilahkan Anna untuk memulai presentasinya.
~~~~
Keesokan harinya, Namjoon mengajar di kelasnya Anna. Tapi gara-gara kemarin keasyikan karaokean, sekarang tenggorokan mereka jadi sama-sama tak enak dan terbatuk-batuk terus sepanjang kuliah.
Jimin sampai heran, "kamu dan pak Namjoon kok sama-sama terbatuk-batuk?"
~~~~~~~~
Di rumah, Fida tiba-tiba menjatuhkan mangkok sampai pecah. Sepertinya pikirannya jadi kacau gara-gara kebanyakan lihat mangkok belakangan ini. Biarpun masalah ini sudah selesai, entah kenapa Fida merasa tidak enak.
Padahal dia berniat sungguh-sungguh untuk minta maaf, tapi Taehyung bahkan tidak menatapnya.
"Itu kan cuma mangkok, memangnya kenapa kalau pecah? Perlu banget yah jadi seperti ini? Masa perlu rehabilitasi?"
Kata terakhir itu mendadak membuat Anna punya ide bagus.
"Karena kita tidak bisa menemukan mangkok yang mirip, bagaimana kalau kita memperbaiki mangkok pecah itu ke bentuk semula."
"Eh, Nona. Lo pikir kita hidup di tahun berapa? Siapa juga yang masih memperbaiki mangkok jaman sekarang?"
"Cermin pecah saja bisa diperbaiki, apa lo lupa gua bisa memperbaiki mangkok? Gua kan bekerja di bidang seni. Ini tidak sulit bagi gua. "
"Gua hanya takut bahwa air yang tumpah, tidak akan bisa kembali. Sama seperti uang yang gua gunakan untuk membeli mangkok-mangkok itu." Isak Fida.
Tepat saat itu juga, tiba-tiba saja mereka melihat air menetes-menetes dari lantai atas. Kedua wanita itu langsung panik memanggil-manggil Taehyung, tapi tak ada jawaban.
"Aneh, apa tidak ada orang di rumah?"
"Gua yakin tidak, gua tadi melihat Taehyung pulang kok dan gua yakin kalau gua tidak mendengar dia keluar."
Anna jadi cemas mendengarnya dan langsung mencari jalan masuk lain dengan memanjat belakang gedung. Dia sudah mau menaiki tumpukan kotak yang ada di sana, tapi Fida menghentikannya.
"Lo mau ngapain?"
"Perasaan gua tidak enak, jadi gua mau naik untuk melihatnya."
"Dia itu kan temperamennya buruk. Gua cuma memecahkan satu mangkoknya dan dia memperlakukan gua seperti ini. Kalau lo tiba-tiba naik, apa lo tidak takut dia bakalan menghajar lo?"
"Kalau dia baik-baik saja, maka dia hanya akan meneriaki gue. Tapi kalau benar-benar terjadi sesuatu padanya dan kita membantunya, kita bisa menyelesaikan masalah mangkok pecah itu. Jangan khawatir, lo tunggu saja di pintu depan. Begitu gua masuk, gua akan membukakan pintu untuk lo."
Anna langsung menaiki kotak-kotak itu untuk masuk lewat jendela dan membukakan pintu untuk Fida.
Air bahkan sudah memenuhi seluruh lantai saat mereka masuk, dan mereka menemukan sumbernya dari kamar mandi yang tertutup. Anna sudah mau masuk, tapi Fida lagi-lagi menghentikannya.
"Takutnya dia lagi mandi."
Anna tak peduli dan langsung masuk. Dan betapa shock-nya mereka saat menemukan Taehyung terendam pingsan di bak mandi berwarna merah.
"Darah?"
Fida sontak panik bukan main. "Dia bunuh diri kah? Dia bunuh diri cuma gara-gara mangkok? Ambulance! Panggil ambulance! Di mana ponselnya?!"
Anna berusaha tetap tenang melihat situasi dan menghentikan Fida.
"Apa lo tidak mendengar suara-suara?"
"Gua tidak peduli suara apa itu! Kalau kita tidak menyelamatkannya, dia bisa mati! Bagaimana kalau kita jadi tersangka?"
"Tenang!" lalu mendekati Taehyung.
Dia mematikan kran airnya lalu mengecek bau air merah itu.
"Ini kan?"
Fida langsung mencari-cari hingga akhirnya dia melihat cat lukis warna merah.
"Fiuh! Syurkurlah."
"Apa maksudnya?"
Anna menyuruhnya mendekat dan membaui air ini, tapi Fida terlalu ketakutan mengira itu darah dan menolak mendekat.
Fida sontak memaksanya mendekat. "Kalau itu darah maka baunya pasti kuat."
Fida mencoba mengendusnya dengan takut-takut, tapi malah menyadari kalau itu bau cat.
Dengan tangan gemetaran dia mencoba mengecek napasnya Taehyung dan mendapatinya masih bernapas. Tapi tiba-tiba saja Taehyung bangkit lalu menarik kepala Fida sampai tercebur ke bak.
~~~
Tak lama kemudian, ambulance datang untuk membawa Taehyung ke rumah sakit.
"Dia kekurangan gizi karena belum makan cukup lama. Ditambah lagi, sepertinya dia terantuk sesuatu dalam kondisinya itu sehingga menyebabkannya pingsan. Kondisinya tidak parah, mungkin dia akan sadar besok. Tapi untuk sementara waktu sampai kami bisa menghubungi keluarganya, saya ingin salah satu dari kalian untuk ikut ke rumah sakit untuk mengurus administrasi."
"Biar saya saja." Fida langsung mengajukan diri, gini-gini dia masih punya hati nurani.
~~~
Anna lalu menyibukkan diri dengan membersihkan rumahnya Taehyung lalu melihat-lihat lukisannya yang memang bagus-bagus. Sepertinya ucapan Taehyung tadi tidak sekedar pamer belaka.
Tapi... lukisan-lukisannya Taehyung ini gayanya terasa familier. Seperti lukisannya Hyungwon.
"Jangan-jangan... Taehyung itu Hyungwon? Eih! Tapi tidak mungkin, dia kan masih kecil. Dia pasti cuma niru karena dia penggemarnya Hyungwon juga, lukisan jiplakannya ini bagus banget."
Tapi kemudian perhatiannya teralih saat melihat mangkok pecah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take A Chance With Me
RomanceKim Namjoon adalah seorang presiden sebuah perusahaan besar yang menderita OCD parah karena trauma hebat yang terjadi di masa lalunya. Penyakitnya itu membuatnya tidak bisa kontak langsung dengan para wanita... kecuali satu wanita, yaitu Arianna Qui...