First Kiss?

20 2 0
                                    

~~~~

Anna pun pergi mendatangi pameran yang dimaksud. Dan berhubung petugas di pintu depan lagi asyik molor dan bukannya kerja, Anna langsung saja nyelonong masuk.

Biarpun namanya pameran, tapi tidak tampak ada siapapun di sana. Tapi kemudian, dia malah bertemu Namjoon.

"Ini pameran private."

"Loh? Kalau tidak untuk umum, terus kok Anda bisa masuk kemari?

"Karena saya... adalah exhibitor-nya."

"Hah?! "Jadi semuanya yang dipamerkan di sini adalah..."

"Benda-benda koleksi keluarga saya. Ini baru sedikit, masih banyak lagi di ruang bawah tanah rumah saya. Entah butuh waktu berapa lama untuk memperbaiki semua benda antik itu."

Namjoon lalu menunjukkan salah satu porselen yang telah diperbaiki.

"Porselen ini direkat ulang dengan menggunakan teknik kintsugi. Bahan-bahan yang digunakan untuk memperbaikinya adalah bubuk emas, debu tembikar, dan pernis. Teknik ini paling digunakan untuk memperbaiki porselen karena hasilnya bagus."

"Menggunakan emas untuk memperbaiki porselen, itu pasti mahal banget."

"Filosofi dari Kintsugi adalah menggunakan kesempurnaan untuk memperbaiki ketidaksempurnaan dan bukannya menyembunyikan kerusakan. Menggunakan bahan yang jauh lebih mahal dan usaha lebih untuk memperbaikinya. Karena dukungan terhadap perubahan inilah, ketidaksempurnaan akan keindahan berubah menjadi retakan berseni. Tapi harus ada seseorang yang bersedia memperbaikinya."

"Errr, apa Anda mengenal orang-orang yang memperbaiki semua ini?"

"Saya tidak mengenal semuanya, tapi saya tahu beberapa tetua. Anak muda sudah tidak melakukan hal seperti ini. Kenapa Anda tanya?"

"Jadi begini. Seorang teman saya tak sengaja memecahkan porselen milik seseorang yang sangat berharga. Masalahnya, orang itu tidak mau diganti yang lain dan hanya mau yang sama persis. Makanya saya minta bantuan Anda, bisakah Anda membantu saya untuk mencarikan seorang ahli yang bisa diandalkan? Anggap saja ini balas budi dari kejadian di bar. Bisakah Anda membantu saya? "

"Tidak! Anda pikir janji saya murah apa? Saya tidak bisa ganti seenaknya hanya karena Anda minta."

"Kalau begitu, Anda anggap saja ini sebagai hutang saya pada Anda. Kali ini benar-benar situasi yang serius antara hidup dan mati. Saya janji akan membantu Anda jika suatu hari nanti Anda butuh bantuan saya."

"Baiklah. Memang ada sesuatu yang membutuhkan bantuan Anda. Jadilah pacar saya."

"Apa?" Anna langsung mundur serentak. "Bantuan itu terlalu besar. Tidak bisa, ganti yang lain aja."

"Kalau begitu, cium saya sebentar."

"Saya memohon pada Anda dengan sungguh-sungguh. Jangan bercanda, napa?!"

"Saya tidak bercanda dengan Anda. Bukankah Anda bilang ini situasi antara hidup dan mati? Masa kau tidak bisa cium saya sebentar?"

Anna galau. "Kalau begitu... cium pipi aja yah?"

"Oke."

"Tutup mata!"

Namjoon menurutinya, dia langsung menutup mata dan menyodorkan pipinya.

"Kalau saya cium pipi Anda, itu tidak dianggap ciuman pertama, kan?" Pikir Anna galau. "Demi menyelamatkan nyawa, lakukan saja! Saya cuma akan memberi kecupan kecil."

"Cepetan, tidak boleh kurang dari lima detik."

"Dasar!"

Anna akhirnya mendaratkan ciuman di pipi Namjoon.

Take A Chance With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang