Eun Ae?

16 10 0
                                    

~~~~~

Anna lalu menceritakan masalah ini ke Fida.

"Terus apa yang akan lo lakukan sekarang?"

"Gua akan pergi ke supermarket tempat kerja yang dulu, siapa tahu mereka butuh satpam."

"Gue kurang setuju, kan masih ada gue."

Anna bingung, "bukannya lo sudah punya teman sekamar, memangnya masih ada kamar lagi?"

"Masih ada gudang di apartemen gue, tinggal dibenahi saja dan lo bisa tinggal di sana. Lagian itu jauh lebih murah daripada tempat lain. Hanya saja... teman sekamar gue itu agak sedikit aneh. Gue sebenarnya tak yakin apakah lo bisa membuat teman sekamar gue itu menerima lo. Tapi, lebih baik kita mencoba bicara dulu dengan dia."

~~~~~~
Teman sekamarnya Fida yang katanya rada aneh itu adalah Eun Ae. Dia seorang game addict yang mampu memainkan 3 game secara bersamaan di 3 laptop yang berbeda, dan saat melihat Fida datang lewat kamera CCTV yang dia pasang di luar pintu, dia malah langsung menguncinya secara otomatis.

Fida jelas protes, tapi Eun Ae tak peduli.

"Sebutkan 10 angka dalam bilangan Fibonacci dulu."

Fida gregetan dibuatnya. "Anna tak usah khawatir, gue punya cara jitu untuk mengatasi masalah ini dengan cepat."

"Apa?"

"membujuk Eun Ae pakai egg tart yang fresh from the oven." kata Fida.

Dan... sukses! Eun Ae akhirnya membuka pintu untuk mereka.

~~~~~~~~

Puas menikmati egg tart-nya yang lezat, Eun Ae langsung menginterogasi Anna.

"Apa lo punya kebiasaan buruk? Punya keahlian khusus?"

"Gue bisa masak. Apa itu bisa dihitung?"

"Bagaimana lo bisa membuktikannya?"

"Dia yang membuat egg tart yang lo makan itu." Kata Fida.

Kaget, Eun Ae mendadak nyerocos. "Biaya sewanya tiap 3 bulan. Biaya air, listrik, dan gas harus patungan. Ada pertanyaan?"

Anna malah cuma bengong nggak nyambung.

"Lo masih belum mengerti? Gue menerima lo!"

Fida senang.

"Hah?" Anna kaget. "Secepat itu? Katanya lo orang yang sulit ditangani?"

"Gue bilang otaknya yang sulit ditangani, bukan perutnya." Bisik Fida.

"Selamat datang. Di masa mendatang gue harus merepotkan lo dengan memasak makanan 3 kali sehari."

Sambut Eun Ae sambil menyalami Anna. "Ini (egg tart)... apa masih ada lagi?"

"Nanti akan gue buatkan lebih banyak lagi."

Tiba-tiba ponselnya Anna berbunyi dari teman sekelasnya, Park Jimin.

"Jangan lupa untuk mengumpulkan tugas lo. Dan juga, biarpun lo gagal mendapatkan beasiswa nasional, tapi lo masih bisa mendaftar untuk beasiswa bisnis. Tadi pagi, ditektur dari Perusahaan Bighit Entertainment datang ke kampus dan melihat-lihat Fakultas Seni. Jadi kemungkinan besar anak-anak dari fakultas kita akan terpilih."

Anna senang mendengarnya. "Gue akan menyelesaikan lukisannya hari ini juga."

Tapi malam harinya, Anna malah cuma bengong di depan kanvas kosong, bingung harus melukis apa. Sekarang dia baru menyesal.

"Kenapa tadi gue bilang kalau gue akan menyelesaikannya hari ini? Gue sama sekali tidak punya inspirasi."

Tapi tiba-tiba dia teringat kenangan melihat hujan meteor bersama Namjoon malam itu. Anna sontak menggelengkan kepalanya mengusir kenangan itu.

Take A Chance With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang