Dan tepat saat itu juga, dia ditelepon Anna yang kontan membentaknya.
"Jangan membeli mangkok!"
"Tidak mau."
"Apa lo sudah gila? Untuk apa lo membeli mangkok antik sebanyak itu? Buka toko? Pameran? Atau mau memanggil naga?"
"Gue tak peduli. Bahkan sekalipun tangan gue terpotong besok, gue tetap harus mengalahkan si kunyuk kecil yang tinggal di lantai atas itu."
"Sedendam itu? Memangnya apa yang terjadi antara kalian berdua?"
Fida sudah mau nyolot lagi, tapi Eun Ae dengan cepat mengambil alih ponselnya dan memberitahu Anna tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Flashback.
Hari itu, Fida mendatangi lantai atas dan menggedor pintu rumah Taehyung dengan kasar. Begitu Taehyung membuka pintu, dia langsung menyodorkan sebuah kotak berisi mangkok untuk menggantikan mangkoknya yang pecah.
"Gua tidak suka berhutang apapun pada orang. Mangkoknya tidak sama, tapi gue rasa mangkok itu yang paling mirip dengan mangkok lo yang pecah."
Taehyung tidak mengatakan apapun. Tapi kemudian, dia langsung memecahkannya. Jelas saja Fida jadi kesal.
"Bahkan sekalipun lo tidak mau menerimanya, tapi lo tidak perlu memecahkannya juga, kan?! Baiklah, kalau lo tidak mau mangkok, gua akan ganti duit saja. Katakan saja lo mau berapa dan gua akan segera pergi ke bank untuk menarik uang."
Tapi Taehyung tetap bungkam dan langsung menutup pintunya lagi, lalu keluar beberapa menit kemudian dengan menyodorkan beberapa lembar uang ke Fida.
"Gua beri lo sejumlah uang. Pergi dan cari mangkok yang sama persis. Kalau tidak, gua akan memanggil polisi."
"Baiklah. Itu cuma mangkok. Gua akan mengkompensasi lo! Gua tidak menginginkan uang busuk lo!" Fida kesal membanting uang itu kembali padanya. "Gua akan memberikan mangkok yang sama persis seperti mangkok yang pecah itu."
Flashback end.
"Yah, begitulah awal kisah Fida jadi seperti kesetanan mencari-cari mangkok yang bentuknya sama persis seperti mangkok pecah itu. Fida memang sudah mengembalikan mangkok-mangkok itu sekarang. Tapi... sekarang dia malah membeli yang paling mahal."
Anna sampai stres mendengarnya. "Baiklah, gua akan mencoba bicara dengan bocah yang tinggal di lantai atas itu kalau ada waktu. Dia umur berapa sih sampai meributkan masalah sepele seperti ini? Heran deh."
Baru diomongin, tiba-tiba saja Anna melihat Taehyung lewat di depannya. Anna kontan mematikan telepon dan membuntutinya secara diam-diam sampai ke perpustakaan. Tapi saat dia melihat Taehyung belok ke rak, Anna malah kehilangan jejaknya.
"Apa lo mencari gua?" Sapa Taehyung tiba-tiba dari belakangnya.
Ann kontan menggeleng panik. "Gue cuma... cari buku."
Anna langsung saja asal mengambil salah satu buku.
"Ngomong-ngomong, apa lo juga jurusan seni? Kenapa gue tidak pernah melihat lo? Oh, Jangan-jangan lo cuma datang setiap kali waktunya menyerahkan tugas dan waktu ujian doang?"
"Benar."
Anna bingung, "memangnya lo tidak dicariin direktur dan para profesor?"
Taehyung malah bingung, "siapa direktur dan profesornya?"
Anna tak percaya mendengarnya, "lo angkuh sekali. Punya hak apa lo bicara begitu?"
"Mungkin karena gue bisa melukis dengan baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Take A Chance With Me
Storie d'amoreKim Namjoon adalah seorang presiden sebuah perusahaan besar yang menderita OCD parah karena trauma hebat yang terjadi di masa lalunya. Penyakitnya itu membuatnya tidak bisa kontak langsung dengan para wanita... kecuali satu wanita, yaitu Arianna Qui...