Misi Mangkok Terselesaikan

6 0 0
                                    

~~~~~~~~~

"Sepertinya kali ini aku bakalan harus menderita di balik jeruji penjara, banyak banget benda antik yang dia pecahin, mana aku juga mengambil mangkok antiknya Namjoon lagi. Hadeh! Tapi aku masih muda, aku tidak mau masuk penjara. Bagaimana kalau aku kabur?... Tapi mau kabur ke mana? Oh Tuhan, apa yang harus kulakukan?... Pokoknya aku harus memberikan mangkok ini dulu!"

~~~~~~~~~~~

Asisten Yoongi heran melihat reaksi Namjoon, "sepertinya Anda tidak marah sama sekali."

Namjoon menyangkal, "saya justru sangat marah. Padahal kali ini saya duluan yang mengambil inisiatif, tapi dia malah tidak menyukainya. Baru kali ini saya dihajar oleh seorang wanita, jadi bagaimana mungkin saya tidak peduli? Melihat respon-nya, saya rasa dia menganggap saya orang cabul yang hendak melecehkannya. Mungkin saya terlalu terburu-buru kali ini. Tapi, hasil dari percobaan kali ini cukup bagus." Ujar Namjoon yang puas karena tidak melihat ruam kemerahan di tangannya. "10 tahun lamanya, akhirnya saya menemukan seseorang yang bisa didekati tanpa ada reaksi buruk dari tubuh saya. Sepertinya Tuhan akan selalu membuka jalan untuk saya. Seorang partner yang sangat berharga seperti itu, bagaimana mungkin saya melepaskannya dengan mudah?"

~~~~~~

Nyonya Yu terus berusaha keras untuk membujuk Taehyung makan, tapi Taehyung masih saja keras kepala tidak mau makan biarpun cuma sesuap.

"Saya tidak boleh makan makanan orang lain. Kakak saya bilang begitu."

Untung saja Fida cepat datang dengan membawa mangkok itu. Taehyung begitu lega sampai dia pingsan lagi.

Flashback

Taehyung pernah tinggal di panti asuhan bersama seorang kakaknya. Saat mereka makan bersama, Taehyung memberitahu sang kakak bahwa kemarin malam dia terus-terusan keluar-masuk ke toilet.

"Kamu pasti makan makanan orang lain. Kakak kan sudah bilang kamu jangan mempercayai siapapun di sini, jangan memakan apapun yang diberikan orang lain padamu."

"Tapi aku lapar."

"Ingat baik-baik. Di dunia ini, tidak akan ada seorangpun yang baik padamu dengan tulus. Kedua orang tuamu sudah meninggal, jadi satu-satunya orang yang bisa kau percaya hanya aku."

Kakak lalu membagi setengah buburnya ke mangkoknya Taehyung.

"Aku akan menaruh makanan apa saja yang bisa kamu makan di mangkok ini. Makan makanan yang ada di mangkok saja. Pokoknya, biarpun kamu sangat kelaparan, jangan pernah makan apapun yang diberikan orang lain untukmu."

Begitulah awal kisah Taehyung jadi sangat terobsesi dengan mangkoknya.

Flashback end

Saat Taehyung sadar tak lama kemudian dan melihat mangkoknya, akhirnya dia mau makan juga. Nyonya Yu dan Fida lega melihatnya.

"Saya sungguh berterima kasih padamu karena telah menyelamatkan Taehyung. Sebenarnya, saya sempat salah paham pada kamu. Saya kira kalau kamu itu mendekati Taehyung demi uang dan ketenaran. Sungguh tak disangka kalau kamu ternyata selalu memikirkan Taehyung. Kamu bahkan berusaha keras untuk mencari mangkok yang sama persis. Saya kagum padamu."

"Nyonya Yu, saya rasa anda salah paham. Dia dan saya cuma tetangga, kami bahkan jarang bertemu."

Nyonya Yu heran mendengarnya, "jadi kamu tidak mengenali siapa Taehyung? Baguslah kalau begitu."

Dia lalu memberikan seamplop uang untuk Fida sebagai ungkapan terima kasih.

"Bu.. Jangan. Saya menolongnya itu benar-benar ikhlas dari hati saya. Sejak kecil, saya tidak punya banyak teman. Bersyukurlah sekarang aku punya dua teman yang sangat baik padaku."

Take A Chance With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang