Heavy rain

18 12 0
                                    

~~~~

Seokjin cs benar-benar cemas dan akhirnya berpencar keliling sekitar hotel mencari keberadaan Anna, tapi tetap tak menemukannya di mana-mana.

Teman-temannya Seokjin cepat menyerah, tapi Seokjin tetap bertekad mencarinya. Dia tidak bisa membiarkan Anna sendirian dalam keadaan seperti ini.

Tapi tiba-tiba terdengar suara wanita minta tolong. Mengira itu Anna, mereka pun bergegas mencari asal suara. Tapi yang mereka temukan malah Selly.

"Sedang apa lo di sini?"

"Gua sedang bad mood dan kemari untuk mencari udara segar, tapi malah tak sengaja terpleset dan lutut gua sekarang terluka. Gua tidak bisa balik ke hotel gara-gara hujan deras. Eh, sepertinya gue kenal lo deh. Lo satu universitas sama gue kan?"

"Iya" jawab Seokjin bersikap malu-malu dia juga memperkenalkan teman-temannya yang juga satu universitas dengan mereka.

"Apakah lo masih bisa jalan?"

Selly menggeleng dengan wajah sok melas lalu mengulurkan tangan ke Seokjin biar Seokjin membantunya, tapi Seokjin mendadak bangkit sambil mengomeli teman-temannya untuk membantu Selly. Pfft! Selly kecewa.

Teman-teman Seokjin pun langsung rebutan untuk membantunya.

"Kalau begitu, kalian balik saja ke hotel duluan, gue masih mau mencari Anna."

"Siapa Anna?"

"Anna itu juniornya Seokjin yang kerja di hotel ini."

"Lebih baik kita balik ke hotel saja bersama. Sekarang hujan deras, berbahaya kalau lo berada di luar."

"Itu benar." kata Teman-temannya setuju dengan Selly.

Seokjin jadi galau, tapi baiklah, dia akhirnya ikut kembali ke hotel bersama mereka. Selly senang dan langsung melingkarkan tangannya ke lengan Seokjin dengan manja.

~~~~~~

Namjoon dan Anna akhirnya sampai ke halte bis. Anna mengibaskan rambutnya yang basah karena tak nyaman, tapi malah menciprati Namjoon dan pastinya membuat Namjoon protes marah-marah lagi.

Parahnya lagi, Anna tiba-tiba bersin tepat ke arah Namjoon. Panik, Anna refleks mengelap pipi Namjoon

"Maaf."

Namjoon jelas shock dengan sentuhannya dan langsung menampik tangannya dengan kasar.

"Setiap kali bersama Anda, kesialan saya seolah datang bertubi-tubi tanpa batas."

"Maaf. Saya sungguh-sungguh minta maaf karena ini."

"Kalau Anda sungguh menyesal, maka katakan sesuatu yang membuat Anda sedih biar saya senang. Lebih bagus lagi kalau Anda katakan apa isi surat yang Anda kejar-kejar itu?"

"Itu... cuma surat biasa."

Namjoon jelas tak percaya. "Itu pasti surat cinta untuk pria kan?"

Anna ngotot menyangkal, "itu... surat hutang."

Pfft! Malah lebih absurd lagi, mana mungkin dia menyimpan surat hutang di dalam amplop pink.

Anna kaget, "dari mana Anda tahu kalau amplop saya pink? Anda sudah lihat suratnya, yah?"

"Saya memang melihat surat itu saat saya bersih-bersih lalu saya membuang surat itu. Mungkin surat itu sekarang sudah berada di tempat pembakaran sampah dan dibakar bersama sampah-sampah lainnya."

Anna emosi. "Apa Anda tahu berapa banyak keberanian yang harus saya kumpulkan untuk menulis surat itu?! Dan semua yang ada di dalamnya, sekarang hilang!"

Take A Chance With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang