"Di luar gelap dan jalanan licin. Kalau kamu tidak mau bermalam di sini, yah sudah, pergi saja sana."
"Tidak! Tidak! Terima kasih, Supervisor."
"Kamu tidak perlu berterima kasih padaku. Pak Bos kita itu, biarpun dari luar dia sangat kaku dan dingin, tapi sebenarnya dia orang yang sangat-sangat-sangat baik. Barusan asistennya menelepon dan berkata kalau pemecatanmu tadi pagi dibatalkan. Kamu bisa tinggal di sini dan terus bekerja."
"Aku tidak mau. Lagian aku akan kembali ke universitas setelah malam ini kok. Ngomong-ngomong, apa teman-temanku sudah datang?"
Baru dibicarakan, Seokjin mendadak muncul. Anna sontak sumringah melihatnya. Tapi sayang, senyumnya memudar dengan cepat saat melihat Seokjin malah datang dengan Selly.
Seokjin sontak nyerocos mengomelinya.
"Kamu dari mana saja sampai tubuhmu berlumur lumpur seperti ini? Mana teleponnya tidak diangkat sedari tadi. Aku hampir saja mau turun gunung untuk menelepon polisi. Apa yang terjadi padamu?"
Anna nyengir garing. "Ceritanya panjang."
Selly tampak jelas tak senang mengetahui Anna lah yang ternyata dicari-cari Seokjin sedari tadi. Baru ingat untuk memperkenalkan mereka, Seokjin lalu memperkenalkan Anna pada Selly sebagai 'adiknya'.
Selly pura-pura tak mengenalnya dan memperkenalkan dirinya sendiri pada Anna sebelum Anna sempat bicara. Tapi Anna kesal banget sama dia dan langsung memalingkan muka.
"Anna ini memang rada bodoh sedari kecil." kata Seokjin lalu cepat-cepat menyeret Anna agar dia membersihkan diri.
~~~~~~~~~~~~~
Namjoon tiba di hotel lain dan langsung mencopot bajunya. Tapi tiba-tiba dia melihat sesuatu yang membuat tercengang saat dia menatap bayangan dirinya di cermin... tidak ada sedikitpun ruam kemerahan di tubuhnya.
"Aneh sekali. Dia menyentuhku sebanyak itu, tidak mungkin tidak ada ruam sama sekali."
~~~~
Rencana Anna benar-benar gagal total. Kali ini Selly malah ikut-ikutan bersama mereka melihat hujan meteor. Parahnya lagi, Seokjin dan teman-temannya malah lebih mempedulikan Selly dan mengabaikan Anna.Kecewa, Anna akhirnya menyibukkan dirinya sendiri dengan membersihkan meja. Saat itulah Seokjin akhirnya memperhatikannya.
"Biar pelayan hotel saja yang membersihkan semua ini."
"Aku memang pelayan hotel di sini, jadi ini memang pekerjaanku."
"Kenapa kamu bekerja di tempat sejauh ini hanya untuk membooking tempat untuk kami."
Zhou Shi canggung menyangkalnya. "Aku bekerja bukan untuk kalian kok, tapi karena aku butuh uang. Bayarannya lumayan. Dan masalah membooking kamar untuk kalian, aku cuma membantu saja kok. Kamu sudah banyak membantuku saat kita masih kecil, ini bukan apa-apa kok."
Jin malah bingung. "Apa aku banyak membantumu, kenapa aku tidak ingat? Oh yah, katanya kamu ingin mengatakan sesuatu padaku. Katakan saja."
Anna sudah mau ngomong, tapi Selly mendadak muncul mengganggu mereka lalu menyeret Jin untuk melihat hujan meteor kedua.
Semua orang langsung mengerubungi teleskop. Tapi Anna bahkan tidak kebagian tempat sedikitpun gara-gara Selly yang terus menyerobot tempat.
~~~~
Malam itu, Namjoon bermimpi buruk. Dalam mimpinya, dia melihat darah berceceran di lantai, bahkan ada jejak kaki dan jejak tangan berlumur darah di sepanjang tangga. Hmm, entah itu mimpi atau kenangan masa lalu. Namjoon kontan tersentak bangun dengan napas memburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take A Chance With Me
RomanceKim Namjoon adalah seorang presiden sebuah perusahaan besar yang menderita OCD parah karena trauma hebat yang terjadi di masa lalunya. Penyakitnya itu membuatnya tidak bisa kontak langsung dengan para wanita... kecuali satu wanita, yaitu Arianna Qui...