Chapter 13

1.5K 233 79
                                    

|| Mohon dibaca note (Afterword #2), nggak baca, gue sihir kalian jadi Sus scrofa (silakan searching artinya)

Beberapa hari telah berlalu sejak kejadian Veresimiod mengacau di Eidothea dan menyengat para murid hingga rumah sakit Eidothea jadi kewalahan menangani mereka semua. Pada malam ini, seluruh penghuni akademi berada di aula makan bersama, sebenarnya ada beberapa murid yang makan di kantin rumah pohon.

Malam ini, aula penuh dengan lentera serta lampu gantung yang menyinari ruangan sehingga penerangan di sini sangatlah cukup. Makanan dan minuman di atas meja panjang tertata dengan rapi serta begitu penuh yang hampir tidak menyisakan ruang untuk para murid menaruh siku mereka di atas meja. Menu masakan yang banyak dan berganti-ganti setiap harinya, tentu saja membuat para murid jadi tidak pusing dan mereka dapat memakan apa pun yang sesuai dengan selera lidah mereka. Terkadang ada beberapa pengajar yang meminta atau menyarankan beberapa masakan khas dari wilayah atau benua lain di Eidothea. Hal ini semakin memperkaya jenis masakan yang disuguhkan untuk para murid maupun para pengajar. Arthur adalah salah satu pengajar yang paling sering meminta masakan jenis tertentu untuk diperkenalkan citarasanya pada murid-muridnya. Lalu Arthur sangat menyukai dengan masakan asal Timur Tengah, ah pasti karena dia punya banyak yang tersebar di seluruh tanah Athinelon ini.

Suasana aula sangat riuh, makan malam yang penuh dengan canda tawa serta celotehan para murid. Mulai dari membicarakan kabar hangat yang terjadi di asrama mereka, bergosip akan musuh atau murid yang mereka benci, pamer kemampuan sihir, bercerita tentang seputar berita sedang memanas di kalangan bangsawan, pernikahan para keluarga kalangan atas, hingga cerita yang hanya dipahami oleh kelompok tertentu dengan artian lingkaran persahabatan saja.

"Bagaimana denganmu Mylo, apa salah satu kenangan buruk yang kau miliki?" ujar Gilbert seraya menyantap makanannya yang ternyata bercampur keju sehingga lebih lezat.

"Aku pernah jatuh dari ketinggian ketika mengikuti kakak-kakakku yang bereksperimen dengan gerbang teleportasi abal-abal yang mereka buat," sahut Mylo yang teringat saat itu dia dijadikan kelinci percobaan. Dikarenakan umurnya masih lima tahun, jadi dia menurut saja, ternyata gerbang teleport itu bukan mengarah pada kediaman mereka melainkan muncul di langit yang menyebabkan Mylo jatuh dari ketinggian. Syukurnya, ia selamat karena ayahnya menolong Mylo pada waktu yang tepat sebelum ia menghantam tanah.

"Kalian saudara yang buruk," balas Anila menatap pada Easton dan Noah.

"Hey dia yang menerima menjadi kelinci percobaan," balas Noah.

"Karena aku masih kecil, tentu saja aku menurut permintaan kalian. Mana aku tahu kalau gerbangnya gagal," tukas Mylo.

"Setelah itu apa yang terjadi? Maksudnya setelah kau ditolong oleh ayahmu?" tanya Frisca.

"Dia demam seminggu dan kami berdua dihukum," ucap Easton meraih minuman yang dapat berubah warna dan rasa jadi kalau ingin rasa jeruk, maka tunggu sampai minumannya berwarna jingga.

"Kau bisa bertahan hidup memiliki saudara seperti mereka," bisik Gilbert, "jika aku diposisi kamu, aku akan mati muda."

"Sejujurnya aku lelah jadi adik mereka," balas Mylo.

Noah berucap, "aku bisa mendengar perkataanmu!"

"Baguslah, biar kalian sadar!" sahut Mylo yang tawa terdengar karena tingkah bersaudara itu.

"Bagaimana denganmu De Lune," ucap Easton, "apa pengalaman burukmu?"

Sontak Anila berhenti menyuap makanannya dan menatap sinis pada Easton. Tatapan Anila begitu kelam dan dingin seolah ia akan melemparkan garpu agar membuat Easton diam. "Easton, tutup mulutmu."

Book II: The Arcanum of AalishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang