Chapter 8 (2)

1.5K 215 80
                                    

Hari ini kelas Biologi diadakan di kebun Akademi untuk mengambil pot berisi tanaman magis yang hendak dipelajari. Masing-masing murid membawa satu pot yang kemudian dibawa ke tanah lapang untuk mencegah hal tak terduga mencelakai para murid atau membuat kebun rusak. Para murid mengenakan sarung tangan tebal berwarna cokelat, meletakkan pot jamur berjajar, mereka lalu berbaris rapi selagi profesor Solana menerangkan jenis tanaman magis yang mereka bahas hari ini. Tanaman ini adalah salah satu jenis jamur magis yang bernama Mimomun Mushroom.

Jamur ini ukurannya ada yang kecil hingga sebesar kepalan tangan orang dewasa, masih setara dengan jamur biasa yang sering diolah jadi makanan. Mimomun Mushroom berarti Jamur Elemen lalu jamur ini dibagi lagi jenisnya dan setiap jenis memiliki warna yang berbeda. Dikarenakan namanya jamur elemen maka sesuai namanya, setiap jamur memiliki elemen yang berbeda. Perlu diketahui pula kalau jamur ini tidak bisa diolah menjadi makanan begitu saja, terlebih tumis jamur! Jangan berpikiran untuk membuat tumis jamur dari Mimomun Mushroom, jika tak mau keracunan! Sehingga tepatnya hanya diolah jadi material senjata berupa peluru atau potion.

"Setiap jenis Mimomun Mushroom memiliki warna yang berbeda dan efek yang dihasilkan. Jamur yang berwarna biru jika dimakan para binatang maka rasanya akan dingin, kemudian biasa dibuat ramuan untuk luka bakar. Jamur merah jika dimakan, para binatang akan kepedasan dan tidak jarang mereka jadi menyemburkan api, jamur ini adalah bahan untuk membuat ramuan untuk tubuh yang beku atau ketika seseorang terkena hipotermia. Warna hijau berfungsi untuk menetralisir racun, sebenarnya ada banyak tanaman yang berfungsi menetralisir racun termasuk jamur ini."

"Bagaimana dengan jamur berwarna ungu ini?" tanya murid yang menjadi teman Killian, dia memegangi jamur tersebut kemudian diperlihatkan pada profesor Solana.

"Bahaya, jamur itu beracun, racun mematikan jika diolah jadi ramuan, terutama untuk membunuh monster, biasa jadi bahan material peluru atau anak panah beracun," jelas profesor Solana. Sontak saja lelaki itu melempar jamurnya dan mengibaskan tangannya, takut racunnya menjalar. Tawa anak kelas terdengar terutama Killian yang melihat kebodohan temannya.

"Tenanglah, racunnya takkan menyebar begitu saja karena kalau dikonsumsi atau dibuat ramuan baru mematikan." Profesor Solana mengambil salah satu pot jamur. "Jamur kuning ini satu-satunya yang akan bercahaya di malam hari, jika dibuat ramuan, bisa menambah tenaga, tapi jangan terlalu banyak mengkonsumsi akan berbahaya juga."

Profesor Solana memperhatikan para muridnya, ada yang mencatat, ada yang tidak. Namun, jelasnya keturunan Andromeda yang paling rajin mencatat dari awal materi diberikan. "Selanjutnya, masing-masing ambil dua pot, satu pot yang ada jamurnya, satunya lagi yang hanya berisi tanah. Aku akan ajarkan kalian bagaimana cara mencabut jamurnya dengan benar dan cara menanam jamur agar tumbuh subur. Ayo, ayo, jangan lupa sarung tangan terutama yang memilih jamur ungu, jangan sembarangan disentuh apalagi dimakan!"

Selagi kelas Aalisha sedang diajarkan menanam serta mencabut jamur. Mari berkunjung ke kelas yang berbeda, tetapi tidak jauh lokasinya dari kelas biologi profesor Solana. Berada di kelas ini ternyata salah satu kelas di angkatan tahun kedua sedang mendapatkan kelas binatang magis. Mereka mempelajari tentang binatang Bobynolous---binatang sejenis Gorila. Para murid itu mempelajari sejarah binatang tersebut serta pernah dalam suatu perang para Bobynolous diajarkan berperang dan menjadi pasukan tambahan. Namun, perang ini bukan membantu pihak manusia, melainkan ras lain yakni ras Elf yang terkenal mencintai binatang serta memiliki kecerdasan yang luar biasa.

"Membosankan, kenapa aku di kelas ini ya?" ujar Eloise yang lelah menekuk kakinya jadi dia luruskan.

"Karena ini kelas wajib. Kalau peminatan, kau boleh tak ambil," ujar Nathalia.

Book II: The Arcanum of AalishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang