Chapter 26

1.4K 184 378
                                    

|| Sorry untuk chapter yang lambat update karena masalah kesehatan dan skripsi^^

|| Total chapter ini sebanyak 7.382 kata. Silakan cari posisi ternyaman untuk membaca.

|| Beri vote dengan komentar 350. Jangan spam komentar yang sama.

Kendatipun tugas sekolah sudah mulai banyak, kemudian ditambah dengan latihan rutin karena kelas latihan pedang dan sihir penuh dengan praktik. Namun, para murid sepertinya masih lebih banyak menghabiskan waktu dengan berleha-leha atau bermain dengan teman-teman mereka entah berkeliling Eidothea, melihat binatang magis meski nanti diusir para kesatria akademi karena mengganggu tidur binatang magis, hingga mencoba berbagai teknik sihir hanya untuk bermain-main saja bukan berlatih meski pengambilan nilai sudah di depan mata.

Kelas-kelas akhir ini berjalan cukup normal, meski banyak keributan dan gosip sana-sini, tetapi tidak ada kejadian yang menghebohkan jadi kehidupan akademi cukup aman terkendali. Begitu pula Aalisha dan kawan-kawannya, maksudnya para manusia yang selalu menempel padanya. Mereka menjalani aktivitas di Eidothea begitu tenang, tak ada serangan atau gangguan yang mengancam nyawa, sangat nyaman mereka nikmati hari-hari ini. Seperti sekarang, di kelas profesor Reagan menjelaskan mengenai sejarah revolusi Kekaisaran Ekreadel sebelum menjadi Kekaisaran.

Selama kelas berlangsung, para murid sesekali menguap karena menahan kantuk, lalu Anila tampak rajin mencatat setiap poin materi yang penting, Gilbert dan Kennedy diam-diam makan di kelas, sangat nakal, sepertinya Kennedy mulai terpengaruh kenakalan Gilbert. Frisca bergosip dengan beberapa murid, Mylo mencoret-coret kertas agar tak tertidur sedangkan Aalisha sejak tadi hanya memutar pena bulunya, sesekali menulis di buku catatan, lalu memikirkan hal lain. Ada pula Killian yang entah apa yang ia lakukan. Selama seminggu ini, dia tidak melakukan hal-hal mencurigakan dan hingga kini pun, belum Aalisha temukan di mana keberadaan gelang Iapthae Portae.

Jeda antara kelas sejarah ke kelas Neith dan Nereum hanya setengah jam jadi para murid lekas menuju kelas gabungan yang menggabungkan tiga jelas. Katanya profesor Ambrosia dan Lilura akan cuti selama seminggu mulai besok karena ada urusan keluarga. Jadi karena itu, beberapa kelas digabungkan agar tidak tertinggal materi selama profesor Ambrosia tidak mengajar, yah meski bisa saja ada guru pengganti. Kelas pun dimulai, seperti biasa, wanita itu selalu memilih gaun yang cantik dan cocok untuknya, manik mata pink rouge-nya begitu indah seolah-olah bersinar di bawah paparan sinar matahari. Sementara itu, Lilura setia dengan gaun putihnya dan kali ini topi baret hitam, ia duduk di atas meja dengan mata tertutup, kemungkinan tertidur.

Aalisha memperhatikan profesor Ambrosia, jika dipikir-pikir lagi, wanita itu hingga kini masih lajang padahal umurnya sudah sangat matang untuk menikah. Jika membahas profesor Ambrosia, Aalisha masih tak menyangka, seolah-olah plot twist dalam hidupnya saat mengetahui bahwa profesor Ambrosia pernah bertemu dengan Owen dan mereka berkencan? Sebenarnya tak bisa disebut kencan karena hanya Ambrosia yang menganggap seperti itu, sementara Owen tidak. Terlebih lagi secara tak sengaja, Owen mencampakkan Ambrosia. Barangkali hal inilah yang membuat Ambrosia masih lajang. Mungkinkah wanita itu masih menyimpan perasaan pada Owen? Oh Demi Dewa, semoga tidak karena mencintai Owen pasti akan membawa bencana dalam hidupnya.

"Kudengar rumor jika profesor Ambrosia cuti karena ada beberapa lamaran datang ke kediamannya, lamarannya tak main-main karena datang dari bangsawan tinggi yang dekat dengan Kekaisaran." Murid di belakang Aalisha berujar pada murid lain di sampingnya.

"Apakah akan ditolak oleh profesor lagi?" balas temannya, "kudengar dari kakak tingkatku kalau profesor sudah sering dilamar dan selalu ia tolak, entah apa alasannya."

"Mungkin kriteria dan standar prianya sangat tinggi."

"Jika seperti profesor Ambrosia, kurasa hal yang tak mengherankan jika dia punya kriteria pria yang tinggi."

Book II: The Arcanum of AalishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang