CHAPTER 20

797 83 25
                                        


"OPERATION"


"Seokjin dan calon baby yang masih didalam kandungannya tidak memerlukan sosok pecundang seperti dirimu!"

"Jungkook..kau tidak faham posisi ku saat ini!, kau pikir mudah bagiku untuk memutuskan bercerai dengan Seokin?"

"aku tidak mau tau Tae, kau sudah mengambil keputusan dan aku harap kau bahagia dengan keputusanmu. Mengenai siapa ayah kandung dari calom baby, aku tidak peduli.. toh pada akhirnya akulah yang akan menjaga mereka"

"lalu bagaimana dengan hak ku? Aku juga memiliki hak-"

"Mr.Jeon dan Mr.Kim, saya minta maaf sebelumnya tapi untuk saat ini daripada mempermasalahkan DNA dari sang calon baby bukankah akan lebih baik jika anda berdua memberitahukan kehamilan kepada tuan Seokjin?. Kondisi mental tuan Seokjin sedang tidak baik,orang yang pernah mengalami depresi akan lebih sensitive dan mudah overthinking" Jungkook dan Taehyung terdiam, mereka menyadari bahwa saat ini yang terpenting adalah bagaimana caranya memberitahukan berita kehamilan pada Seokjin tanpa membuatnya overthinking.

"dokter..aku akan memberitahukan hal ini pada suamiku, jangan khawatir"

"good Mr.Jeon, aku akan membuatkan janji dengan psikiater jika anda mau-"

"tidak perlu, Seokjin memiliki psikiater khusus. Aku sudah membuat janji dengannya"

"anda luar biasa Mr.Jeon, saya yakin tidak akan terjadi hal buruk apapun jika tuan Seokjin berada di didalam pengawasan anda" Jungkook tersenyum lebar, ia merasa senang ketika kerja kerasnya di apresiasi oleh orang lain.

"thank you dokter, aku pergi dulu" Jungkook menjabat tangan dokter lalu berjalan menuju pintu ketika ia mendengar ucapan Taehyung..

"dokter...aku ingin melakukan terapi, aku ingin sembuh dan merawat calon baby ku".

..

Jungkook menyuapi Seokjin yang berada di pangkuannya, mengingat saat ini suaminya sedang mengandung Jungkook tidak dapat menyembunyikan kebahagiaan yang ia curahkan melalui perhatian.

"makan sedikit lagi hhmm?"

"yeobo..aku sudah gemuk, jika aku sangat gemuk maka kau akan mencari yang lebih cantik-"

"jika kesayanganku tambah gemuk, maka aku akan lebih gemas padamu...kekeke"

"hihihi...yeobo hentikan, geli...ahaha" Jungkook mencium leher Seokjin yang sedang terkekeh merdu, mengalungkan kedua tangannya dileher Jungkook dengan manja Seokjin mengecup bibir suaminya itu.

"yeobo~Jimin hyung hamil-" Seokjin memberi jeda, tidak yakin dengan apa yang ingin dikatakannya,

"katakan sayang..kau ingin sesuatu?" Jungkook memfokuskan dirinya kepada Seokjin yang sedang mengigit bibirnya seakan ketakutan..

"apakah..orang yang pernah depresi boleh punya baby? Aku ingin menjadi appa yeobo-" Jungkook mengusap punggung Seokjin lembut, menangkup wajah suaminya..Jungkook tersenyum.

"sayang..kau tau apa yang ingin aku katakan padamu dari tadi?"

"kau ingin mengatakan sesuatu?" Jungkook terkekeh melihat Seokjin mengusap ingusnya seperti baby,

"sayang..chagiya..kau...sedang...hamil!" wajah Seokjin jelas memperlihatkan keterkejutan namun beberapa saat kemudian ekspresi tersebut berganti menjadi sebuah kekhawatiran.

"kau tidak bohong kan yeobo? Kau tidak mengatakan hal ini hanya untuk membahagiakan ku?" Jungkook menggelengkan kepalanya cepat, mengambil hasil test kehamilan yang dokter berikan, Jungkook memperlihatkannya pada Seokjin.

THE SECOND CHANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang