EPILOG

1.6K 126 35
                                        


"AKHIR CERITA"


Jungkook tersenyum kepada ahjumma yang membukakan pintu rumah kakeknya, diikuti Taehyung yang berjalan pelan..mereka berdua dipersilahkan duduk disebuah sofa sebelum makan malam dimulai.

"papa..tunggu disini, aku akan kekamar haraboji" ucap Jungkook, bangun dari duduknya.

"hhmm, ingat jangan pancing emosi harabojimu" Taehyung memperingatkan,

"aku mengerti papa".

Berlari menaiki anak tangga menuju lantai kedua meskipun dirumah kakeknya tersedia lift, Jungkook segera pintu berwarna hitam. Beberapa kali mengentuk pintu tersebut, suara serak yang memintanya masuk terdengar.

"haraboji..kau masih belum siap? Aku lapar ingin cepat makan" Jungkook memeluk pria beranbut putih yang sedang duduk didepan cermin, menyisir rambutnya.

"haraboji sudah siap, bagaimana kabarmu? Kau sudah membuat keputusan?" melepaskan pelukannya dari sang kakek, Jungkook kemudian menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidur.

"belum, aku masih ingin berpikir. Haraboji..bagaimana jika aku lebih memilih menjadi pengacara seperti daddy?" Namjoon terdiam, wajahnya nampak jelas tidak senang. menatap wajah sang cucu yang mengingatkannya pada sosok yang dibencinya Namjoon akhirnya bersuara.

"sudah ada orang yang mengurus kantor hukum ayahmu, kau hanya perlu datang saat ada rapat penting. Kepemilikanmu disana tidak dapat diganggu gugat, namun berbeda dengan perhotelan haraboji dan papamu yang harus kau urus. Nah, ini ambil" Mengambil sebuah kotak yang kakeknya berikan, Jungkook berpura-pura terkesan dengan apa yang dia lihat.

"super car terbaru, dan kau orang pertama yang memilikinya di Korea. Kau cucu haraboji satu-satunya, haraboji tidak ingin orang lain memandangmu rendah" Namjoon menepuk bahu cucunya dengan penuh kebanggaan.

"thank you haraboji, kita bisa makan sekarang? Aku lapar"

"tentu, hari ini haraboji menyiapkan daging steak terbaik yang dimasak oleh chef" Jungkook membantu kakeknya berdiri, perlahan ia berjalan bersama menyamakan langkah pelan Namjoon yang kini sudah memakai tongkat.

..

"papa..makan malam dimulai!" mendengar panggilan sang putra, Taehyung beranjak dari sofa dan mulai berjalan menuju ruang makan. Membungkukkan badannya saat berhadapan dengan Namjoon, ia menunggu sampai Namjoon menyuruhnya untuk duduk..hal yang sangat tidak Jungkook sukai.

"Mr.Kim..apa kabar? Terimakasih atas undangan makan malam hari ini"

"kabarku baik, suka atau tidak suka..aku harus tetap mengundangmu makan malam sebagaimana yang putra semata wayangku wasiatkan untuk tetap menganggapmu sebagai keluargaku. Nak..Jungkook, duduklah..makan steak mu" Jungkook tersenyum tipis, merasa panas ia melepas jaket kulit hitam yang ia kenakan namun nyatanya gerakan tersebut memancing amarah kakeknya.

"Kau kembali menato lengan mu KIM JUNGKOOK?! Haraboji sudah bilang, hentikan Hobi tatto mu itu! Kau ingin meniru hobi buruk ayah kandungmu? Ingat Jungkook, kau memiliki darah keluarga KIM-"

"Mr.Kim, saya mohon hentikan. Jungkook masih muda-"

"diam Taehyung! Kau tidak becus merawat cucu semata wayangku! Aku sudah berulang kali mengatakan..biarkan aku yang merawat Jungkook" kedua tangan Jungkook mengepal kuat, melihat wajah papa nya yang hanya tertunduk menerima segala ucapan tidak pantas membuat hatinya terguris.

"haraboji-" kalimat Jungkook terhenti saat Taehyung memberikan isyarat untuk tetap diam menggunakan tatapan matanya.

"Mr.Kim, saya akan menasehati Jungkook dirumah. Saat ini, Jungkook sangat lapar dan ingin segera makan. Bukan begitu nak?" Jungkook mengangguk lemah,

THE SECOND CHANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang