SEVEN BROTHERS 6

1.1K 86 19
                                    

"Mas Rey!" Sentak Haekal.

Menurutnya, ini pembahasan yang lumayan sensitif untuk keluarganya. Lihat saja, bunda dan saudara-saudara nya sampai terdiam, apalagi dengan pengakuan Reyhan barusan.

"Kita pulang, udah malem," ajak Nathan.

Semuanya berdiri dan berjalan keluar menuju mobil yang terparkir di depan. Suasana mobil hening begitu sudah diperjalanan. Semuanya hanya diam tak bersuara.

Haekal memperhatikan bunda nya yang sedari tadi hanya diam sambil melihat keluar jendela. Haekal akhirnya jadi ikut melamun, tapi itu ko pantatnya ngangkat sedikit ya?

"Bau apa ni?" Jeno mengendus-endus bau yang tak sedap.

"HAEKAL, LO KENTUT?!" Mata Nathan sampai melotot sangking kagetnya.

"Buka jendela nya buka!" perintah Nathan.

Semuanya langsung buru-buru membuka jendela mobil. Ya, kalau gak dibuka gimana nasib mereka.

Si Haekal cuma cengar-cengir aja lagi, mukanya kaya gak ngerasa bersalah apa-apa.

"Kelepasan loh aku, suer." Haekal mengangkat jarinya membentuk huruf V.

Bunda sampai tepuk jidat ngelihat kelakuannya Haekal.

🐻

"Yang belakangan di gigit setan, yang belakangan di gigit setan."

Aji berlari sambil nyanyi. Dia sama abang-abangnya baru pulang dari masjid habis sholat maghrib.

Haekal ikut berlari mendahului Aji. "YANG BELAKANGAN TEMENNYA SETANN."

Sialan, gara-gara si Haekal semuanya langsung ikut lari. Kecuali Mahen, dia lagi sibuk banget benerin sandal jepit gambar semangkanya yang tadi putus di jalan. Mau ikut lari, tapi kerikil mulu, mau diam aja berarti dia temennya setan.

Ah! Mahen punya ide.

"YANG PALING DEPAN GAK DAPET JAJAN!" teriak Mahen.

Ajaib! Semuanya langsung putar balik menghampiri Mahen. Haekal yang gak dengar lanjut lari sampai ke rumah.

Nafasnya terengah-engah, Haekal nengok ke belakang, ngeliatin saudara-saudaranya yang jalan biasa aja, padahal tadi sama-sama lari bareng dia.

"Kalian temennya setan!" Mukanya Haekal udah senang banget, padahal gak tau aja.

"Yang penting jajan," sahut Jeno.

"Dirimu? Tidak dapat jajan," lanjut Nathan.

Haekal langsung bingung, maksudnya apa? Kok jadi ke jajan-jajan.

"Langsung siap-siap sana, abis ini kita jalan bareng-bareng ke Indomart," perintah Mahen.

"Kecuali Haekal," sambungnya.

Haekal melotot tak terima. "Kok gue gak di ajak?"

"Kata bang Mahen, yang paling depan gak dapet jajan. Aa kan paling depan," jawab Aji.

"Mana bisa gitu, gue aja gak tau apa-apa." Haekal masih mencoba agar dia bisa ikut jajan sama yang lain.

"DE EL!" ledek Reyhan melewati Haekal.

Seven BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang