***
Srek
Suara kursi diseret terdengar di telinga semua orang yang ada di ruang makan. Suara itu timbul karena Shani dan Gita menarik kursi secara bersamaan. Mereka disuruh untuk ikut makan malam, lebih tepatnya dipaksa oleh Opa dan keadaan cuaca.
Hujan masih turun, walaupun tidak sederas diawal, tapi tetap bahaya jika mereka pulang saat ini juga.
"Duduk" Ujar Opa Natio karena dua orang itu masih berdiri dan malah saling bertatapan.
Harry yang melihat keduanya hanya bisa menahan tawanya, dia gemas sendiri dengan Shani dan Gito. Begitu juga dengan Mariam memilih berdehem menahan dirinya berkomentar. Dia menunggu sampai Opa saja yang memulai.
Kembali pada Gita dan Shani yang sekarang mulai duduk di kursi masing-masing.
Opa Natio berada di kursi yang biasa ditempati yaitu di tengah-tengah dua sisi. Sedangkan Harry bersebelahan dengan Mariam dan mereka berhadapan dengan Gita dan Shani.
Di depan mereka sudah tersedia berbagai macam makanan, ini terlalu banyak untuk makan malam hanya 4 orang. Gita saja sampai pusing harus makan yang mana, sedangkan Shani menghelakan nafasnya.
"Ini gak salah?" Tanya Shani pada Opa, dia memang selalu komentar jika makanan yang dimasak kebanyakan karena akhirnya akan mubazir, walaupun ada jalan alternatifnya yaitu para pelayan di rumah ini yang menghabiskannya. Untungnya mereka tahu harus menjaga makanan tetap bagus karena pasti sisa banyak dan berakhir dikasih ke orang lain.
"Tanya Tante kamu" Ujar Opa Natio melempar pertanyaan pada Mariam.
Kini semua orang termasuk Gita menatap ke arah Mariam. Mariam yang ditatap hanya menyenggir saja, lalu dia mengangkat bahunya.
"Udah-udah, sekarang makan. Laper nih!" Interupsi Harry yang memang sudah lapar.
"Nanti lagi protesnya, makan dulu ya sayang" Kata Opa Natio berbicara lembur pada Shani di depan Gita.
Harry dan Mariam sudah biasa dengan situasi Shani dimanjakan atau Shani manja, tapi tidak dengan Gita yang membuatnya sedikit terkejut, apalagi saat Shani cemberut walaupun tetap nurut dengan Opa-nya.
"Gita, ayo makan" Kata Opa Natio melihat Gita hanya diam saja.
Gita mengangguk, tapi dia tetap diam karena bingung. Apalagi saat dia mau mengambil nasi harus menunggu giliran. Jadinya diam saja menunggu lainnya dsn bergerak disaat semuanya selesai.
Namun, tiba-tiba Shani malah mengambil piring Gita dan menuangkan nasi untuk Gita. Gita tidak tahu harus bereaksi apa, karana semua keluarga Shani menatapnya sambil tersenyum dan itu membuat Gita malu.
"Makasih" Ujar Gita pelan.
Menyadari sesuatu dari Gita, Shani menoleh ke arah Gita yang agak menundukkan kepalanya, lalu dia menatap ke arah keluarganya.
"Stop senyum begitu!!" Protes Shani.
"Kenapa emangnya? Gemas aja liat kamu bucin begitu Shan" Celetuk Harry membuat Shani menghelakan nafasnya dan cemberut.
"Udah-udah, lanjut makannya" Kata Opa Natio menengahi antara Shani dan Harry.
Akhirnya acara makan malam berlanjut, mereka makan malam sambil sedikit berbincang-bincang. Yang banyak berbincang tentu saja Opa Natio dan Harry, sesekali juga Mariam menanggapi membuat perselisihan kecil antara Harry dan Mariam. Sedangkan Shani dan Gita fokus menyantap makanannya sambil menyimak.
"Ini pedes?" Tanya Gita berbisik pada Shani.
"Gak tahu, aku gak makan juga itu" Jawab Shani dan dia ikut berbisik seperti Gita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different World
FanfictionGita Sekar, mahasiswa sastra Inggris semester akhir yang sedang disibukkan dan dipusingkan dengan skripnya, tetap mencoba waras dengan melampiaskan rasa lelah dan stressnya pada mainan. Gita yang memang sedari dulu suka sekali mainan dan punya kein...