***
Pagi hari yang cukup dingin membuat semua orang memakai jaket, bahkan cahaya matahari saja minim tertutup awan abu sisa-sisa hujan deras dini hari tadi. Dinginnya pagi hari ini juga disebabkan oleh lokasi.
Shani masih berada di lokasi syuting, dia memang satu minggu harus berada disini untuk syuting. Setelah semua scene disini selesai, dia bebas sampai syuting di lokasi lain dimulai.
Ini adalah hari ketiga, hari ini dia tidak terlalu padat, begitu juga dengan pemain lainnya. Apalagi dengan kondisi cuaca yang kurang baik, sang Sutradara meminta untuk para pemainnya jaga kesehatan, karena itu tidak terlalu dibuat sibuk untuk hari ini.
Shani sekarang sudah siap dengan pakaian rapi dan mantel menyelimuti tubuhnya. Dia baru saja selesai bersiap dan harus menuju lokasi syuting jaraknya tidak terlalu jauh, tidak juga terlalu dekat.
Suara kunci terdengar, tanda Shani sudah mengunci kembali pintu kamarnya dan memasukkan kuncinya ke saku jaketnya.
"Dingin sekali" Ujar Shani tubuhnya agak menggigil karena kedinginan, dia juga semakin mengeratkan tangannya masuk ke dalam saku jaket.
Tak mau lama-lama, Shani memilih berjalan agak cepat agar cepat sampai juga. Walaupun buru-buru dia menikmati udara yang cukup segar walaupun masih agak lembab.
Sesekali dia memandang ke arah lain, entah itu ke arah lorong lain, pepohonan dan lainnya.
"Shaniiii!" Teriak seseorang, tiba-tiba ada yang meneriakinya dan Shani tahu betul siapa.
"Tunggu!" Ujarnya berlari ke arah Shani dan membuat Shani menghentikan langkahnya, "Akhirnya ada temen" Ujarnya sambil memeluk lengan Shani mencari hangat.
"Sisc harus banget?" Tanya Shani, dia tak biasa dipeluk oleh Sisca. Orang yang tiba-tiba memanggilnya adalah Sisca, selain Sisca siapa lagi yang berani seperti itu? Lagian juga di lokasi syuting yang dekat dengan Shani Sisca dan tim-nya dan itupun cuma satu orang yaitu Len.
"Len mana? Tumben gak bareng?" Tanya Shani, mereka melanjutkan jalan mereka ke tempat tujuan mereka yang sudah pasti satu tujuan.
"Ah palingan masih tidur, hawa-hawaya emang enak kalau tidur lagi" Ujar Sisca diikuti oleh helaan nafas panjangnya.
Shani mengangguk, dia setuju dengan pendapat Sisca, tapi mau bagaimana lagi karena ada tuntutan pekerjaan. Shani bukan orang yang kekurangan uang, tapi dia tetap kerja dan menjaga sikap itu yanga demi nama baiknya saja.
"Semoga aja gak sampe malem hari ini" Ujar Shani.
Tiba-tiba Sisca melepaskan tangannya dari lengan Shani, "Aamiin Ya Tuhan!!" Ujar Sisca sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi agar doa dirinya dan Shani dikabulkan.
Setelah itu mereka melanjutkan jalannya, dan tidak lebih dari 5 menit mereka sudah sampai di lokasi. Ada banyak kru yang sudah kumpul dan prefer, selain itu ada pemain lainnya dan satu orang yang menarik perhatian Shani adalah kehadiran seseorang yang tidak Shani sangka ada.
"Aduh, baik banget sih" Goda Len pada seseorang yang tengah berdiri dengan canggung di depan meja berisi makanan yang dibawanya. Dia juga canggung bukan karena Len saja, tapi teman-teman Shani yang lainnya mengerumuninya.
"Nama kamu siapa tadi?" Tanya salah satu teman aktris Shani yang digadang-gadang bisa menjadi saingan seimbang dengan Shani, satu-satunya aktris pendatang baru yang kualitasnya hampir setara dengan Shani, dari segi potensi dan visualnya, namanya adalah Yessica Tamara atau Chika.
"Gita" Ujar Gita, dia datang kesini lagi niatnya ingin membawa makanan untuk Shani, tapi karena satu dan lain hal akhirnya dia malah terjebak di sini. Bahkan makanan untuk Shani pun akhirnya dibagikan pada semua orang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Different World
FanfictionGita Sekar, mahasiswa sastra Inggris semester akhir yang sedang disibukkan dan dipusingkan dengan skripnya, tetap mencoba waras dengan melampiaskan rasa lelah dan stressnya pada mainan. Gita yang memang sedari dulu suka sekali mainan dan punya kein...