Magic Accursed

Part 2-Finance-

Ih..ih..ih.. kacian yah Chelly si gadis yang super fashionable sekarang berubah menjadi sosok yang sangat menjijikan. Chelly di kutuk menjadi seorang medusa atau monster berkepala ular. Chelly terlihat sangat menakutkan dengan rambut ular dan lidah yang eh-

*-*

Helai demi helai daun mulai berjatuhan di atas dedaunan kering. Langit cerah tak berawan dengan panasnya yang sangat menyengat tak menyulutkan rutinitas para Rakyat Ereshia yang sedang melayani para putri raja yang terkenal sebagai tujuh bidadari. Hari ini mereka akan ke kerajaan Shensei untuk memenuhi undangan pesta dalam rangka perjodohan antara dua kerajaan itu. Semua sibuk berbenah dan mempercantik diri. Hari ini sangat menyibukkan para pelayan namun tak urung mereka juga tersenyum mendapati wajah sang putri terlihat sangat cantik.

"Bun, Cherlly udah cantik belum?" tanya Cherlly dengan dress merahnya dan lipstik merah meronanya. Bedak tebal berhasil menyembunyikan beberapa benjolan jerawat pink muda itu. Mata Cherlly mengerjab menampakan bulu matanya yang panjang dan lentik. Ia mendekati Xizie dan memutar tubuhnya gembira, membiarkan ibundanya melihat penampilanya hari ini.

"Udah sayang, kalian semua itu cantik-cantik" jawab Xizie tersenyum melihat anak anaknya yang tengah berdandan. Ia hanya menatap mereka lembut, sesekali membenahi dan menyempurnakan penampilan putrinya.

"Bun, ini gak berlebihan apa? Serasa kayak badut pentolan tau.. Ribet amat bun pake ini segala!" teriak Velly sambil memandang jijik pakaiannya. Ia juga mengankat iuh anting berlian berlapis emas yang cukup panjang membandul di telinganya. Velly, masih memandang jijik dandananya. Velly memang tergolong lebih tomboy daripada saudaranya. Bukanya bersorak kagum dengan gaun hijau muda yang terbuat dari sifon dan juga katun, permata di dahi tengahnya, anting meraung manis dan juga kalung indah di lehernya. Velly malah cemberut didandani seperti ini. Padahal Velly sebenarnya sudah cantik dengan bedak tipis dan juga terlihat sangat fresh.

"Kamu cantik sayang, kan sudah sepantasnya seorang putri berpakaian seperti ini. Bukan dress selutut, kaos ataupun shortpants. Kau, harus terbiasa sayang!" Xizie di buat heran dengan kelakuan gadis tomboynya. Ia mengelus rambut bergelombang Velly lalu menatap lembut Velly yang sudah cemberut.

"Iya Velly gimana sih? Cantik gitu kok di bilang badut pentolan? Semua gaun mewah ini dari designer terkenal loh! Pastinya sangat fashionable! Makanya jangan sering pakai gaun lusuh! Yang ngetren dikit dong, kayak punyaku!" Gadis yang bernama Chelly itupun langsung menunjuk gaun yang menempel pas ditubuhnya yang mungil. Gaun yang di pakainya sangat mewah dengan pernak pernik berkilauan dan rajutan yang sangat rumit di bawahnya.

"Ckckck, Chelly cantik banget!" puji Xizie dan Velly bersamaan. Mereka menatap kagum gadis dengan polesan lipstick ungu di bibirnya dan kalung mewah berliontin ungu yang mengelilingi leher mulusnya. Pipi Chelly memerah seketika. Ia tersipu malu mendengar pujian ibundanya.

"Tsk, kalian sudah siap?! Sebentar lagi kita akan berangkat ke kerajaan Shensei untuk memenuhi undangan mereka! Kita harus sampai sebelum matahari tenggelam." Teriak Xizie nemanggil anaknya agar segera berkemas.

"Anak-anak, Ayo segera berangkat!" Raja Aldirch datang dengan pakaian gagahnya lengkap dengan mahkotanya.

"Iya Ayahanda!" jawab para gadis-gadis itu dan segera berkumpul mengelilingi Raja dan Ratu Erashia tersebut.

"Wah anak ayah cantik-cantik semua. Ini dia calon putri raja kerajaan Erashia. Eh-tunggu tunggu! Kok kalian cuma berenam. Kemana Sherlly?" Tanya Aldirch kepada putrinya. Mereka menggelengkan kepalanya serentak, lantas menatap bingung satu sama lain karena memang sedari tadi tak melihat Sherlly.

"Gak tau yah. Ngapain mikirin kutu buku itu, mending kita tinggalin aja! Keburu sore ntar." bibir orange itu berujar dengan santainya. Kelly berdiri angkuh dengan gaun jingganya dan  menatap tajam ke samping—melirik sesuatu.