Author's POV
" Oy!! Sher, udah siap belum?" tanya Nira.
"Iya, nir. Bentar!" Sherlly sibuk menata isi tasnya.
"Udah belum sih?" tanya Nira cerewet.
"Iya nih. Udah!" Sherlly menggendong ranselnya.
"Nathland aku pergi dulu ya! Jaga diri baik-baik! Dahh!" Pamit Sherlly pada Pegasus yang sedang termenung di samping pintu.
Nathland tetap diam sampai Sherlly benar-benar keluar dari castil itu. Sherlly sangat berat hati meninggalkan saudaranya, tapi ia juga harus melindungi dirinya juga bangsa lain.
.
"Wah ada murid baru tuh! Cantik guys!" Bisik bisik histeris dari para cewek di Athra Academy. Mereka bersorak girang tapi ada juga yang iri. Tak banyak yang menyukai kehadiran cewek cantik seperti Sherlly. Kebanyakan mereka iri kepada paras Sherlly yang melebihi mereka. Tapi, mereka gak jahat kok, cuma iri sesaat. Namanya juga cewek.
"Murid baru yah?" tanya seorang cewek dengan tubuh tinggi langsing juga paras yang cantik.
"Iya." Balas Sherlly.
"Udah masuk ruang kepsek?" tanya gadis imut dengan gaun putih, oh memang semua murid disini mengenakan gaun putih seperti dirinya.
"Iya." Balas Sherlly kemudian.
"Udah gak usah takut gitu. Kita punya niat baik kok. Lo tau kan kalau bangsa Eurotopia memang punya hati bersih. So jangan takut gitu." Suara gadis lain bergema seperti toa.
"Gini, gue Rara. Ahraly Martinus." Ucap cewek langsing yang pertama kali menyapa Sherlly.
"Kalau ini, Tara. Gitara Giosel. Dan ini Derby Mahessy." Rara menunjuk gadis imut bernama Tara kemudian menunjuk Derby untuk memperkenalkannya pada Sherlly.
"Aku Sherlly. Salam kenal!" Ucap Sherlly tersenyum.
"Kita ke kamar yuuk. Gue tadi di suruh sama Miss Razy untuk anterin kamu masuk kamar kita." Derby menginterupsi kemudian menggandeng Sherlly ke sayap kiri sekolah itu dan menaiki ratusan anak tangga untuk mencapai kamar mereka.
Kamar no 87.
"Nah ini kamar kita dan lo. Mulai sekarang lo sekamar sama kita. Okee, kita masuuk yuk!" Ajak Rara ramah. Merekapun segera memasuki kamar mereka dan segera membereskan lemari dan kasur untuk Sherlly. Sherlly menatap kamar itu terbengong bengong. Bukan karena bagus, malah jauh dari kata itu. Sangat kotor dan betantakan. Pakaian bersliweran, selimut masih berantakan juga barang-barang tergeletak dimana mana. Jauh dari kamar gadis pada umumnya.
"Udah gak usah baper gitu liatnya. Emang sih kamar kita berantakan. Noh si Tara yang emang dekil. Barang-barang dia semua tuh yang kayak kapal pecah. Nah itu kasur gue, rapi kan?" Ucap Derby di akhiri 'pamer'annya pada kasurnya yang tertata rapi. Sedangkan Sherlly hanya mengangguk karena memang kasir bercover bunga mawar itu terihat bersih dan rapi.
Tara yang gak rela dijelekan oleh Derby di depan teman barunya hanya mendengus sebal sambil memandang tajam Derby. Derby pun tersenyum puas dan mulai merebahkan tubuh suburnya ke kasurnya. Tak lama kemudian terdengar debuman keras, ternyata Tara dan Derby sedang adu jotos melalui pantatnya. Masing-masing membelakangi dan segera menonjok nonjokkan pantat mereka. Tara yang badanya mungil pun tak kalah semangat karena memang pantatnya terlihat lebih menonjol dari Derby yang badannya cukup berisi. Ia yakin kalau kali ini ia menang dan dapan membogem Derby dengan pantatnya.
"Udah sher, biarin aja mereka. Udah sering gitu kok. Lebih baik lo beres-beres dan mulai tidur. Beberapa jam lagi kita ada latihan." Rara menepuk bahu Sherlly dan segera merebahkan tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Accursed
FantasySebelum kejadian itu terjadi.. Sebelum kutukan itu merubah semuanya. Merubah kehidupanya Merubah tempat tinggalnya Merubah wujud aslinya, Bahkan merubah taqdir hidupnya Sherlly, hanya satu yang dapat menyelamatkan mereka. Karena dia satu satunya yan...