Part 15

329 21 13
                                    

Hari ini, Sherlly mulai mengikuti pelajaran. Hatinya berdegub kencang bahkan suara jeritan cacing dalam perutnya pun ikut bergoyang.

"Udah, gak usah nervous, gitu. Lo pede aja, oke?" Rara meremas remas tangan Sherlly yang sudah ngompol keringat.

"Kita masuk yuk!" Ajak Rara pada Sherlly yang masih gugup. Karena murid Ahtraj Academy hanya sedikit jadi hanya ada satu kelas. Hari ini pelajaran pertama adalah pengenalan jati diri.

Rara dan Sherlly duduk berdampingan. Sedangan Tara dan Derby mengikuti di belakang dan ikut duduk membelakangi.

"Hay Sherlly!" Wajah nyengir Leroy tiba-tiba nongol di depan Sherlly yang sontak membuat gadis itu menghela nafas saking kagetnya.

"Nathland, kebiasaan deh!" Mendengus sebal Sherlly tak sadar akan ucapannya. Yang pertama kali terbayang dalam otak Sherlly adalah si pegasus sinting itu. Dan ya, kebawa deh sampe sekarang.

"Ups-"

"Nathland?" Leroy mengerutkan keningnya tanda bingung.

'Duh, bodoh-sinting-tolol. Kenapa sih aku harus inget tu pegasus gila. Mana di depan my honey bunny sweety lagi. Gak jadinya nggak enak, jaim sher, jaim! Inget kamu itu cinta sama L-E-R-O-Y bukan N-A-T-H-L-A-N, tapi kenapa ni otak isinya gigi nathland mulu? Sadar tak-otak, depanmu itu ada cogan dari kahyangan! Sadar!'

"Eh...oh... iya Nat- maksudku Leroy kamu ngagetin aku aja!" Sherlly tersenyum manis menampakan lesung pipinya dan gigi putih merahnya.

"Nathland temen masa kecil kita? Pangeran kerajaan Shensei itu?" Tanya Leroy. Sherlly mengangguk pelan dan memberikan kode bahwa ia tak ingin membahas itu lebih lanjut.

"Udahlah ley, gak usah dipikirin. Aku gak ada apa-apa kok sama dia!"
'Damn, kenapa ngomong gitu sama Leroy? Ah-emangnya dia tanya aku ada apa* sama Nathland? Enggak kan? Kenapa aku jadi super double triple GR gini? Mau apa coba aku bilang gitu sama Leroy? Emangnya dia cemburu sama Nathland, ah aku emang bodoh.

"Oh!" Hanya balasan singkat sebelum Leroy berlaru menapakan kakinya di lantai yang terbuat dari marmer itu. Semakin mengecilnya sosok Leroy, semakin mengecil pula debaran jantung Sherlly juga bola matanya.

"Cie yang panggilnya aku-kamu?" Desak Rara pada Sherlly dan menoel-noel bahunya sambil tersenyum penuh arti.

"Hihh, apaan!" Sherlly tersipu malu. Ya, malu karena digoda Rara.

"Kalian deket banget yak, kok panggilnya aku-kamu?" Si gadis imut mengerucutkan bibirnya tanda ia kecewa, sangat kecewa karena patung sembahannya yang tak pernah melambai kearahnya kini sering ngobrol dengan teman barunya bahkan amat-sangat dekat. Hal itu bagaimana tidak membuat Tara dongkol setengah jengkol?

"Ya nggak sih. Cuma temen masa kecil. Udah terbiasa panggilnya aku kamu dari kecil. Jadi kebawa deh sampe sekarang!" Sherlly menolehkan kepalanya kebelakang menatap si gadis imut- Tara.

"Wah ada yang patah hati ni. Tolong dong siapin perban, takut hatinya sobek loh! Atau plester kalau ada! Cepet guys, temen gue nih lagi broken heart!" Derby berdiri di depan kelas dan berteriak seperti singa kelaparan sambil menunjuk ke arah Tara yang memasang wajah kusutnya. Sontak, semua siswa Ahtra Academy pun menatap Derby kemudian menolehkan kepalanya kearah Tara.

"Apa kalian liat-liat? Bolem pernah rasain bogeman mentah dari Nyai lumut? Oke, sini maju yang mau ketawain gue!" Tara melotot pada anak-anak yang memperhatikannya. Karena semua murid tau betapa kuat bogeman Nyai lumut itu akhirnya merekapun kembali pada aktivitas masing-masing.

"Sialan lo!" Desis Tara ketia Derby sudah tiba dengan cengiran jambunya. Ya cengiran lengkap dengan dua lubang terbuka lebar dan mempertontokan rambut hidungnya. This is no show!

Magic AccursedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang