Part 3

882 58 13
                                    

Cerita ini  di dedisikan untuk @Missian yang udah mau baca cerita abal abal ku ini. Mkasih

Gambar di media adalah Kelly setelah dikutuk. Atau lebih tepatnya sosok alkonost seekor burung dengan kepala dan dada milik Kelly si Ratu menor. Tenang aja tunjukan suara emasmu.. :D

-*-

"Baginda raja Acacio, tamu kerajaan Ereshia telah tiba di depan istana!" Seorang pengawal dengan pakaian merah khas pengawal kerajaan melapor pada Raja Shensei.

"Baiklah sambut mereka dan bawa keruang makan bandit. Cepat laksanakan!" titah Acacia.

"Siap laksanakan!" hormat Bandit dan segera menemui Kereta kerajaan Ereshia untuk menyambutnya.

"Selamat datang baginda raja, ratu dan tuan putri dari kerajaan Ereshia. Baginda Raja Acacia telah menunggu di ruang makan. Mari saya antar!" Bandit berucap ramah sambil mengantarkan tamu ke ruang makan.

Setibanya di ruang makan mereka telah disuguhi berbagai macam makanan yang sangat menggugah selera. Semua itu membuat perut Terlly sang gadis cantik itu mengeluarkan suara yang cukup keras. "klurukkgghh"

"Ih Terlly, jorok banget sih!" kritik Chelly mengernyit jijik.

"Abisnya makannanya enak beud sih. Menggiurkann!" Terlly membuka mulutnya yang sudah mengumpulkan seliter air liur didalamnya.

"Stt... Raja Acacio datang!" Bisik Velly pada Terlly saat melihat rombongan Keluarga kerajaan telah tiba.

"Eh silahkan duduk, jangan sungkan sungkan. Anggap saja rumah sendiri! Tapi jangan dijajah juga ya!" tawa Raja Acacio merubah keheningan.

"Iya iya silahkan, nih para putri Ereshia memang sangat cantik. Ayo Natdlhan temani mereka makan. Ajak juga adik adik mu. Bunda sama Ayah mau bicara dulu sama Ratu dan Raja Ereshia." Ratu elminor memerintah Natdlhan anak tertuanya yang sangat tampan. Dan Natdlan hanya menanggapi perintah ibunya dengan anggukan kepala.

"Ayo, zie, al kesini. Kita bicarakan saja disana!" ucap Elminor menunjuk meja bundar dengan empat kursi berkilauan.

"Oh iya el. Makasih sambutanya. Anak anak mu sangat tampan!Mirip bapaknya!" ledek Xizie.

Obrolan mereka pun berlanjut layaknya sahabat yang sudah lama berpisah. Mereka terlihat akrab di meja bundar itu. Sementara itu di ruang makan 7 orang gadis dan 7 orang cowok sedang makan dalam diam. Setelah selesai makan merekapun menyibukan diri dengan berkenalan dan menyetujui rencana pertunangan bila ada yang cocok karena semua telah diserahkan sepenuhnya pada mereka.

Cherlly dan Kelly memilih duduk diam karena mereka gak berminat untuk mengikuti perjodohan ini. Mereka telah memiliki kekasih hatinya masing masing. Maka dari itu mereka hanya duduk anggun sambil chat dengan pacar masing masing melalui ponsel canggihnya. Tak luput juga, mereka menyunggingkan senyum lewat bibir menornya saat pacar gadunganya menyatakan perhatian lebih pada mereka.

Lain halnya dengan Terlly, ia malah masih asyik dengan makanannya. Ia mencoba seluruh makanan yang tersedia. Sampai seseorang datang, ia tak menyadarinya.

"Loe belepotan, sini gue bersihin!" Ujar seorang cowok berambut coklat sambil mengelap bibir Terlly dengan sapu tanganya.

Terlly terkejut dengan sikap cowok dihadapannya. Ia salah tingkah dan menjawab dengan kikuk "Makasihh!"
"Oh iya nama loe siapa?" tanya cowok itu lagi.
"Gue Terlly Courtland. Kalau loe?" balas Terlly mengulurkan tangan.

"Nama yang manis. Gue Edherland Edgardo. Panggil saja land." Land menyambut ulauran tangan Terlly dan meremasnya pelan namun tak mau melepaskan genggaman tangannya.

"Ehm- senang berkenalan denganmu!" Terlly melepas genggaman tangannya pada Land.
"Gue mau sih kalau gue dijodohin sama dia, romantis poolll!!" batin Terlly. Terlly dan Land pun bercakap cakap ria. Mereka tampak semakin akrab.

"Klugh!" Velly terpeles dari sepatu highheelsnya yang sangat tinggi. Namun belum sempat gaunya mencapai tanah. Sepasang tangan kokoh telah menopangnya sehingga ia tak jadi terjatuh. Sekarang mereka berhadapan. Satu sama lain tak ada yang mau melepaskan diri. Velly merasa dag dig dug. Tak seperti biasanya ia merasakan ini.

"Ehm makasih em...."
"Histar, gue Histar Edgardo!"
"Makasih Histar. Gue Velly Courtland"

"Senang bertemu denganmu gadis cantik!" Histar melepaskan pelukanya pada gadis yang berada didekapanya.

"Awwhh..!" Velly meringis merasakan nyeri dikakinya akibat hak sepatunya yang ptah. Ia memang tak terbiasa dengan sepatu tinggi, ia lebih suka pakai sandal jepit atau sneakers.

"Aku bantu yah!" Histar mengalungan tangan Velly pada pundaknya dan mengajaknya duduk di sofa. Ia mengobati kaki Velly yang memerah dengan obat seadanya. Ia yakin bahwa gadis yang didekatnya adalah taqdirnya. Dan dia tak akan melepaskanya.

*****

"Hay, Sherlly! Loe mau gak tunangan sama gue?" tanya Seorang cowok yang paling tampan diantara saudaranya kepada Sherlly yang sedang bergurau dengan Verlly.

"Kok loe tau nama gue?" tanya Sherlly heran sambil menatapnya tajam. Dia tau kalau dia memang terkenal namun ia ragu kalau pangeran kerajaan kaya ini juga mengenalnya.

"Loe lupa? Gue orang yang sangat mencintai loe! Gue udah nunggu loe dari 15 tahun yang lalu. Masak loe gak ingat gue?" tanyanya.

"Apa dia Leroy? Pangeran kecilnya?" pikiran pertama kali yang terbesit dalam otaknya. Orang yang mencintainya itu adalah pangeran kecilnya orang yang juga ia cintai sampai saat ini. Namun kenapa ia tak merasakanya? Seolah olah ia pernah bertemu dengan cowok ini yang pasti ini bukan Leroy, tapi dia siapa? Dan dimana ia pernah bertemu?

"Gue Natdhlan,!" Natdhland tersenyum manis saat mengucapkan namanya. Namun Sherlly menatap kaget atas pengakuan seorang cowok di depanya.

Sherlly terbelalak ia merasa mengenal cowok didepannya.

#flashback on

"Natdhlan lepasih akkuu..!" rengek seorang gadis kecil berumur 4 tahun yang dikepang dua.
"Aku gak akan lepasih tamu, aku cayang kamu sher." Bocah lelaki sekitar 8 tahun itu tetap mengeratkan genggaman tanganya.

"Leroy, tunggu akuu.. tolong lepasin aku dali cowok gila inii!" Sherlly mulai menangis.

"Maafin aku sher, kalau kamu udah pilih dia aku ikhlas. Kamu udah gak sayang lagi sama aku gak papa. Sekarang sudah gak ada hal lagi yang membuatku tetap bertahan disini. Aku akan pergi sesuai permintaan mama. Nathland, jaga Sherlly untukku! Dah Sherlly, makasih untuk semua kenangan terindah bersamamu!" Bocah bernama Leroy itupun berlalu meninggalkan kedua bocah itu. Ia menanggisi taqdirnya yang harus berpisah dengan gadis kecil yang dicintainya.

"Leroy, aku hanya cinta kamu! Tolong jangan pergi, pangeran kecilkuuu" rengek Sherlly sambil berusaha meraih tangan Leroy. Namun Leroy acuh dan segera meninggalkan castil itu.

"Sherlly, dengerin aku! Kamu itu milikku! Aku sangat mencintaimu... Biarlah aku menjagamu! Mulai sekarang lupain dia!'' Natdhlan menangkup wajah putih Sherlly.

#flashback off

"plaakkk!" satu tamparan keras mendarat dipipi Nathland.

"Kamu jahat nad, kamu jahat!!" Sherlly menangis mengingat masa lalunya.

"Maafin aku sher. Ak-"
plaakk!!

Satu tamparan kembali mendarat dipipi Nathland.

"Itu karna kamu telah memisahkanku dengan Leroy. Setelah luka dalam yang kau tinggalkan untuku. Sekarang kau datang dan menyataka  cinta padaku. Kemana kamu selama ini?" tanya Sherlly menahan amarah.

"Tapi sher-"

"Cukupp!! Aku belum selesai bicara" bentak Sherlly dengan wajah merahnya.

*********

Next guys??

Magic AccursedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang