Gambar di media adalah Leroy, atau William Moseley, pangeran masa kecil Sherlly. Masih kecil tapi udah pada main cintaan. Ish..ish.. ish.. tak patut!
******
Sherlly's POV
Di siang yang terik ini, aku mulai menjalankan tugasku yang berbeda 180° dari kehidupanku sebelumnya. Aku yang biasanya sedang duduk santai memilin pelan rambutku sambil mengibaskanya di depan kipas angin. Kini aku harus mengikat rambutku tinggi tinggi agar leluasa mendapat sentuhan angin. Bukan hanya itu sebenarnya, aku ingin menutupi identitasku. Mana mungkin aku menjalankan misiku sebagai Sherlly? Bisa bisa kerajaanku di amuk massa. :D
Aku mengenakan dress hitam, yang bahkan aku belum pernah memakainya maupun membayangkannya. Kau tau? Aku tak suka warna selain putih. Warna warna lain hanya membuatku semakin membencinya. Ugh! Aku harus memakainya demi Cherlly, saudaraku sendiri.
Aku menutup wajahku dengan jubah yang juga berwarna hitam. Hal itu membuatku seperti maling saja. Ah-sudahlah, lebih baik aku berangkat sebelum Cherlly meraung kesetanan.
Ditengah hiruk pikuk desa, aku mencari cari seorang bayi. Tapi disini tak nampak seorang bayi sekalipun. Apa aku terlihat seperti penculik? Sehingga para ibu ibu itu benar benar tak keluar rumah sekedar menghangatkan bayinya?
Bodoh sekali aku! Mana mungkin siang gini ada bayi berjemur? Bisa bisanya gosong lage kalau gak di angkat sama empunya.
Aku terus memelototi setiap ibu-ibu dan memperhatikan ada bayi yang di bawanya atau tidak. Sepertinya aku mendengar tangisam bayi? Ah-tunggu! Itu benar bayi!!
Tanpa ba-bi-bu aku langsung mencari asal suara itu. Dan kau tau? Ada ibu muda sexy-umm maksudku cantik sedang melangkah meninggalkan box bayinya di bawah pohon. Aku kira dia kebelet pipis, terlihat dari gelagatannya yang merasa tak nyaman dan berjalan jalan binggung.
Semua orang disini tampak hiruk pikuk mengurusi urusan masing masing. Kebetulan juga tempat itu sepi! Jadi aku bebas melakukanya.
Aku berjalan mengendap ngendap dengan ritme sangat sangat slow slow pelan. Mengendus setiap manusia disekitarku! Ah bukan! Aku bukan 'makhluk endus' aku hanya menilik setiap pasang mata yang mengawasiku. Dan untung saja tidak ada.
Aku mendesah lega, dan segera mengambil bayi kecil itu dalam gendonganku. Setelah benar-benar nyaman di dekapanku, aku mulai menapakan kakiku ditanah.
'tap' satu langkah
'tap' dua langkah
'tap' tiga langkah
"Loh mbak, anak saya mau di bawa kemana?" suara panik seorang ibu kehilangan anaknya mengagetkanku.
Dan dia adalah ibu sexy yang kulihat tadi. Ia nampak marah terbukti dari mimik mukanya yang merah padam.
"Ugh! Aku-"
"Oekk..oekk" Bayi dalam gendonganku menangis sejadi jadinya sambik kakinya menghentak hentakan ke dadaku.
"Bayi ini! Sial!! Aku harus cari alasan apa? Bisa bisa aku jadi santapan liar para warga. Atau lebih menyeramkannya aku di jadikan tumbal untuk malem jum'at kliwon. Atau juga aku di jadikan trending topic di majalah majalah dan koran yamg berbunyi "Putri kerajaan Ereshia tak berbakat dalam hal mencuri. Terbukti ia tertangkap basah saat mencoba melakukan tindak kriminalitas menculik salah seorang bayi milik wanita sexy di siang bolong. Apa mungkin baginda raja Erashia tak memberikannya nasehat cara menculik seseorang agar aman tanpa tertinggal sedikitpun. Entahlah! Itu masih menjadi misteri! Saksikan kisah selanjutnya di kiss bye!"
"Oh tidak!! Aku memang tak berpengalaman!" gumamku.
Bayi itu terus meraung raung. Aku yang tak tega segera kembali menyerahkan bayi itu di dalam box bayi. Kau tau apa reaksi ibunya? Ia hanya menatapku tajam dengan tatapan tak percaya. Dan kesempatan itu kugunakan untuk melarikan diri dari ibu tadi daripada ketangkap basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Accursed
FantasySebelum kejadian itu terjadi.. Sebelum kutukan itu merubah semuanya. Merubah kehidupanya Merubah tempat tinggalnya Merubah wujud aslinya, Bahkan merubah taqdir hidupnya Sherlly, hanya satu yang dapat menyelamatkan mereka. Karena dia satu satunya yan...