Sepucuk Surat?

1.2K 98 14
                                    

Ayolah guys ini udah bab ke-24 tapi yg Vote belum nyampe 1rb  banyakin vote yah biar bisa cepat nyampe 1rb.

Happy Reading😘

*****

"Jungkook!!!" teriak Taehyung sekali lagi, tetapi kali ini lelaki itu berdiri dan berputar seperti orang linglung.

Berlari kearah ruang ganti, namun orang yg dia cari tidak memunculkan badannya dihadapan Taehyung. Saat pindah kekamar mandi hasilnya sama Jungkook tidak ada dimana-mana.

"Diaman kamu baby" tubuh Taehyung terperosot ke lantai dinginnya kamar, kemudian ingatan beberapa saat lalu kembali menari-nari dipikirannya, bagaimana ia memarahi Jungkook, bagaimana saat mulut itu berucap kasar pada Jungkook, dan ingatan satu kata yg paling pantang diucapkan oleh mulutnya.....

"Perceraian, a- aku mengucapkannya".

Taehyung melirik kearah dinding jam, ternyata jam sudah menunjukkan pukul 02.00.

" kemana Jungkook? Sudah jam segini kenapa dia belum pulang juga?".

Mengambil ponselnya kemudian iya menelpon sang istri.

Tuttt tuttt tuttt

Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif.

"Apa?, kenapa nomornya tidak aktif, kemana dia?" sekali lagi Taehyung menelfon sang istri tapi hasilnya sama saja tidak ada yg berubah.

"Apa mungkin Jungkook kehabisan baterai? Apa jangan-jangan dia masih di cafe itu? "

"Apa dia kehabisan ongkos pulang sehingga tidak sampai-sampai?"

"Atau dia keluar dengan pria hidung belang atau dengan wanita jalang?".

"Tidak, tidak mungkin"

Dengan tubuh bergetar karena kedinginan, Taehyung pergi kekamar mandi untuk membasahi wajahnua, setelah membasahi wajah Taehyung menatap ke cermin ingatan di mimpinya kembali menghantui otaknya, ingatan dimana Jungkook ditabrak sebuah bus hingga tewas.

"J-jungkook meninggal, J-jungkook meninggal"

"Tidak,tidak mungkin"

"Kenapa harus ditabrak bus baby, kenapa harus muncul di mimpiku seperti itu?"

Salah satu sudut dari dalam lubuk hatinya Taehyung merasakan sakit, bayangan dimana Jungkook mengambil tangannya sambil tersenyum lalu diletakkan diatas perut buncit itu kembali menari-nari di kepalanya.

Kehilangan Jungkook adalah hal yg memang sejak awal dia rencanakan saat pernikahan mereka pertama kali dilaksanakan.
Taehyung berniat akan menceraikan Jungkook setelah harta warisan jatuh ke tangannya.

Tetapi detik ini juga kehilangan Jungkook bukanlah rencannya lagi.

"Tidak, tidak jihan tidak boleh pergi dariku"

Saat ia membuka lemari untuk mengambil jaket taehyung tidak sengaja menemukan sebuah kotak, kemudian ia membuka kotak itu ia menemukan sebuah testpack yg bergaris merah dan sebuah surat.

Deggg

Taehyung menggosokkan satu tangannya di sisi leher kemudian menggosokkan di wajahnya dengan  gugup bercampur gelisah. Bibirnya terbatas saat hendak mengeluarkan satu kata, lututnya terasa lemas, tulangnya seakan dicabut dengan paksa oleh pembunuh berantai.

Hancur.

Nyeri.

Bagai ada beban besar menghimpit dada.

"B-baby" Taehyung mengangkat testpack tersebut sampai kemudian air matanya terjatuh diatas alat yg menunjukan dua garis merah. Rahangnya kembali terkatup, seluruh gerahamannya saling tertekan sehingga dia tidak tau mana yg paling sakit.

Taehyung menunduk dalam-dalam dan mencengkram erat alat tersebut untuk memupuk air mata yg meneteskan satu demi satu.

Taehyung terus memejamkan matanya erat erat dan menarik napas sangat panjang.

"Baby" suara Taehyung terdengar pulau sakit menerjang seluruh hati, pikiran, dan badannya.

"Aku brengsek, hiksss".

"Aku pria biadap".

"Taehyung biadap" Taehyung membentur kepalanya didinding dengan kuat sehingga mengeluarkan darah yg tidak sedikit.

Saat emosinya pada diri sendiri meredah Taehyung kembali mengambil selembar surat kemudian ia membacanya.

Sekujur tubuhnya seakan berhenti bernapas saat ia membaca isi surat dari sang istri.

"Baby hiks"

"Baby Euna maafkan daddy, daddy tidak bermaksud untuk menyakiti mommy mu"


Suara is akan itu semakin keras memenuhi ruangan kamar, seluruh tubuh Taehyung menikmati rasa sakit yg tidak biasa. Dari pada kehilangan sang eomma Taehyung lebih ngilu

dengan kenyataan di mana ia mengucap sebuah kata cerai kepada sang istri yg tengah hamil, hamil darah dagingnya.

"Baby maafkan hyung, hikssss"

Taehyung berusaha mendirikan badanya karena terlalu banyak menangis kekuatan Taehyung benar-benar ilang total, otak yg bekerja mengakibatkan badannya lelah yg super lelah. Hingga detik berikutnya Taehyung tidak mampu lagi untuk menahan dirinya agar tetap berada di wilayah kesadaran, mendadak suasana gelap menyelimuti.

Pria itu terjatuh pingsan.

Mengejar Cinta CEO Tampan (taekook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang