| 5 |

644 63 3
                                    

☬•°•°•°• ≈≈≈≈≈ ✧YZ✧ ≈≈≈≈≈ •°•°•°•☬

Zhan mendorong Yibo agar menjauh dan disambut dengan cepat oleh Yongdae membawa bos nya menjauh dari mereka yang tengah berkelahi. Tampak Yibo terdiam takjub memandangi pria yang tengah berkelahi itu lantas pria itu rela mengakui dirinya sebagai Yibo agar ia yang diserang bukan Yibo yang sebenarnya.

Yibo berlari ke laci yang berada di ruangannya mencari senjata api miliknya yang biasa ia simpan di sana. Setelah ia mengambilnya, ia berlari mendekati pria-pria itu yang tengah susah payah Zhan lawan apalagi lampu tengah padam yang hanya diterangi lampu senter yang mereka gunakan.

BUGHH!!
BUGHH!!

Zhan menendang dan memukul mereka dengan lihai, serta ia mengelak dengan cukup lincah. Tetapi, sayangnya kali ini bagian lengan atas Zhan tergores pisau, Zhan meringis sebentar kemudian melihat ke arah Yibo yang tengah mengarahkan pistolnya untuk menembak pria-pria itu, Zhan langsung menghalanginya karena terlepas dari siapa pria-pria ini, Zhan tetaplah harus melindungi warga sipil.

Tampak Yibo kesusahan untuk menarik pelatuknya karena terhalang tubuh Zhan yang bergerak ke sana kemari. Alhasil ia tidak jadi menembakkan pelurunya.
Tiba-tiba terdengar suara sirine polisi membuat pria-pria asing itu panik dan segera berlari keluar.

"Ayo pergi!!!" Teriak salah satu pria itu yang dituruti dengan teman-temannya.

Setelah mereka semua pergi, Yibo berlari menghampiri Zhan yang terlihat kelelahan. Yibo memasang raut wajah khawatirnya melihat Zhan tetapi pria itu mengarahkan lampu senter ke wajah Yibo memastikan apakah pria itu baik-baik saja padahal yang seharusnya dikhawatirkan di sini adalah kondisinya.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Zhan.

"Aku yang seharusnya bertanya." Jawab Yibo dengan susah payah memasang raut wajah datarnya.
Keduanya saling bertatapan tanpa mengeluarkan sepatah katapun sampai akhirnya lampu menyala dan Yongdae berlari ke arah mereka.

"Aku sudah menghidupkan lampu." Ujar Yongdae pada kedua manusia yang tengah bertatapan tanpa mendengarkannya.

"Ada apa dengan mereka?" Gumam Yongdae bingung.

Zhan berjalan ke arah meja yang menimbulkan suara sirine polisi yang sebelumnya membuat pria-pria itu takut.

"Aku yang menghidupkannya." Ujar Yongdae terkekeh. Zhan hanya menatapnya datar kemudian mematikannya.

Yibo melihat lengan sebelah kiri Zhan yang mengeluarkan banyak darah. Tak bisa dipungkiri ia sangat khawatir.
Yibo menarik tangan Zhan dan membawanya segera pergi.

"Ayo, Yongdae." Ajak Yibo yang dipatuhi dengan Yongdae.

☬•°•°•°•°•°•☬

Sesampainya di WY Hospital. Yibo dengan segera menarik tangan Zhan membawanya masuk agar segera ditangani.

"Obati dia." Ucapnya pada salah satu dokter di sana. Zhan mendadak tak bisa berbuat apa-apa, alias mematung layaknya boneka.

Kemudian dokter tersebut dengan sigap membuka kemeja yang Zhan gunakan dan mengobati lukanya. Luka gores di lengan bagian atas Zhan bukanlah goresan biasa melainkan goresan yang dalam membuatnya harus dijahit lagi.

"Ini harus dijahit." Ucap dokter tersebut menatap Yibo membutuhkan persetujuannya.

"Lakukan." Ucap Yibo yang dibalas anggukan oleh dokter tersebut dan melakukan sesi pengobatan.

Zhan mengambil kemejanya dan menyumpal mulutnya menggunakan kemeja tersebut agar ia tidak berteriak saat dijahit. Ia harus merasakan kembali jarum jahit dan benang jahit menembus kulitnya. Tentunya tidak menggunakan bius karena pada tahun itu belum ditemukan obat bius, sehingga Zhan harus menahan pedihnya.

Our Love Is WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang