| 13 |

578 61 3
                                        

☬•°•°•°• ≈≈≈≈≈ ✧YZ✧ ≈≈≈≈≈ •°•°•°•☬

Zhan membopong tubuh Yibo ke ruangannya.  Sebelumnya ia diberikan banyak pertanyaan dari In-guk, Taeho, maupun Seo, tetapi Zhan tidak menjawabnya dan terus berjalan. Tujuan utamanya adalah memastikan Yibo baik-baik saja.

"Minum lah." Zhan menyodorkan segelas air putih pada Yibo setelah ia merebahkan tubuh pria itu di sofa.

"Aku tidak ingin...." Tolaknya. Yibo malah menarik tangan Zhan hingga membuatnya jatuh di pangkuannya. Begitupula dengan gelas yang Zhan pegang, juga ikut terjatuh.

"Apa yang terjadi denganmu?" Tanya Zhan heran dan berusaha untuk berdiri. Tetapi Yibo malah melingkarkan tangannya di pinggang Zhan dan memeluknya erat seolah tidak ingin melepaskannya.

Yibo menatap kedua mata Zhan dengan matanya yang sayu. Kemudian ia tersenyum seraya membelai surai hitam Zhan yang berada di dahinya.

Zhan tertegun sejenak dengan jantungnya yang sudah berdetak kencang. Tubuhnya mendadak tak bisa digerakkan dan hanya bisa diam terpaku menatap Yibo yang tersenyum padanya.

Tangan Yibo perlahan mulai meraba wajahnya, hingga kini berhenti di dada Zhan.

"Deg... Deg... Deg..." Ujarnya menirukan suara detak jantung yang bisa dipastikan itu adalah detak jantung Zhan. Yibo terkekeh sesaat dan kembali menatap Zhan.

"Kau sangat aneh." Zhan berusaha melepaskan tangan Yibo yang melingkar di pinggangnya tetapi pria itu malah semakin erat memeluknya.

"Kau tidak boleh pergi...." Ucapnya lirih dengan bibir manyun yang membuat wajahnya sangat menggemaskan.

Yibo memegang tengkuk Zhan dan menariknya hingga wajah pria itu kini tak berjarak dengan wajahnya. Zhan dapat merasakan setiap deru nafas Yibo yang membuat bulu kuduknya berdiri.

Yibo meraih bibir Zhan dan melumatnya perlahan. Zhan membelalakkan matanya terkejut saat bibir Yibo dengan lincah menyatu dengan bibirnya. Ia menepuk-nepuk bahu Yibo untuk melepaskannya tetapi tampaknya pria itu tak ingin. Ia malah semakin ganas melumat bibir Zhan, bibir yang sangat diinginkannya selama ini.

Zhan terus memberontak karena ia menyadari ada yang salah dengan Yibo tetapi tak berguna sepertinya ia memberontak, pria itu semakin kuat merengkuhnya.

Yibo melepaskan lumatanya saat ia mulai kehabisan nafas, ia kembali menatap kedua mata Zhan dan tersenyum padanya. Zhan segera menjauh darinya saat Yibo lengah.

"Aku akan pergi." Ujarnya dan berlari dengan cepat ke arah pintu. Tetapi sayangnya, Yibo lebih dulu memeluk erat tubuhnya dari belakang membuatnya tak bisa bergerak dan berakhir terpaku.

"Bukankah aku sudah melarangmu pergi?" Bisik Yibo tepat di telinga Zhan, dengan sengaja ia menghembuskan nafasnya untuk menggoda Zhan.

Yibo perlahan memutar tubuh Zhan dan kembali melumat bibirnya dengan rakus. Zhan berusaha menghindar namun itu tak ada gunanya sama sekali.

"Mmpphh...." Zhan berhasil mengeluarkan suaranya saat tangan Yibo memasuki kemejanya dan mengelus dada hingga perutnya.

Yibo menarik tubuh Zhan ke pelukannya dan menuntunnya berjalan ke arah rak buku tanpa melepaskan tautan keduanya. Zhan sudah meronta-ronta dan itu malah semakin membuat Yibo merasa tertantang dan tidak melepaskannya sedikitpun.

Yibo mendorong rak buku besar dan tinggi yang berada di ruangannya. Dan hal yang tak terduga, sebuah ruangan rahasia tampak dari dalam sana. Zhan sedikit tercengang tetapi ia tak lagi terpikirkan dengan ruangan rahasia ini. Yang ia pikirkan hanyalah, bagaimana caranya untuk lepas dari Yibo.

Our Love Is WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang