| 8 |

448 44 8
                                    


☬•°•°•°• ≈≈≈≈≈ ✧YZ✧ ≈≈≈≈≈ •°•°•°•☬

Zhan keluar dari ruangan Yibo setelah berbincang-bincang dengannya. Untungnya Zhan tak terlalu banyak minum, jadi ia tak begitu mabuk dan masih sadar.

Saat ia keluar dan ternyata sudah ada Taeho, In-guk, Seo, dan Sehun tengah menunggunya keluar seraya melipat tangan di dada. Zhan memberikan senyuman kikuk.

"Apa yang kalian berdua bicarakan?" Tanya In-guk dengan tatapan tajam menginterogasi, membuat Zhan merasa sedikit tidak nyaman.

"bukankah itu privasi?" Jawab Zhan ketus dengan memberikan tatapan mengejek. In-guk mengepalkan tangannya menahan amarah dan berlalu pergi.

Zhan bernafas lega tetapi kelegaannya tak cukup sampai di sana, masih ada tiga orang lagi yang tengah menatapnya tajam.

"A-apa ada yang salah?" Tanya Zhan gugup.

"Hm.... Wajahmu cukup cantik, pantas saja Yibo menyukainya." Ujar Taeho membuat Zhan mengernyitkan dahinya bingung.

"Ah? Ti-tidak!! Kalian salah paham."

"Selamat bersenang-senang, ayo." Taeho merangkul pundak Seo dan juga Sehun lalu berlalu pergi meninggalkan Zhan yang masih kebingungan.

"Ah biarlah!" Gumamnya pasrah dan pergi ke asramanya.

"Apa kau sudah mencari identitas lengkapnya?" Tanya Yibo pada seseorang di telepon.

"Aku sedang mencarinya."

"Kirimkan besok pagi."

Tut!

Yibo meletakkan kembali telepon kabelnya pada tempat semula. Kemudian bersandar di bangku kerjanya.

"Xiao Zhan...." Gumamnya lirih. Tampak wajah datarnya dengan tatapan mata yang menyimpan banyak arti.

☬•°•°•°•°•°•☬

Zhan merasa senang sebab tak perlu lagi menggunakan kamar mandi umum yang memiliki antrean panjang. Kini Yibo mengajaknya untuk menggunakan kamar mandi khusus yang digunakan oleh orang kepercayaannya, meliputi, Taeho, In-guk, Seo, dan Sehun.

Zhan segera masuk dan di sana sudah memperlihatkan mereka semua tengah duduk di pinggir kolam khusus terapi yang menggunakan air hangat. Kecuali Yibo, pria itu tengah bersandar di sebuah loker seraya membaca sebuah lembaran kertas.

"Selamat pagi." Sapa Zhan seraya tersenyum kemudian mengarah ke loker dan meletakkan alat-alat mandi yang biasa ia gunakan.

"Pagi, Zhan." Sahut Sehun dan Taeho serentak. Sementara In-guk menatapnya tidak suka dan Seo terlihat tidak peduli sama sekali. Selagi dirinya tak terganggu itu tidak masalah.

"Kemari." Ajak Yibo menggunakan isyarat tanganya dengan wajah datar. Zhan berjalan perlahan mengikuti Yibo yang berjalan ke sudut ruangan yang tertutupi loker.

Zhan menatap Yibo yang asik mencermati bacaannya menunggu ia mengeluarkan suara dengan jantung yang berdebar-debar, perihal apa yang membuat Yibo ingin berbicara dengannya.

"Xiao Zhan, berusia 27 tahun, right?" Tanya Yibo seraya menaikkan satu alisnya. Zhan tertegun panik kemudian menganggukkan kepalanya pelan.

"Anak tunggal dari Xiao Zhuo dan Lin Yi, bekerja sebagai awak kapal. Right?" Tanya Yibo lagi memastikan.

Zhan bernafas lega saat mendengar semua yang sudah Yibo bacakan. Untungnya itu adalah informasi yang salah tentangnya, hanya saja nama ayahnya benar.

"Iya." Jawab Zhan tersenyum lebar. Kali ini ia selamat.

Our Love Is WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang