| 9 |

634 61 6
                                    


☬•°•°•°• ≈≈≈≈≈ ✧YZ✧ ≈≈≈≈≈ •°•°•°•☬

Taeho berlari ke ruangan sang sahabat dengan tergesa-gesa mencari keberadaannya. Ia melihat Yibo tengah membaca sebuah koran dengan beberapa camilan dan kopi yang terhidang.

"Yibo!!" Teriaknya membuat Yibo tersentak kaget dan menaikkan kedua alisnya bertanya.

"Aku tidak bisa untuk malam ini." Ujarnya dengan raut wajah kecemasan membuat Yibo ikut khawatir.

"Duduklah dulu." Suruh Yibo, lantas pria itu terlihat sangat khawatir.

"Tidak bisa, aku harus pergi sekarang."

"Iya, ada apa?" Tanya Yibo santai.

"Adikku melahirkan, jadi aku harus menemaninya!!" Taeho mengeluarkan sebatang rokok memasukkannya ke mulut Yibo dan membakarnya membuat sang empu keheranan.

"Maafkan aku, aku harus menemani adikku." Ujarnya setelah menghidupkan rokok yang ia berikan pada Yibo dan berlari dengan terburu-buru.

Yibo menghisap rokoknya dan keluar dari ruangan mencari keberadaan In-guk. Tetapi ia tak perlu jauh-jauh mencari karena pria itu tengah bermain biliar bersama anggota lainnya termasuk Zhan.

"In-guk." Panggil Yibo membuat semua orang di sana menoleh ke arahnya.

Dengan cepat In-guk menghampiri Yibo yang sudah masuk ke ruangannya. Yibo segera duduk di sofa nya diikuti dengan In-guk yang masih marah dengannya. Sejujurnya pria itu masih memperlihatkan raut wajah penuh kemarahan.

"Transaksi tidak bisa dilakukan hanya dengan dua orang." Ujar Yibo menatap serius In-guk.

"Maksudmu?"

"Taeho tidak bisa ikut, dia menemani adiknya."

"Kenapa dia tidak izin padaku?"

"Aku tidak tahu." Yibo menyeruput secangkir kopi yang terhidang.

"Kau tahu kan, kita tidak bisa membatalkannya? Uang muka sudah diberi." Lanjutnya menatap intens In-guk.

"Lalu? Apakah kita harus mengajak salah satu mereka?"

"Ya."

"Baiklah, aku akan meminta Seo bersiap-siap." In-guk beranjak dari duduknya berniat untuk keluar ruangan.

"Zhan." Sambar Yibo membuat In-guk berhenti dan menoleh ke arahnya bingung.

"Dia masih baru, Yibo." Bantah In-guk.

"Apa kau membantahku?" Tantang Yibo menatap datar In-guk dengan tatapan yang menyiratkan kemarahan dan ancaman.

"Tidak." Jawab In-guk spontan dan segera keluar dari ruangan Yibo. Ia segera menghampiri Zhan yang kebetulan tengah berkumpul dengan anggota lainnya.

In-guk memberikan isyarat dengan tangannya pada Zhan dan untungnya pria itu mengerti. Zhan menghampiri In-guk dengan penuh tanda tanya.

"Nanti malam kau harus tidur lebih awal." Ujar In-guk membuat Zhan kebingungan.

"Kenapa?" Tanya Zhan membutuhkan penjelasan.

"Supaya kau bangun lebih pagi."

"Ha? Memangnya kenapa aku harus bangun pagi?"

"Aish! Kau banyak tanya sekali!" Kesal In-guk geram. Zhan menggaruk tengkuknya polos seraya tersenyum kikuk.

"Kau akan ikut memancing." Lanjut In-guk dan segera berlalu pergi. Zhan membelalakkan matanya terkejut, ia berhasil untuk ikut. Dan ini kesempatannya untuk mencari bukti.

Our Love Is WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang