Perjalanan seorang detektif kampung, Lee Sean yang melakukan penyamaran sebagai Xiao Zhan untuk bergabung ke komunitas narkoba terbesar yang diketuai oleh presiden Gangnam yaitu, Wang Yibo.
Awalnya penyamarannya berjalan lancar, tetapi semuanya be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wang Yibo pria berusia 27 tahun. Seorang imigran Tiongkok yang berimigrasi ke Korea Selatan untuk mencari nafkah karena kehidupannya yang terbilang susah. Bekerja sebagai disjoki di club setiap malamnya dengan bayaran yang relatif rendah.
Malam ini Yibo tengah berada di keramaian sekitar club. Ia bermain musik untuk menghibur para pelanggan. Kemudian terdengar sebuah kericuhan. Yibo segera menghentikan musiknya dan menoleh ke sumber suara. Ternyata di sana dua orang pria tengah bersitegang hingga membuat kegaduhan. Yibo menatap tajam mereka lalu pergi begitu saja.
"Yibo! Ada yang ingin berjumpa denganmu." Ujar Xiao Lim. Sahabat Wang Yibo sejak kecil yang selalu menemaninya. Memilih ikut bersama Yibo untuk membantunya bekerja.
"Kenapa kau kemari?" Yibo tersenyum hangat pada Xiao Lim. Yibo yang terkenal dengan wajah datarnya kini tersenyum pada Xiao Lim sang sahabat. Orang kepercayaannya.
"Tentu saja untuk membantumu, ayo aku antar ke ruangan mereka." Lim merangkul pundak Yibo membawanya ke sebuah ruangan VVIP yang berada di club.
Yibo mengetuk pintu dan perlahan masuk. Di sana ia melihat seorang pria yang terbilang cukup tua tengah duduk di kursi dengan beberapa bodyguard di sebelahnya. Yibo mengamati pria tersebut. Mengenakan pakaian formal yang tidak jauh dari seorang petinggi atau orang-orang penting.
"Kemari!" Panggilnya sembari memberikan isyarat. Yibo mematuhinya dan duduk berhadapan dengan pria tersebut.
"Kau, Wang Yibo?" Tanyanya sembari memperhatikan Yibo dari atas hingga bawah.
"Iya." Jawab Yibo singkat, jangan lupakan wajah datarnya tanpa ekspresi.
"Aku Sersan Jang, presiden Gangnam." Ucapnya memperkenalkan diri sembari mengulurkan tanganya untuk berjabat tangan dengan Yibo. Yibo tidak membalas jabatan tanganya dan masih tetap memasang wajah datar.
"Jika tidak ada hal penting, permisi." Yibo beranjak dari kursinya ingin pergi.
"Apa kau mau bekerjasama denganku?" Sambar sersan Jang membuat langkah kaki Yibo terhenti, kemudian ia menoleh dan berkata.
"Untuk apa saya bekerjasama dengan anda?" Ketus Yibo. Yibo tidak sembarangan untuk menjalin hubungan dengan orang lain, ia butuh alasan jelas untuk menerimanya.
"Hahaha.... Orang Tiongkok memang tidak punya sopan santun." Cibir sersan Jang seraya tersenyum ledek.
"Lalu apa menurutmu kau memilikinya?" Balas Yibo tak kalah judes.
"Kau tidak bisa terus-terusan menjadi disjoki rendahan, Yibo."
"Aku akan memberikan sebuah club untukmu dan kau akan menjadi pemiliknya." Tawar Jang dengan tersenyum lebar. Yibo berfikir sejenak, ini adalah kesempatan yang bagus untuk mendapatkan untung, toh dirinya akan mendapatkan club. Dan memang benar apa yang dikatakan sersan Jang, ia tidak bisa terus-terusan menjadi disjoki yang selalu dipandang rendah. Tetapi masih ada keraguan di hati Yibo. Ia menoleh ke arah Lim yang sedang berjaga di pintu seolah bertanya. Merasa mengerti, Lim menganggukkan kepalanya. Lalu keraguan Yibo seketika hilang dan berakhir menyetujuinya.