Our Love Is Wrong

| 11 |

☬•°•°•°• ≈≈≈≈≈ ✧YZ✧ ≈≈≈≈≈ •°•°•°•☬

Semua anggota Xezora menatap horor Zhan yang tengah memukuli Sehun layaknya orang kesetanan.
Seo berniat untuk menghentikannya tetapi Yibo menahan Seo.

"Biarkan." Ujar Yibo yang sudah pasti akan dipatuhi oleh Seo.

BUGHH!!
BUGHH!!
BUGHH!!

"Kau bajingan!!"
"Kau membuatku terluka, sialan!!"
"Preman bodoh!!"

Zhan terus memukulnya diiringi dengan beberapa umpatan kekesalan. Mereka semua yang berada di sana bergidik ngeri melihat kebrutalan Zhan kecuali Yibo. Sudah pasti pria itu menikmati apa yang Zhan lakukan.

"Ahh.... Dasar bajingan!!" Umpat Zhan terakhir kalinya dan menghela nafas kasar. Ia kembali memberikan tongkat besi itu pada Yongdae yang menatapnya takut. Kemudian ia beralih menatap Yibo yang tersenyum tipis penuh kebanggaan padanya.

"Aku sudah memberinya pelajaran, terserah jika ingin membuangnya ke laut atau ke jurang." Ujar Zhan pada Yibo. Ia sengaja memilih untuk memukuli Sehun daripada melihat pria itu mati, lebih baik ia menahan rasa sakit yang masih bisa sembuh itu.

Yibo mengeluarkan sebatang rokok, memasukkannya ke mulut Zhan dan membakarnya. Zhan menerima rokok tersebut dan menghisapnya dan menghembuskan asap rokoknya di depan wajah Yibo.

Yibo berjalan mendekati Sehun. Mengambil belati yang Seo pegang. Mencengkram kaki sebelah kiri Sehun mengincar bagian engkelnya.

Cret!!

"Argh!!!" Sehun berteriak kesakitan di bagian kakinya.

Yibo sudah memotong engkel kaki Sehun alhasil pasti pria itu akan sulit berjalan. Hal itu ia lakukan sebagai peringatan untuk Sehun agar tidak menginjakkan kaki lagi di wilayahnya. Sehun sudah dicap sebagai pengkhianat.

"Mulai hari ini, aku tidak ingin mendengarkan adanya pengkhianat lagi!! Dan mulai sekarang, Xiao Zhan atasan kalian!!" Tegas Yibo pada semua anggota Xezora kemudian memberikan isyarat pada Zhan agar mengikutinya. Zhan menuruti dan mengikuti Yibo.

In-guk menatap tajam tidak suka ke arah Zhan. Secepat itu Yibo memberikannya jabatan lebih tinggi. Itu sangat membuat In-guk merasa kesal dan perasaan benci sudah membalutnya.

Taeho mendekati Sehun dan menatapnya tajam.

"Anggap saja dirimu beruntung, bajingan!!" Cibir Taeho.

"Bereskan semua ini!!" Perintah In-guk pada semua anggota.

"Siap!!" Jawab mereka serempak.

Yibo memasuki ruangannya yang di mana Zhan masih terus mengikutinya. Ia berjalan ke sebuah lemari sementara Zhan memilih duduk di sofa dengan terus memantau Yibo.

Terlihat Yibo mengambil sebuah kotak bewarna putih dan mendekat ke arah Zhan dan duduk di sebelahnya.

"Buka kemeja mu." Ujar Yibo dengan nada datar seraya mengeluarkan sebuah obat dari kotak putih tersebut.

Zhan hanya bisa menurutinya dan membuka kancing kemejanya satu persatu dan melepaskannya. Terlihat luka di punggungnya yang dililit perban sudah kotor karena darah. Sepertinya luka itu sedikit terkoyak karena Zhan terlalu banyak menggerakkan lengannya saat memukuli Sehun tadi.

"Berbalik." Ujar Yibo lagi yang dengan cepat dituruti Zhan.

Yibo dengan pelan membuka perban tersebut. Zhan dapat merasakan tangan Yibo tak lagi kasar seperti waktu itu ia mengobati luka di sudut bibirnya. Ini lebih lembut dari sebelumnya..